Uji Homogenitas Pengujian Persyaratan Analisis Data

D. Pembahasan

Pada penelitian ini, penulis bertindak sebagai guru dalam pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Creative Problem Solving di SMAN 9 Bekasi. Penelitian ini dilakukan selama dua kali pertemuan pada konsep virus yang dilaksanakan pada dua kelas, yaitu kelas X MS 3 berjumlah 40 siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran Creative Problem Solving, dan kelas X MS 5 berjumlah 40 siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran konvensional. Adapun posisi peneliti adalah sebagai motivator dan fasilitator bagi kelas eksperimen dan kontrol, apabila terdapat hal-hal dari kegiatan belajar yang belum dimengerti oleh siswa dalam kelompok, sehingga setiap kelompok dapat memecahkan solusi dari permasalahan secara bersama. Penulis bertindak sebagai guru dalam model pembelajaran Creative Problem Solving yang diawali dengan membentuk kelompok kecil yang terdiri dari lima siswa yang telah dibuat oleh guru secara heterogen, membagikan lembar kerja pada setiap kelompok dan memberikan artikel kepada setiap kelompok mengenai penyakit yang disebabkan oleh virus, meminta siswa untuk berdiskusi dengan kelompoknya dalam menjawab lembar kerja siswa dan mengkomunikasikannya. Melalui lembar kerja siswa yang disajikan oleh guru, siswa dituntut secara langsung dapat menyimpulkan tentang ciri-ciri virus, struktur tubuh virus dan replikasi virus sesuai dengan artikel yang mereka dapatkan. Berdasarkan data yang diperoleh melalui pre-test, kedua kelas memiliki rata- rata yang tidak jauh berbeda. Kelas eksperimen dengan rata-rata 53,65 dengan nilai tertinggi 77, dan nilai terendah 33. Sedangkan kelas kontrol dengan rata-rata 50,77 dengan nilai tertinggi 73, dan nilai terendah 33. Setelah diberikan perlakuan, nilai rata-rata kelas eksperimen lebih baik dibandingkan dengan kelas kontrol. Berdasarkan data yang diperoleh melalui post-test, kelas eksperimen dengan rata-rata 82,9 dengan nilai tertinggi 93, dan nilai terendah 70. Sedangkan kelas kontrol dengan rata-rata 78,72 dengan nilai tertinggi 90 dan nilai terendah 70. Penelitian yang dilakukan dapat membuktikan bahwa model pembelajaran Creative Problem Solving berpengaruh terhadap hasil belajar biologi siswa. Hal ini dimungkinkan karena model pembelajaran Creative Problem Solving merupakan suatu model pembelajaran yang berpusat kepada pemecahan masalah yang diikuti dengan penguatan kreativitas dan mengembangkan keterampilan berpikir kreatif. Berdasarkan pengujian hipotesis pre-test, menyatakan bahwa tidak terdapat perbedaan pengetahuan awal siswa sebelum menggunakan model pembelajaran Creative Problem Solving terhadap hasil belajar biologi siswa pada konsep virus. Setelah melakukan uji normalitas dan uji homogenitas, diketahui bahwa kedua kelas berdistribusi normal dan homogen, maka dari itu pengujian hipotesis menggunakan “t” test. “t” test yang dilakukan bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran Creative Problem Solving terhadap hasil belajar biologi siswa. “t” test dilakukan dengan membandingkan posttest pada masing-masing kelas. Perbedaan rata-rata hasil belajar biologi antara kedua kelas menunjukkan bahwa pembelajaran dengan model pembelajaran Creative Problem Solving lebih baik dibandingkan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran konvensional. Karena berdasarkan nilai rata-rata posttest siswa kelas eksperimen 82,9 lebih tinggi daripada nilai rata-rata posttest kelas kontrol 78,72. Dengan menggunakan “t” test nilai posttest kedua kelas tersebut diperoleh juga t hitung t tabel , yaitu 2,84 1,99. Hal ini menunjukkan adanya pengaruh model pembelajaran Creative problem Solving terhadap hasil belajar biologi siswa, sehingga pada kelas eksperimen hasil belajar lebih tinggi dibandingkan dengan hasil belajar biologi siswa pada kelas kontrol.

Dokumen yang terkait

PENGARUH PENDEKATAN SAINS LINGKUNGAN TEKNOLOGI MASYARAKAT (SALINGTEMAS) TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA PADA KONSEP VIRUS ( Kuasi Eksperimen di SMA An-Najah Bogor)

2 9 129

Pengaruh Model Pembelajaran Creative Problem Solving terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa Pada Konsep Virus

1 11 254

PENGERUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA PADA KONSEP CAHAYA (KUASI EKSPERIMEN DI SDN CIRENDEU III, TANGERANG SELATAN)

1 5 177

Pengaruh Metode Sosiodrama Terhadap Hasil Belajar Siswa Dalam Mata Pelajaran Akidah Akhlak (Kuasi Eksperimen di MTs Mathlabussa’adah).

4 60 151

Perbedaan Hasil Belajar Biologi Antara Siswa yang Diajar dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD dengan TGT (Penelitian Kuasi EKsperimen di SMAN 1 Bekasi))

0 42 0

Pengaruh penggunaan model pembelajaran creative problem solving: CPS termodifikasi terhadap hasil belajar siswa pada konsep hukum newton tentang gravitasi

3 36 0

Pengaruh pembelajaran model advance organizer terhadap hasil belajar biologi siswa pada konsep protista : Eksperimen di SMAN 9 Kota Tangerang

0 30 225

Pengaruh Model Pembelajaran Problem Based Learning terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa pada Konsep Fungi

0 6 173

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING DAN PEMAHAMAN KONSEP TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA.

1 5 26

BAB II KAJIAN PUSTAKA E. Deskripsi Teori 7. Model Pembelajaran Creative Problem Solving a. Pengertian Model Pembelajaran Creative Problem Solving - PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CPS (CREATIVE PROBLEM SOLVING) TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI MENGHIT

0 0 38