Ester Simatupang : Perbedaan Kandungan Asam Salisilat Dalam Sayuran Sebelum Dan Sesudah Dimasak Yang Dijual Di Pasar Swalayan Di Kota Medan Tahun 2008, 2009.
18
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan hasil penelitian yang pernah dilakukan diketahui bahwa terdapat kandungan asam salisilat dalam beberapa sayuran yang dijual dibeberapa pasar
swalayan di Kota Medan, maka penulis ingin mengetahui kandungan residu asam salisilat pada sayuran sebelum dan sesudah dimasak, yang dijual di pasar swalayan
tersebut.
1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1 Tujuan Umum
Untuk mengetahui perbandingan kandungan asam salisilat sebelum dan sesudah dimasak yang terdapat dalam sayuran yang dijual di pasar swalayan yang ada
di kota Medan.
1.3.2 Tujuan Khusus
1. Untuk mengetahui kadar asam salisilat pada sampel sayuran sebelum dimasak.
2. Untuk mengetahui kadar asam salisilat pada sampel sayuran setelah dimasak
dengan suhu 60 C.
3. Untuk mengetahui kadar asam salisilat pada sampel sayuran setelah dimasak
dengan suhu 70 C.
4. Untuk mengetahui kadar asam salisilat pada sampel sayuran setelah dimasak
dengan suhu 80 C.
5. Untuk mengetahui kadar asam salisilat pada air rebusan sayuran pada suhu 60
C, 70
C, 80 C.
Ester Simatupang : Perbedaan Kandungan Asam Salisilat Dalam Sayuran Sebelum Dan Sesudah Dimasak Yang Dijual Di Pasar Swalayan Di Kota Medan Tahun 2008, 2009.
19
6. Untuk mengetahui penurunan residu asam salisilat pada sayuran sebelum dan
sesudah dimasak dengan suhu 60 , 70
dan 80 C.
1.4 Manfaat Penelitian
1. Sebagai informasi bagi konsumen untuk dapat memilih sayuran yang baik dan
juga mengetahui kerugian apabila mengkonsumsi sayuran yang mengandung asam salisilat.
2. Bagi petani agar tidak menggunakan asam salisilat yang disemprotkan ke sayuran
untuk mengusir hama. 3.
Sebagai pengalaman dan pengetahuan bagi penulis tentang asam salisilat.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Sanitasi makanan dan minuman
Makanan dan minuman merupakan bahan pangan yang dibutuhkan oleh manusia yang berguna bagi kelangsungan hidupnya. Karena dari makanan didapatkan
energi yang diperlukan untuk melangsungkan pelbagai faal tubuh. Makanan yang kita butuhkan tidak hanya untuk pertumbuhan dan perkembangan fisik saja, melainkan
juga untuk melindungi kesehatan Azwar, 1996. Secara umum, makanan sehat merupakan makanan yang higienis dan bergizi
mengandung zat hidrat arang, protein, vitamin dan mineral. Agar makanan sehat bagi konsumen diperlukan persyaratan khusus antara lain cara pengolahan yang
memenuhi syarat, cara penyimpanan yang betul, dan pengangkutan yang sesuai dengan ketentuan. Agar makanan sehat maka makanan tersebut harus bebas dari
kontaminasi karena makanan yang terkontaminasi akan menyebabkan penyakit. Dengan demikian, maka sanitasi makanan dan minuman menjadi sangat penting
Mukono, 2000. Sanitasi makanan dan minuman merupakan usaha atau kegiatan yang
ditujukan kepada kebersihan dan kemurnian makanan agar tidak menimbulkan penyakit, kemurnian yang dimaksud disini adalah murni menurut penglihatan
maupun rasa Depkes RI, 1992. Sanitasi makanan dan minuman tidak dapat dipisahkan dari sanitasi
lingkungan karena sanitasi makanan dan minuman adalah usaha untuk mengamankan
7