Jadi angka korelasi antara variabel X metode pembelajaran Behaviorisme dan variabel Y hasil belajar Al Quran Hadis adalah sebesar
0,720.
4. Interpretasi Data
Setelah diketahui, untuk mengetahui hubungan antara dua variabel
yang diteliti, penulis mengacu pada tingkat koefisien korelasi sebagai berikut:
Tabel 4.35
Interpretasi Data Besarnya “r” Poduct Moment rxy
Interpretasi
0,00 – 0,20
Sangat rendah 0,20
– 0,40 Rendah
0,40 – 0,70
SedangCukup 0,70
– 0,90 Tinggi
0,90 – 1,00
Sangat tinggi Berdasarkan hasil data dari
, maka penulis akan memberikan interpretasi data dengan menggunakan perhitungan di atas terhadap angka
korelasi Product Moment melalui dua cara, yaitu: a. Interpretasi dengan cara sederhana, interpretasi terhadap
dari perhitungan di atas ternyata angka korelasi antara variabel X dan
variabel Y tidak bertanda negatif, berarti di antara kedua variabel tersebut terdapat korelasi positif korelasi yang berjalan searah.
Dengan memperhatikan besarnya yaitu 0,720, yang berkisar
antara 0,70-0,90 berarti korelasi positif antara variabel X dan variabel Y termasuk korelasi positif dalam kategori tinggi.
b. Interpretasi dengan menggunakan tabel nilai Product Moment
rumusan hipotesa kerjaalternatif Ha dan hipotesa nihil Ho yang penulis ajukan di awal adalah:
Ha : Terdapat hubungan yang positif antara penerapan metode pembelajaran Behaviorisme terhadap hasil belajar siswa pada mata
pelajaran Al Quran Hadis di MTs Al Hidayah Tajur Citeureup Ho : Tidak terdapat hubungan yang positif antara penerapan metode
pembelajaran Behaviorisme terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran Al Quran Hadis di MTs Al Hidayah Tajur Citeureup
Adapun kriteria pengajuannya adalah jika , maka Ha
diterima dan Ho ditolak. Selanjutnya untuk mengetahui apakah ada hubungan positif yang
signifikan atau tidak antara variabel X dan variabel Y, maka r hasil perhitungan
dibandingkan dengan
. Dan
sebelum membandingkannya, maka terlebih dahulu dicari derajat kebebasannya
atau df degree of freedom dengan menggunakan rumus: df = N
– nr = 47
– 2 = 45
Dengan df sebesar 45 diperoleh pada taraf signifikan 5
sebesar 0,288 sedangkan pada taraf signifikan 1 diperoleh sebesar 0,372. Ternyata
0,720 jumlahnya lebih besar dari pada yang besarnya 0,288 dan 0,372. Karena
lebih besar dari ,
maka hipotesa alternatif Ha diterima dan Ho ditolak. Ini berarti untuk taraf signifikansi 5 dan 1 terdapat korelasi atau pengaruh positif
yang signifikan antara 2 variabel yang diuji atau dengan kata lain bahwa hasil belajar Al Quran Hadis siswa di MTs Al Hidayah Tajur
Citeureup dipengaruhi
oleh penerapan
metode pembelajaran
Behaviorisme. Untuk mengetahui seberapa besar kontribusi penerapan metode
pembelajaran Behaviorisme terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran Al Quran Hadis, maka digunakan rumus sebagai berikut:
KD = r² x 100 = 0,720² x 100
= 51,84 Dari perhitungan diperoleh hasil KD sebesar 51,84 maka dapat
diketahui bahwa penerapan metode pembelajaran Behaviorisme yang dilaksanakan di MTs Al Hidayah Tajur Citeureup dalam mempengaruhi
hasil belajar Al Quran Hadis siswa sebesar 51,84 dan ini berarti 48,18 dipengaruhi oleh faktor-faktor lain.
Berdasarkan perhitungan korelasi product moment antara variabel X dan variabel Y didapatkan angka sebesar 0,720, angka ini
menunjukkan bahwa adanya korelasi antara penerapan metode pembelajaran Behaviorisme dan hasil belajar siswa. Nilai r hitung lebih
besar dari r tabel 0,720 0,372 ini berarti hipotesis alternatif diterima, artinya ada hubungan yang positif antara penerapan metode
pembelajaran Behaviorisme dan hasil belajar siswa.
5. Pembahasan
Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata skor penerapan metode pembelajaran Behaviorisme yang dilaksanakan di MTs Al Hidayah Tajur
Citeureup sebesar 72,89 dan untuk skor hasil belajar siswa diperoleh rata- rata sebesar 71,27, ini menunjukkan bahwa skor penerapan metode
pembelajaran Al Quran Hadis yang baik akan memberikan dampak yang positif terhadap hasil belajar Al Quran Hadis siswa.
Dari perhitungan diperoleh sebesar 0,720, hasil
lebih besar dari
yaitu 0,372 artinya terdapat hubungan yang positif antara penerapan metode pembelajaran Behaviorisme dan hasil belajar siswa.
Apabila hasil tersebut diinterpretasikan secara sederhana dengan mencocokkan hasil perhitungan dengan angka indeks korelasi r product
moment, ternyata besarnya yang diperoleh terletak antara 0,70-0,90, ini
menunjukkan antara variabel X dan variabel Y terdapat korelasi yang tinggi. Hal ini penerapan metode pembelajaran Behaviorisme jika
dilaksanakan dengan baik akan meningkatkan hasil belajar siswa.
Kontribusi dari hasil korelasi yang didapatkan sebesar 51,84. Artinya, salah satu faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa adalah
dengan menerapkan metode pembelajaran Behaviorisme. Berdasarkan jawaban hipotesis, maka dapat dinyatakan bahwa Ha
Hipotesis alternatif diterima dan Ho Hipotesis nihil ditolak karena r hitung lebih besar dari r tabel 0,720 0,372, artinya terdapat hubungan
yang positif antara penerapan metode pembelajaran Behaviorisme dan hasil belajar Al Quran Hadis siswa.
Setelah dihitung besarnya koefisien determinasi maka didapatkan hasil sebesar 51,84, artinya sebesar 51,84 hasil belajar siswa
didukung oleh penerapan metode pembelajaran Behaviorisme dan 48,16 didukung oleh faktor-faktor yang lain. Jadi dapat diketahui bahwa
penerapan metode pembelajaran Behaviorisme mempunyai hubungan positif yang signifikan terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran Al
Quran Hadis dengan materi hukum mim sukun.