Dalam berbagai karyanya, Gibran sering mengungkap konsepsi tentang cinta, keindahan atau bahkan sayatan-sayatan hatinya yang menandakan “sayap-
sayap kehidupannya telah patah. Pada penulisan skripsi ini penulis membatasi penelitian dengan hanya
membahas persoalan seputar humanisme universal Kahlil Gibran, yang kami rumuskan dalam 3 tiga kerangka nilai, diantaranya pesan etik, nilai religiositas
dan persaudaran antar sesama, antar bangsa. Beranjak dari pembatasan masalah tersebut, ada beberapa hal yang
dijadikan rumusan masalah oleh penulis untuk mengangkat tema skripsi ini. Rumusan masalah skripsi ini adalah:
1. Bagaimana kah bentuk imbauan Kahlil Gibran dalam menyuarakan tiga
kerangka nilai, yakni pesan etik, nilai religius dan persaudaraan antara- sesama? Adakah hubungan antara ketiga kerangka nilai itu?
2. Apakah ketiga kerangka nilai, seperti yang dirumuskan penulis, adalah
cita-cita luhur dalam menggapai humanisme universal?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
Dalam penulisan skripsi ini tujuan yang ingin dicapai penulis adalah untuk memperkaya khazanah intelektual, karena bagaimana pun tulisan-tulisan di
seputar pemikiran Kahlil Gibran masih sedikit dan sekaligus merupakan menjadi tugas akhir dalam menyelesaikan perkuliahan di Strata Satu S1 Jurusan Aqidah
Filsafat, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Sedang manfaatnya adalah untuk menyediakan ‘ruang baca’ bagi pembaca Gibran atau pun diluarnya, untuk dapat
melihat sisi lain dari Gibran, sebagai seorang penyair yang tidak hanya memuji
keindahan dengan cinta, namun ternyata konsepsi Gibran tentang kehidupan yang humanis
layak menjadi bahan ‘bacaan’ kemudian.
D. Metode Penelitian
Dalam memperoleh data, teknik pengumpulan data yang dipakai penulis adalah penelitian kepustakaan library research. Penulis melakukan penelaahan
terhadap buku Gibran yang sudah diterjemahkan, diantaranya Sang Nabi, Nyanyian Cinta
, Roh Pemberontak atau buku kumpulan puisinya: Trilogi Hikmah Abadi; Cinta, Keindahan dan Kesunyian; Tetralogi Masterpiece dan God of Lost
Soul . Selain itu kami menelaah buku Menapak Jejak Khalil Gibran Jakarta:
Pustaka Jaya, 2001, Cet. ke 2, karya Prof. Fuad Hassan. Serta beberapa literatur lain seperti majalah, jurnal, surat kabar, buletin, dokumentasi, dan sebagainya
yang relevan. Data-data dan informasi yang dikumpulkan tersebut, kemudian disusun
dan dianalisis dengan menggunakan dua pendekatan, yakni analisis konten analisa terhadap isi dan kritis. Pendekatan analisis konten digunakan untuk
mengungkap, memahami dan menangkap pesan karya sastra.
6
Sedang pendekatan kritis adalah bagian dari upaya untuk memperlihatkan kritik relevansi dan
hubungan karya dengan kehidupan dewasa ini.
6
Pendekatan analisis konten dalam bidang sastra berangkat dari aksioma bahwa penulis ingin menyampaikan pesan secara tersembunyi kepada pembaca. Pesan itu merupakan isi makna
yang harus dilacak. Penelitian ini merupakan cara strategis untuk mengungkap dan memahami fenomena sastra, terutama untuk membuka tabir-tabir yang berupa simbol. Hal ini cukup
beralasan, karena setiap pemanfaatan bahasa oleh sastrawan sebenarnya memuat simbol-simbol dan makna. Suwardi Endaswara, Metodologi Penelitian Sastra, h. 161
Adapun teknik penulisan skripsi ini, penulis berpedoman kepada
Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Ushuluddin dan Filsafat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2005.
E. Tinjauan Pustaka
Seperti telah dijelaskan dalam metode penelitian, bahwa dalam upaya
memperoleh data, kami melakukan penelitian kepustakaan library research, yakni kami menelusuri sumber-sumber pustaka yang dapat menunjang
terealisasinya penulisan skripsi ini. Sejatinya, kami dapat menampilkan dan melakukan penelaahan terhadap
sumber primer, dalam hal ini buku-buku Gibran yang ditulis dalam bahasa Arab dan Inggris. Namun, dengan keterbatasan yang ada, kami hanya dapat melakukan
penelaahan terhadap sumber sekunder, yakni buku-buku hasil terjemahan dari karya atau kumpulan karya Gibran, serta buku mengenai perjalanan hidup Gibran.
Sedangkan dari karya ilmiah skripsi, tesis dan disertasi, kami tidak menemukan sumber yang kami anggap relevan sebagai sebuah perbandingan, karena beberapa
karya ilmiah tersebut tidak ada yang secara langsung terkait dengan tema yang kami angkat. Harapan kami, mudah-mudahan sumber-sumber yang kami baca,
tidak mengurangi bobot dari penulisan skripsi ini.
Buku yang pertama kami telaah adalah Sang Nabi diterjemahkan dari The
Prophet oleh Sri Kusdyantinah Jakarta: Pustaka Jaya, 2002, Cet. Ke 12, tebal
buku 107 halaman. Dalam buku ini, terkandung pesan etis Gibran yang memuat ajaran Gibran tentang moralitas dalam hubungan antar sesama manusia, apa pun
peran dan kedudukannya; bagaimana pandangan orang tua terhadap anaknya,
bagaimana sikap seorang guru, tentang cinta, kebebasan, keindahan, persahabatan, bahkan tentang makan-minum, pakaian serta pemberian; pendeknya, tentang
ihwal eksistensi manusiawi yang patut menjadi renungan tentang kebijakan dan kebajikan.
Buku lainnya adalah Roh Pemberontak, diterjemahkan dari Spirit
Rebellious, oleh Arvin Saputra, Batam: Classic Press, 2003, 159 halaman.
Karya ini pernah dibakar di negara asal Gibran, Lebanon, karena berisi kecaman terhadap dominasi Gereja dan otoritas pemerintah pada masa itu. Terlepas dari
pandangan yang penuh dengan kontroversi itu, buku ini layak dibaca keseluruhannya, karena mengandung nilai-nilai religiositas yang tinggi.
Berikutnya, kami menelaah buku Nyanyian Cinta, terjemahan dari “The
Treasured Writings of Kahlil Gibran” , oleh Anton Kurnia, Bandung: Penerbit
Diwan, 2002, 158 halaman. Karya ini menghadirkan warna lain dari corak yang sebelumnya, karena lebih banyak dibahas seputar nilai-nilai persaudaraan
universal yang dilandasi Religiositas. Kemudian, bacaan kami selanjutnya adalah kumpulan karya Gibran,
diantaranya Tetralogi Masterpiece; Sang Nabi, Sayap-Sayap Patah, Suara Sang Guru, Taman Sang Nabi
, Jogjakarta: Tarawang Press, 2001, Cet. II, tebal buku 370 halaman. Trilogi Hikmah Abadi; Sang Nabi, Taman Sang Nabi, Suara
Sang Guru , terj. Adil Abdillah, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1999, Cet. I, 266
halaman
Dalam penelusuran jejak kehidupan Gibran, kami membaca Menapak Jejak Khalil Gibran,
Jakarta: Pustaka Jaya, 2000, Cet. Ke-2, tebal buku 171 halaman, karya Prof. Fuad Hassan. Tulisan kami, Humanisme Universal Kahlil
Gibran, sesungguhnya terinspirasi oleh tulisan Fuad Hassan dalam Menapak Jejak
Khalil Gibran , sub bab Gibran sebagai Penganjur Humanisme Universal. Dalam
buku tersebut, Fuad Hassan tidak menjelaskan secara rigid maksud dari humanisme universal. Dari 11 halaman yang Fuad Hassan tulis terkait tema ini
halaman 45-54, Fuad Hassan hanya memberikan pengertian bahwa humanisme universal yang dia maksud adalah kemanusiaan universal, tanpa disertai turunan
penjelas setelahnya. Dalam buku ini pun, kami hanya mendapat sedikit pembahasan seputar konsep persaudaraan antar sesama yang dibarengi nilai-nilai
religiositas. Pada penelusuran terhadap karya ilmiah lainnya, utamanya skripsi, tesis
dan disertasi, kami tidak menemukan tema yang sama dengan tema yang kami angkat. Di Fakultas Ushuludin dan Filsafat, hanya ada skripsi tentang Air Mata
Cinta Kahlil Gibran oleh A. Syaeful skripsi tidak ditemukan di Perpustakaan
Ushuludin, sumber katalog. Selanjutnya, skripsi Tiga Puisi Prosa Khalil Gibran yang ditulis Tb. Adli Hakim Fakultas Sastra UI tahun 1990, memaparkan
analisis struktural dan semiotik pada tiga puisi Khalil Gibran. Begitu pun dalam tesis dan disertasi PPS UIN Jakarta, dari tiga tulisan yang kami dapat hanya
menjelaskan macam ragam puisi Gibran. Singkatnya, baik dalam skripsi, tesis maupun disertasi tidak ditemukan kesamaan tema. Hal ini mengandung pengertian
bahwa secara keseluruhan, karya ilmiah kami merupakan sesuatu yang baru. Sumber-sumber di atas yang kami telaah dan pelajari secara seksama,
dikombinasikan dengan buku-buku lain, baik dalam nuansa filsafat, sastra atau pun etika.
E. Sistematika Penyusunan