Kualitas kehidupan kerja dan proses pemberdayaan karyawan dalam perusahaan sangat menentukan kesadaran dari individu karyawan untuk
mengubah cara berfikir yang destruktif terhadap perannya dalam perusahaan. Sikap positif yang ditunjukkan karyawan terhadap perusahaan, merupakan
cerminan motivasi berprestasi pada diri karyawan tinggi. Karyawan berharap bahwa aktivitas kerja yang dilakukannya akan membawanya kepada suatu
keadaan yang lebih memuaskan daripada keadaan sebelumnya. Karena harapan akan keadaan yang lebih memuaskan, maka pekerja akan melakukan usaha-usaha
untuk mencapai tujuannya tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa individu yang memiliki motivasi berprestasi memiliki kebutuhan untuk melakukan pekerjaan
yang lebih baik dari sebelumnya, selalu berkeinginan mencapai prestasi yang lebih tinggi. Motivasi berprestasi menjadi komponen yang sangat berperan dalam
mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas McClelland, 1987.
D. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan uraian diatas, maka hipotesa yang diajukan peneliti dalam penelitian ini adalah
1. Hipotesis mayor: Kualitas kehidupan bekerja merupakan prediktor positif
terhadap motivasi berprestasi pada karyawan 2.
Hipotesis minor: a. Kompensasi yang adil dan memadai merupakan prediktor positif
terhadap motivasi berprestasi pada karyawan
Universitas Sumatera Utara
b. Kondisi kerja yang aman dan sehat merupakan prediktor positif terhadap motivasi berprestasi pada karyawan
c. Kesempatan pengembangan dan penggunaan kapasitas manusia merupakan prediktor positif terhadap motivasi berprestasi pada
karyawan d. Peluang pertumbuhan dan jaminan berkesinambungan merupakan
prediktor positif terhadap motivasi berprestasi pada karyawan e. Integrasi sosial di tempat kerja merupakan prediktor positif terhadap
motivasi berprestasi pada karyawan f. Pemenuhan hak-hak karyawan merupakan prediktor positif terhadap
motivasi berprestasi pada karyawan g. Pekerja dan ruang hidup secara keseluruhan merupakan prediktor
positif terhadap motivasi berprestasi pada karyawan h. Tanggung jawab sosial organisasi merupakan prediktor positif terhadap
motivasi berprestasi pada karyawan
Universitas Sumatera Utara
BAB III METODE PENELITIAN
Metode penelitian merupakan unsur yang penting dalam penelitian ilmiah karena metode yang digunakan dalam penelitian dapat menentukan apakah
penelitian tersebut dapat dipertanggungjawabkan hasilnya. Metode penelitian sangat menentukan suatu penelitian karena menyangkut cara yang benar dalam
pengumpulan data, analisa data, dan pengambilan kesimpulan hasil penelitian Hadi, 2000. Penelitian ini menggunakan metode penelitian korelasional, yaitu
menyelidiki sejauh mana variasi pada satu variabel berkaitan dengan variasi pada satu atau lebih variabel lain dan memperoleh informasi mengenai taraf hubungan
yang terjadi Azwar, 2004. Penelitian ini ingin melihat hubungan kualitas kehidupan bekerja dengan motivasi berprestasi pada karyawan dan melihat
apakah aspek-aspek kualitas kehidupan bekerja merupakan prediktor positif bagi motivasi berprestasi pada karyawan.
A. Identifikasi Variabel Penelitian
Dalam penelitian ini ada dua variabel yang akan diuji yakni masing-masing satu variabel bebas dan variabel tergantung. Variabel-variabel yang diukur dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut: Variabel tergantung : Motivasi berprestasi
Variabel bebas : Kualitas kehidupan bekerja
39
Universitas Sumatera Utara