perusahaan memperlakukan karyawan secara berbeda sesuai dengan yang dibuat karyawan terhadap perusahaan maka karyawan akan melakukan sesuatu yang
berbeda pula terhadap perusahaan.
Efektifitas organisasi dalam meningkatkan kualitas kehidupan kerja dapat meningkatkan motivasi individu. Motivasi berprestasi karyawan di suatu
perusahaan akan memberikan dampak positif, baik bagi diri individu maupun pihak perusahaan. Sikap positif yang ditunjukkan karyawan terhadap perusahaan,
merupakan cerminan motivasi berprestasi pada diri karyawan tinggi. Prestasi kerja yang tinggi dari setiap karyawan merupakan hal yang sangat dibutuhkan oleh
perusahaan. Semakin banyak karyawan yang berprestasi kerja yang tinggi, maka kinerja atau produktivitas perusahaan secara keseluruhan akan meningkat dan
perusahaan dapat bertahan dalam persaingan bisnisnya. Oleh karena itu, pihak manajemen harus memperhatikan aspek suasana kerja dan umpan balik yang
memungkinkan karyawan mampu meningkatkan kemampuan dalam mencapai tujuan tugas yang memuaskan. Dengan demikian tujuan individu dan tujuan
organisasi dapat dicapai bersamaan. Dari uraian diatas, penulis ingin meneliti tentang hubungan kualitas kehidupan kerja dengan motivasi berprestasi pada
karyawan.
B. Perumusan Masalah
Adapun yang menjadi perumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Apakah kualitas kehidupan bekerja merupakan prediktor positif terhadap
motivasi berprestasi pada karyawan?
Universitas Sumatera Utara
2. Apakah kompensasi yang adil dan memadai merupakan prediktor positif
terhadap motivasi berprestasi pada karyawan? 3.
Apakah kondisi kerja yang aman dan sehat merupakan prediktor positif terhadap motivasi berprestasi pada karyawan?
4. Apakah kesempatan untuk mengembangkan dan menggunakan kapasitas
manusia merupakan prediktor positif terhadap motivasi berprestasi pada karyawan?
5. Apakah peluang untuk pertumbuhan dan mendapatkan jaminan
berkesinambungan merupakan prediktor positif terhadap motivasi berprestasi pada karyawan?
6. Apakah integrasi sosial dalam organisasi pekerjaan merupakan prediktor
positif terhadap motivasi berprestasi pada karyawan? 7.
Apakah pemenuhan hak-hak karyawan merupakan prediktor positif terhadap motivasi berprestasi pada karyawan?
8. Apakah pekerja dan ruang lingkup secara keseluruhan merupakan prediktor
positif terhadap motivasi berprestasi pada karyawan? 9.
Apakah tanggung jawab sosial organisasi merupakan prediktor positif terhadap motivasi berprestasi pada karyawan?
C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah kualitas kehidupan bekerja dan aspek-aspek kualitas kehidupan bekerja merupakan prediktor positif
terhadap motivasi berprestasi pada karyawan.
Universitas Sumatera Utara
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat teoritis
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat:
a. Menjadi masukan untuk penelitian lainnya yang berhubungan dengan kualitas kehidupan kerja dan motivasi berprestasi.
b. Menjadi bahan bacaan untuk menambah wawasan tentang kehidupan karyawan di organisasi.
2. Manfaat praktis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat:
a. Dengan mengembangkan kualitas kehidupan bekerja yang baik maka mampu mempertahankan karyawan berkualitas yang memiliki motivasi
berprestasi yang tinggi serta mampu menarik karyawan dari luar yang memiliki motivasi berprestasi tinggi.
b. Memberikan informasi kepada perusahaan tentang pentingnya kualitas kehidupan bekerja pada karyawan dalam mempertahankan karyawan
yang bertanggung jawab terhadap tugas. c. Membantu perusahaan untuk memahami pentingnya motivasi pada
karyawan dengan memberikan kualitas kehidupan bekerja sehingga perusahaan dapat memiliki kualitas kerja dan kualitas pekerja yang baik
untuk menunjang profitabilitas organisasi di era kompetisi global.
E. Sistematika Penulisan
Proposal penelitian ini disusun dalam sistematika sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
Bab I : Pendahuluan Bab ini akan menyajikan uraian singkat mengenai latar belakang
masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian serta sistematika penulisan.
Bab II : Landasan Teori Bab ini menyajikan tinjauan teoritis yang menjadi acuan dalam
pembahasan masalah. Adapun teori-teori yang dimuat adalah definisi kualitas kehidupan bekerja, kriteria kualitas kehidupan
bekerja, aspek kualitas kehidupan bekerja, definisi komitmen organisasi, dimensi komitmen organisasi, aspek komitmen
organisasi dan Hipotesis penelitian. Bab III : Metodologi Penelitian
Bab ini akan menjelaskan metode penelitian yang digunakan oleh peneliti dalam hal ini adalah metode penelitian kuantitatif,
identifikasi variabel penelitian, definisi operasional, populasi, sampel, metode pengambilan sampel.
Bab IV: Analisa Data dan Pembahasan Dalam analisa data akan dipaparkan mengenai hasil deskripsi data
penelitian, uji hipotesa utama dan uji hipotesa tambahan dan menginterpretasikan data-data masukan atau data-data tambahan
dari statistik, serta pembahasan mengenai hasil penelitian. Bab V: Kesimpulan dan Saran
Universitas Sumatera Utara
Dalam kesimpulan terdapat jawaban atas masalah yang diajukan. Kesimpulan dibuat berdasarkan analisa dan interpretasi data, dan
saran dibuat dengan mepertimbangkan hasil penelitian yang diperoleh.
Universitas Sumatera Utara
BAB II LANDASAN TEORI
A. Motivasi Berprestasi
1. Definisi Motivasi Berprestasi
Motivasi berprestasi merupakan daya penggerak yang memotivasi semangat bekerja seseorang, yang mendorong seseorang untuk mengembangkan kreativitas
dan menggerakkan semua kemampuan serta energi yang dimilikinya demi mencapai prestasi kerja yang maksimal Mc Clelland, 1987. Motivasi berprestasi
merupakan suatu kebutuhan untuk memberikan prestasi yang mengungguli
standar.
Individu dengan motivasi berprestasi yang tinggi akan mengerjakan sesuatu secara optimal karena mengharapkan hasil yang lebih baik dari standard yang ada.
Adanya motivasi berprestasi membuat seseorang mengerahkan seluruh kemampuannya untuk menjalankan semua kegiatan yang sudah menjadi tugas dan
tanggung jawabnya untuk mencapai target-target tertentu yang harus dicapainya pada setiap satuan waktu. Individu tersebut menyukai tugas-tugas yang
menantang tanggung jawab secara pribadi dan terbuka untuk umpan balik guna
memperbaiki prestasi inovatif-kreatifnya.
Schultz dan Sidney 1993 juga mendukung bahwa motivasi berprestasi sebagai suatu dorongan atau kebutuhan dalam diri individu untuk meraih hasil
atau prestasi tertentu. Heckhausen 1967 menambahkan bahwa motivasi berprestasi sebagai usaha
keras individu untuk meningkatkan atau
Universitas Sumatera Utara