Karakteristik Pembelajaran Behaviorisme Teori Pembelajaran Behaviorisme
Behaviorism. Tema pokok yang menghiasi karya-karyanya adalah bahwa penggunaan konsekuensi menyenangkan maupun
tidak menyenangkan untuk mengubah perilaku yang disebut pengkondisian operant operant conditioning.
18
Teori operant conditioning merupakan teori yang telah mencapai tahap penyempurnaan dari sekian teori pada rumpun
psikologi Behaviorisme. Teori ini dirintis oleh Skinner hasil penelitiannya terhadap tikus dan merpati yang ditempatkan
dalam sebuah kotak hasil modifikasi yang disebut kotak Skinner.
Hasil eksperimennya
membuahkan prinsip
pembelajaran terpenting yaitu perilaku berubah sesuai dengan konsekuensi
langsungnya. Dalam
arti konsekuensi
menyenangkan akan memperkuat serta menambah frekuensi suatu
perilaku, sedangkan
konsekuensi yang
tidak menyenangkan
akan memperlemah
bahkan akan
menghilangkan frekuensi suatu perilaku.
19
Menurut Skinner, dalam pengajaran pertama sekali dilakukan oleh seorang guru adalah menentukan kerangka
utama perilaku yang tepat dan yang ingin dibentuk, kemudian perilaku itu didorong melalui petunjuk yang bersifat
intruksional, lalu perlahan dorongan itu dihilangkan.
20
Sebagai contoh dalam pembelajaran di kelas, jika seorang guru ingin
mengajarkan hukum dalam ilmu tajwid yang baru, biasanya guru tersebut memberikan contoh dalam bentuk sederhana,
mengucapkan kata lalu siswa diajak untuk mengulangi kata- kata itu. Penguatan diberikan pada awal untuk pelafalan yang
18
Muhibbin, op. cit., h. 109
19
Robert E. Slavin Psikologi Pendidikan Teori dan Praktik, Ter. dari Educational Psychology: Theory and Practice, oleh Marianto Samosir, Jakarta: PT Indeks 2011, cet. IX h.
181
20
Margaret E. Gredler, Learning and Intruction: Teori dan Aplikasi, Ter. dari Learning and Intruction: Theory into Practice oleh Tri Wibowo B.S, Jakarta: Kencana Prenada Media
Group, 2011, cet. I h. 147
sudah mendekati lafal yang tepat. Kemudian penguatan ditahan sebentar sampai pelafalan menjadi lebih baik sedikit. Guru
melanjutkan mendorong pelafalan kata yang lebih sulit dan memberi penguatan untuk setiap perbaikan pengucapan.
Dorongan itu kemudian pelan-pelan ditarik. Pelajaran selesai
ketika siswa dapat melafalkan kata-kata tersebut dengan benar. f.
Keunggulan Pembelajaran Behaviorisme
Ada suatu program yang dibuat oleh kaum Behavioris. Meski bersifat komersil program ini sukses untuk mengajarkan
membaca pada anak-anak beresiko, program itu bernama DISTAR tetapi kini berubah nama menjadi SRA reading mastery. Program
ini sangat terstruktur di mana anak-anak diajari sesuai kemampuannya masing-masing.
21
Behaviorisme akan sangat membantu dalam penyelesaian masalah-masalah perilaku yang kronis di kelas. Melalui
pendekatan-pendekatan yang
telah dikembangkan
seperti penerapan analisis perilaku, analisis fungsional, dan dukungan
perilaku positif. Meski memakan waktu, pendekatan Behavioris seringkali efektif ketika pendekatan-pendekatan lain gagal.