Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Di antara nama penyair dan pemikir menjelang akhir abad ini terukir nama Gibran Kahlil Gibran 1883-1931, seorang putera Lebanon yang sejak usia muda sudah menulis dan melukis. Karya Gibran dapat dinikmati dan dihayati oleh pembaca dari berbagai kalangan di semua negara. Gibran berkembang dalam rentangan dua kutub ranah budaya, Timur dan Barat. Dalam rentangan itu terbentuk lah pribadinya yang merupakan ramuan antara kedua ranah budaya tersebut. Sebagai seorang yang sejak kecil hidup dalam lingkungan masyarakat yang multi-religius, Gibran tidak mengalami kesulitan untuk memahami berbagai pandangan hidup, dan pada gilirannya sangat menunjang perluasan wawasannya terhadap peri kehidupan manusia pada umumnya. Dalam bait puisi Gibran banyak sekali ungkapan-ungkapan yang sarat dengan imbauan universal, terutama pada persoalan manusia dan kemanusiaan. Gibran memandang kemanusiaan sebagai penjelmaan tunggal. Manusia dimana- mana sama. Manusia dan sesamanya adalah salah satu ummat, tidak ada perbedaan atasnya. Simak penuturan Gibran tentang ini. Manusia terbuat dari unsur yang sama, tidak ada yang berbeda kecuali penampilan lahiriah, yang sebenarnya tidak punya arti apa-apa. 1 1 Kahlil Gibran, Elegi Sang Penyair, Yogyakarta: Penerbit Cupid, 2003, Cet. I, h. 32 Pandangan Gibran mengenai kemanusiaan tersebut, membawa kita pada konsepsi Gibran tentang persaudaraan antar sesama yang dilandasi oleh pengetahuan tentang Tuhan. Gibran mengatakan bahwa semua umat beragama adalah bersaudara di hadapan Tuhan. Engkau adalah saudaraku, dan aku mencintai kau yang memuja di gerejamu, kau yang berlutut di kuilmu, dan kau yang bersujud di masjidmu. Kita semua adalah anak-anak dari agama yang tunggal, sebagai jalan agama yang beragam hanyalah jari-jari tangan pengasih dari Yang Maha Tinggi, yang diulurkan pada semua orang, menawarkan keutuhan jiwa pada semua orang dengan harapan akan menerima semua orang” 2 Tertarik dengan konsepsi Gibran tentang persoalan kemanusiaan yang dibungkus nilai-nilai religiositas di atas, penulis melakukan penelusuran terhadap rekam-jejak Gibran yang ditulis oleh Prof. Fuad Hassan yakni Menapak Jejak Kahlil Gibran . Dalam buku tersebut, terdapat sub-bab yang mengangkat Gibran sebagai penganjur humanisme universal. Prof. Fuad Hassan menyebut bahwa humanisme universal yang dikembangkan Kahlil Gibran adalah konsep persaudaraan antar sesama. Menurutnya, pandangan ini merupakan sebuah konsep mapan untuk melihat kemanusiaan universal, sebagai sesuatu yang paripurna. 3 Namun, cukup disayangkan tidak ada penjelasan lebih lanjut tentang makna keuniversalan manusia dan terkesan seperti sebuah project yang belum selesai. Paling tidak, hal itu cukup dimengerti karena banyaknya bahasan yang diungkap dalam buku tersebut. Sejatinya, pada penulisan skripsi ini kami melakukan penelitian dengan menggunakan analisa isi analisis konten 4 terhadap karya Kahlil Gibran. Hal ini 2 Kahlil Gibran, Nyanyian Cinta, diterjemahkan dari The Treasured Writings of Kahlil Gibran, terj. Anton Kurnia ,h. 138 3 Fuad Hassan, Menapak Jejak Khalil Gibran, Jakarta: Pustaka Jaya, 2001, h. 45 tidak terlepas karena karya-karya Kahlil Gibran secara jelas menyingkap pesan atau pun nilai yang mengandung makna universal terhadap manusia dan kemanusiaan. Berangkat dari analisis konten tersebut kami merumuskan 3 tiga kerangka nilai sebagai sebuah pendekatan ilmiah untuk masuk ke dalam humanisme universal. Tiga kerangka nilai yang dimaksud adalah pesan etik, nilai- nilai religiositas dan persaudaraan antar-sesama, antar-bangsa. Ketiganya saling berhubungan satu sama lain, dan seterusnya akan terlihat Gibran sebagai seorang pribadi humanis 5 yang memiliki kematangan sebagai seorang penganjur humanisme universal. Sekaligus akan terungkap Gibran sebagai seorang sastrawan dan filsuf yang sangat peka dan tanggap terhadap nilai-nilai kemasyarakatan dan kemanusiaan, keindahan, kesusilaan serta ketuhanan. Keseluruhannya adalah bagian integral dari penulisan skripsi berjudul: HUMANISME UNIVERSAL KAHLIL GIBRAN .

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah