yang dapat menentramkan jiwa, sebagaimana telah diyakini dalam Al- Qur’an
dan Al-Hadits, namun penelitian-penelitian yang terkait belum banyak dilakukan. Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan pada 10 orang pasien hipertensi,
8 di antaranya mengatakan bahwa mereka merasakan ketenangan setelah selesai melaksanakan shalat dan 2 orang lainnya mengatakan tidak ada perubahan apa-
apa biasa saja. Oleh karena itu peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang “Hubungan Shalat terhadap Tekanan Darah pada Pasien Hipertensi di
Posbindu Anggrek Kelurahan Cempaka Putih Kecamatan Ciputat Timur” yang di
dasarkan pada teori yang mengatakan bahwa kondisi rileks tenang dapat menurunkan tekanan darah.
B. Perumusan Masalah
Hipertensi merupakan suatu kondisi dimana pembuluh darah telah meningkatkan tekanannya secara terus-menerus, dengan nilai tekanan darah
sistolik ≥ 140 mmHg danatau tekanan darah diastolik ≥ 90 mmHg Smeltzer,
2001. Intervensi yang digunakan untuk mempertahankan tekanan darah di bawah 14090 mmHg terdiri dari intervensi farmakologis dan nonfarmakologis.
Intervensi farmakologis yaitu dengan menggunakan obat-obatan anti hipertensi, sedangkan intervensi nonfarmakologis salah satunya yaitu dengan teknik
relaksasi Corwin, 2009. Teknik relaksasi membuat otot-otot polos pembuluh darah arteri dan vena menjadi rileks bersama dengan otot-otot lain dalam tubuh
Mills, 2012.
Shalat merupakan suatu sistem ibadah yang dapat menimbulkan respons relaksasi. Shalat memiliki kemampuan untuk mengurangi kecemasan karena di
dalamnya terdapat unsur meditasi atau do’a yang teratur minimal lima kali sehari
dan unsur relaksasi melalui gerakan-gerakan shalat Wibisono, 2006. Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti tertarik untuk meneliti
“Hubungan Shalat terhadap Tekanan Darah pada Pasien Hipertensi di Posbindu Anggrek
Kelurahan Cempaka Putih Kecamatan Ciputat Timur ”.
C. Pertanyaan Penelitian
1. Adakah hubungan antara shalat terhadap tekanan darah pada pasien
hipertensi?
D. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Mengetahui hubungan shalat terhadap tekanan darah pada pasien hipertensi. 2.
Tujuan Khusus Tujuan khusus dalam penelitian ini adalah:
a Mengidentifikasi karakteristik pasien hipertensi
b Mengidentifikasi intensitas shalat pada pasien hipertensi
c Mengidentifikasi nilai tekanan darah pada pasien hipertensi
d Mengetahui hubungan antara shalat dengan tekanan darah sistolik dan
diastolik pada pasien hipertensi
e Mengetahui hubungan antara masing-masing aspek dalam shalat dengan
tekanan darah sistolik dan diastolik pada pasien hipertensi
E. Manfaat Penelitian
1. Bagi Klien
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan kepada pasien hipertensi yang beragama Islam untuk dapat mengontrol tekanan darahnya
melalui aktivitas keagamaan seperti shalat, sebagai penunjang dalam pengobatan non farmakologi.
2. Bagi Pendidikan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan untuk menambah wawasan tentang keterkaitan hubungan shalat terhadap tekanan
darah pada pasien hipertensi bagi semua mahasiswa keperawatan, khususnya pada mahasiswa keperawatan Muslim sebagai sumber ilmu dan informasi.
3. Bagi Profesi
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan yang bersifat positif dalam usaha mengembangkan profesi keperawatan melalui informasi baru
tentang intervensi keperawatan dengan pendekatan spiritual, yaitu tentang hubungan shalat terhadap tekanan darah pada pasien hipertensi.
4. Bagi Peneliti Selanjutnya
Hasil penelitian ini dapat memberikan informasi atau gambaran tentang hubungan shalat terhadap tekanan darah pada pasien hipertensi untuk
dijadikan sebagai data dasar dalam penelitian selanjutnya.
F. Ruang Lingkup