hati. Shalat juga bisa melindungi keduanya dari materi-materi yang berbahaya. Jika  ada  dua  orang,  maka  yang  paling  rentan  terjangkit  penyakit,  musibah,
keburukan,  cobaan,  dan  kesulitan  adalah  orang  yang  paling  sedikit  shalatnya. Sebaiknya,  orang  yang  lebih  banyak  shalatnya  akan  lebih  selamat  dan  lebih
sehat.” Rasulullah  saw.  juga  bersabda,
“Apa  pendapatmu  jika  sebuah  sungai berada  di  depan  rumah  salah  seorang  dari  kalian,  kemudian  ia  mandi
sebanyak lima kali setiap hari, apakah tersisa kotoran darinya?” Para sahabat menjawab,  “Tentu  tidak  tersisa  sedikit  pun.”.  Rasul  bersabda,  “Demikianlah
perumpamaan  shalat.  Ia  berfung si  sebagai  penggugur  dosa  dan  kesalahan.”
Muttafaq „Alaih
3. Macam-Macam Shalat Wajib dan Waktu Pelaksanaannya
Shalat  yang  fardhu  atau  diwajibkan  bagi  tiap-tiap  orang  yang  baligh  dan berakal ada lima, yang sering juga disebut sebagai shalat lima waktu, yaitu:
a. Shalat Shubuh
Shalat shubuh terdiri dari dua rakaat. Waktunya dimulai dari terbitnya fajar kedua sampai terbit matahari.
b. Shalat Zuhur
Shalat  Zuhur  terdiri  dari  empat  rakaat.  Awal  waktunya  adalah  setelah tergelincir  matahari  dari  pertengahan  langit.  Akhir  waktunya  apabila
bayang-bayang sesuatu telah sama dengan panjangnya, selain dari bayang- bayang yang ketika matahari menonggak tepat di atas ubun-ubun.
c. Shalat Asar
Shalat Asar terdiri dari empat rakaat. Waktunya mulai dari habisnya shalat Zuhur;  bayang-bayang  sesuatu  lebih  dari  pada  panjangnya  selain  dari
bayang-bayang  yang  ketika  matahari  sedang  menonggak,  sampai  tebenam matahari.
d. Shalat Maghrib
Shalat  maghrib  terdiri  dari  tiga  rakaat.  Waktunya  mulai  dari  terbenam matahari sampai terbenam syafaq merah cahaya putih yang muncul setelah
hilangnya cahaya merah matahari. e.
Shalat Isya Shalat  Isya  terdiri  dari  empat  rakaat.  Waktunya  dimulai  dari  terbenamnya
syafaq  merah  sehabis  waktu  Maghrib  sampai  terbit  fajar  Rasyid,  2007; Zurinal dan Aminuddin, 2008.
4. Syarat-Syarat Wajib Shalat
Syarat-syarat wajib shalat adalah sebagai berikut: a.
Islam Shalat  diwajibkan  hanya  kepada  orang  Islam.  Selain  muslim  tidak
diwajibkan untuk mengerjakan shalat, kalau dikerjakan pun shalatnya tidak sah.
b. Suci dari haidh dan nifas
c. Berakal
Orang yang tidak berakal tidak diwajibkan shalat.
d. Baligh dewasa
Baligh maksudnya telah dewasa, dengan salah satu tanda berikut: 1
Berumur lima belas tahun atau lebih 2
Telah keluar air mani bagi anak laki-laki 3
Telah mimpi bersetubuh, atau 4
Mulai keluar haidh bagi wanita e.
Telah sampai dakwah perintah Rasulullah saw. kepadanya Pada masa sekarang dakwah dapat  diperoleh dari orang tua,  guru, maupun
media massa. f.
Melihat atau mendengar Seseorang  wajib  melaksanakan  shalat  setelah  mendengar  atau  melihat
dakwah  Islam  melalui  media,  sehingga  ia  mengetahui  kewajibannya  untuk melaksanakan shalat.
g. Jaga
Maksudnya  adalah  orang  tidur,  lupa,  atau  gila  tidak  berkewajiban  untuk melaksanakan  shalat,  sampai  ia  bangun,  ingat,  atau  sembuh  dari  penyakit
gilanya Rasyid, 2007; Zurinal dan Aminuddin, 2008.
5. Syarat-Syarat Sah Shalat