Dari grafik 2 scatter plot terlihat bahwa titik-titik menyebar secara acak serta tersebar baik diatas maupun dibawah angka 0 pada sumbu Y. Hal ini dapat
disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas, sehingga model regresi layak dipakai untuk memprediksi motivasi berprestasi pada karyawan berdasarkan variabel
independen kualitas kehidupan bekerja dan delapan aspek kualitas kehidupan bekerja.
2. Hasil Utama Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah mengetahui apakah ada pengaruh kualitas kehidupan bekerja dengan motivasi berprestasi dan apakah masing-masing aspek
kualitas kehidupan bekerja merupakan prediktor positif terhadap motivasi berprestasi.
Hasil analisis statistik regresi uji F dapat dilihat pada tabel 14 berikut ini:
Tabel 14
Statistik uji F
Analisis R-Square
F P
Regresi 0.299
10.206 0.000
Dari tabel 14 diatas dapat dilihat bahwa nilai F
hitung
F
tabel
atau 10.206 2.53 dan nilai probabilitas signifikansi adalah 0.000 0.05 artinya faktor kualitas
kehidupan bekerja dan aspek-aspek kualitas kehidupan bekerja secara bersama- sama berpengaruh signifikan terhadap motivasi berprestasi pada karyawan.
Dengan demikian kualitas kehidupan bekerja merupakan prediktor positif terhadap motivasi berprestasi. H
1
diterima.
Universitas Sumatera Utara
Koefisien determinasi kualitas kehidupan bekerja dapat dilihat pada tabel 15 berikut ini:
Tabel 15
Koefisien determinasi kualitas kehidupan bekerja
Variabel R
R
2
Adj R
2
Std. E. Est
Kualitas kehidupan bekerja 0.547
0.299 0.270
7.878
Hal ini menunjukkan bahwa kualitas kehidupan bekerja dan aspek-aspek kualitas kehidupan bekerja secara bersama-sama menjelaskan motivasi berprestasi
sebesar 29.9 dan sisanya sebesar 70.1 dijelaskan oleh faktor lain. Pengujian hipotesa minor dilakukan analisis statistik dengan menggunakan
uji t karena uji t dimaksud untuk menguji signifikansi pengaruh masing-masing variabel kualitas kehidupan bekerja, melihat nilai B untuk menentukan prediktor
terhadap motivasi berprestasi dan menentukan variabel bebas yang paling menentukan dominan terhadap motivasi berprestasi. Dikatakan berpengaruh
signifikan apabila nilai signifikansi 0.05. Bentuk rumusan hipotesis penelitian yang diajukan adalah:
H : variabel X bukan merupakan prediktor positif terhadap variabel Y
H
a
: variabel X merupakan prediktor positif terhadap variabel Y Hasil uji statistik t dapat dilihat pada tabel 16 berikut ini:
Universitas Sumatera Utara
Tabel 16
Statistik uji t
Variabel B
T Sig
Kompensasi yang mencukupi dan adil -0.372
-1.932 0.055
Kondisi kerja yang aman dan sehat 0.114
0.273 0.785
Kesempatan mengembangkan dan menggunakan kapasitas manusia
0.376 1.026
0.306
Peluang untuk pertumbuhan dan mendapatkan jaminan
0.306 1.188
0.236
Integrasi sosial dalam organisasi pekerjaan -0.086
-0.259 0.796
Hak-hak karyawan -0.032
-0.109 0.914
Pekerja dan ruang hidup secara keseluruhan
0.948 2.995
0.003
Tanggung jawab sosial organisasi 0.964
2.903 0.004
Dari tabel 16 diatas dapat disimpulkan bahwa: a.
Konstanta sebesar menyatakan bahwa tanpa adanya variabel kompensasi yang adil dan memadai, kondisi lingkungan kerja yang aman dan sehat,
kesempatan mengembangkan dan menggunakan kapasitas manusia, peluang pertumbuhan dan mendapat jaminan, integrasi sosial organisasi, hak-hak
karyawan, pekerja dan ruang lingkup secara keseluruhan dan tanggung jawab sosial organisasi, maka variabel motivasi berprestasi adalah sebesar
55.701 satuan. b.
Nilai t
hitung
kompensasi yang adil dan memadai adalah -1.932 dan t
tabel
α = 0.05 dan df = 200 sebesar 1.645, berarti t
hitung
-t
tabel
-1.645 dan probabilitas sebesar 0.055 0.05. Hal ini menunjukkan bahwa kompensasi
Universitas Sumatera Utara
yang adil dan memadai tidak berpengaruh secara signifikan terhadap motivasi berprestasi. Analisis regresi berganda menunjukkan bahwa
pengurangan karena tanda - satu satuan variabel kompensasi yang adil dan memadai akan menurunkan variabel motivasi berprestasi sebesar 0.372
satuan. Jadi kompensasi yang adil dan memadai bukan merupakan prediktor positif terhadap motivasi berprestasi H
o
diterima. c.
Nilai t
hitung
kondisi lingkungan kerja yang aman dan sehat adalah 0.273 t
tabel
1.645 dan probabilitas sebesar 0.785 0.05, jadi kondisi lingkungan kerja yang aman dan sehat tidak berpengaruh secara signifikan terhadap
motivasi berprestasi pada karyawan. Namun analisis regresi berganda menunjukkan bahwa penambahan karena tanda + satu satuan variabel
kondisi lingkungan kerja akan meningkatkan variabel motivasi berprestasi sebesar 0.114 satuan. Jadi kondisi lingkungan kerja yang aman dan sehat
merupakan prediktor positif terhadap motivasi berprestasi H
1
diterima. d.
Nilai t
hitung
kesempatan untuk mengembangkan dan menggunakan kapasitas manusia adalah 1.026 t
tabel
1.645 dan probabilitas sebesar 0.306 0.05 berarti H
diterima H
1
ditolak, jadi kesempatan untuk mengembangkan dan menggunakan kapasitas manusia tidak berpengaruh secara signifikan
terhadap motivasi berprestasi pada karyawan. Analisis regresi berganda menunjukkan bahwa penambahan karena tanda + satu satuan variabel
kesempatan untuk mengembangkan dan menggunakan kapasitas manusia akan meningkatkan variabel motivasi berprestasi sebesar 0.376 satuan. Jadi
Universitas Sumatera Utara
kesempatan mengembangkan dan menggunakan kapasitas manusia merupakan prediktor positif terhadap motivasi berprestasi H
1
diterima. e.
Nilai t
hitung
peluang pertumbuhan dan mendapatkan jaminan adalah 1.188 t
tabel
1.645 dan probabilitas sebesar 0.236 0.05. Jadi peluang pertumbuhan dan mendapatkan jaminan tidak berpengaruh secara signifikan
terhadap motivasi berprestasi. Analisis regresi berganda menunjukkan bahwa penambahan karena tanda + satu satuan variabel peluang
pertumbuhan dan mendapatkan jaminan akan meningkatkan variabel motivasi berprestasi sebesar 0.306 satuan. Jadi peluang pertumbuhan dan
mendapatkan jaminan merupakan prediktor positif terhadap motivasi berprestasi H
1
diterima. f.
Nilai t
hitung
integritas sosial organisasi adalah -0.259 -t
tabel
-1.645 dan probabilitas sebesar 0.796 0.05. Jadi integritas sosial organisasi tidak
berpengaruh secara signifikan terhadap motivasi berprestasi pada karyawan. Analisis regresi berganda menunjukkan bahwa pengurangan karena tanda -
satu satuan variabel integritas sosial organisasi akan menurunkan variabel motivasi berprestasi sebesar 0.086 satuan. Jadi integritas sosial organisasi
bukan merupakan prediktor positif terhadap motivasi berprestasi H diterima.
g. Nilai t
hitung
hak-hak karyawan adalah -0.109 -t
tabel
-1.645 dan probabilitas sebesar 0.914 0.05. Jadi hak-hak karyawan tidak berpengaruh secara
signifikan terhadap motivasi berprestasi pada karyawan. Analisis regresi berganda menunjukkan bahwa pengurangan karena tanda - satu satuan
Universitas Sumatera Utara
variabel hak-hak karyawan akan menurunkan variabel motivasi berprestasi sebesar 0.032 satuan. Jadi hak-hak karyawan bukan merupakan predictor
positif terhadap motivasi berprestasi H diterima.
h. Nilai t
hitung
pekerja dan ruang hidup secara keseluruhan adalah 2.995 t
tabel
1.645 dan probabilitas sebesar 0.003 0.05. Jadi pekerja dan ruang hidup secara keseluruhan berpengaruh secara signifikan terhadap motivasi
berprestasi pada karyawan. Analisis regresi berganda menunjukkan bahwa penambahan karena tanda + satu satuan variabel pekerja dan ruang lingkup
secara keseluruhan akan meningkatkan variabel motivasi berprestasi sebesar 0.948 satuan. Jadi pekerja dan ruang hidup secara keseluruhan merupakan
prediktor positif terhadap motivasi berprestasi H
1
diterima. i.
Nilai t
hitung
tanggung jawab sosial organisasi adalah 2.903 t
tabel
1.645 dan probabilitas sebesar 0.004 0.05. Jadi tanggung jawab sosial organisasi
berpengaruh secara signifikan terhadap motivasi berprestasi pada karyawan. Namun analisis regresi berganda menunjukkan bahwa penambahan karena
tanda + satu satuan variabel tanggung jawab sosial organisasi akan meningkatkan variabel motivasi berprestasi sebesar 0.964 satuan. Jadi
tanggung jawab sosial organisasi merupakan prediktor positif terhadap motivasi berprestasi H
1
diterima.
3. Kategorisasi Skor Penelitian