Kegunaan Asam Salisilat Asam Salisilat 2.4.1 Defenisi Asam Salisilat

Ester Simatupang : Perbedaan Kandungan Asam Salisilat Dalam Sayuran Sebelum Dan Sesudah Dimasak Yang Dijual Di Pasar Swalayan Di Kota Medan Tahun 2008, 2009. 27 Asam salisilat merupakan obat untuk analgesik-antipiretik dan anti-inflamasi. Analgesik adalah obat untuk menghilangkan rasa nyeri dengan cara meningkatkan nilai ambang nyeri di sistem saraf pusat tanpa menekan kesadaran, sedangkan antipiretik adalah obat yang menekan suhu tubuh pada keadaan demam. Karena kedua efek ini didapatkan dalam satu obat, istilah analgesik-antipiretik dipakai sebagai satu kesatuan. Sedangkan anti-inflamasi adalah mengatasi inflamasi pembengkakan. Dan obat alam yang tertua sebagai analgesik-antipiretik dan anti- inflamasi ini dikembangkan dari asam salisilat menjadi garam-garamnya seperti natrium salisilat, aspirin, salisimid, metisalisilat, dan saligenin. Yang dipakai sebagai analgesik-antipiretik hanya natrium salisilat, salisilamid, dan yang terbanyak digunakan adalah aspirin Ganiswara, 1995. Asam salisilat memiliki rumus kimia C 7 H 6 O 3 . Berbentuk hablur putih, biasanya berbentuk jarum halus atau serbuk hablur putih, rasa agak manis, tajam dan stabil di udara. Bentuk sintetis warna putih dan tidak berbau. Jika dibuat dari metil salisilat alami dapat berwarna kekuningan atau merah jambu dan berbau lemah mirip mentol. Sifat asam salisilat yaitu sukar larut dalam air dan dalam benzena, mudah larut dalam etanol dan dalam eter, larut dalam air mendidih dimana titik didih asam salisilat adalah 280 C dengan densitas 25 C pada 1,84 kgL Depkes RI, 1995.

2.5.2 Kegunaan Asam Salisilat

1. Secara analgesik Ester Simatupang : Perbedaan Kandungan Asam Salisilat Dalam Sayuran Sebelum Dan Sesudah Dimasak Yang Dijual Di Pasar Swalayan Di Kota Medan Tahun 2008, 2009. 28 Sebagai analgesik efektif terhadap nyeri dengan intensitas rendah sampai sedang misalnya sakit kepala, mialgia, artralgia, dan nyeri lain yang berasal dari integument, juga efektif terhadap nyeri yang berkaitan dengan inflamasi. 2. Secara antipiretik Sebagai antipiretik efektif menurunkan suhu badan saat demam. 3. Secara anti-inflamasi Secara anti-inflamasi efektif meringankan gejala nyeri dan inflamasi yang berkaitan dengan penyakitnya secara simptomatik, tidak menghentikan, memperbaiki atau mencegah kerusakan jaringan pada kelainan musculoskeletel Ganiswara, 1996. Cara kerja asam salisilat adalah dengan menghambat sintesa neurotransmitter tertentu yang dapat menimbulkan rasa nyeri dan demam. Dengan blokade sintesa neurotransmitter tersebut maka otak tidak lagi mendapatkan sinyal nyeri, sehingga rasa nyerinya berangsur-angsur menghilang. Asam salisilat yang masuk kedalam tubuh diserap dengan baik dari traktus digestivus dengan distribusi tersebar diseluruh tubuh. Ekskresi terutama melalui urin dan ekskresi berlangsung dengan lebih cepat dan lebih baik dalam keadaan basa atau alkalis Anwar, 1973. Asam salisilat merupakan bahan tambahan makanan yang dilarang digunakan kedalam makanan. Asam salisilat digunakan sebagai bahan tambahan makanan dengan tujuan sebagai aroma penguat rasa. Sedangkan untuk sayuran, asam salisilat Ester Simatupang : Perbedaan Kandungan Asam Salisilat Dalam Sayuran Sebelum Dan Sesudah Dimasak Yang Dijual Di Pasar Swalayan Di Kota Medan Tahun 2008, 2009. 29 disemprotkan dengan tujuan untuk memperpanjang daya keawetan dan mencegah hama dan penyakit tanaman. 2 .5.3 Dampak Asam Salisilat terhadap Kesehatan Obat alam yang tertua sebagai analgesik-antipiretik ini dikembangkan dari asam salisilat menjadi garam-garamnya, seperti natrium salisilat, aspirin, salisilamid, metisalisilat, dan saligenin, yang dipakai sebagai analgesik-antipiretik hanya natrium salisilat, salisilamid dan yang terbanyak digunakan adalah aspirin. Asam salisilat menjadi dasar dari banyak produk farmasi lainnya termasuk asam asetilsalisilat, yang dikenal dengan nama aspirin pada saat sekarang ini . Salisilat juga berkhasiat anti- inflamasi, anti-alergi dan meningkatkan ekskresi asam urat. Dosis asam salisilat sebagai obat adalah 0,6 gram dosis oral per 4 jam, dan pada dosis 3,2-4 gram setiap hari masih dapat ditoleransi oleh orang dewasa, sedangkan pada anak-anak dosis yang digunakan adalah 50-75 miligramKghari Djamhuri, 1995. Aspirin turunan asam salisilat bersifat analgesik yang efektif sebagai penghilang rasa sakit. Selain itu, aspirin juga merupakan zat anti-inflammatory, untuk mengurangi sakit pada cedera ringan seperti bengkak dan luka yang memerah. Penggunaan aspirin secara berulang-ulang dapat mengakibatkan pendarahan pada lambung dan pada dosis yang cukup besar dapat mengakibatkan reaksi seperti mual atau kembung, diare, pusing dan bahkan berhalusinasi. Dosis rata-rata adalah 0.3-1 gram, dosis yang mencapai 10-30 gram dapat mengakibatkan kematian Wikipedia, 2005.. Ester Simatupang : Perbedaan Kandungan Asam Salisilat Dalam Sayuran Sebelum Dan Sesudah Dimasak Yang Dijual Di Pasar Swalayan Di Kota Medan Tahun 2008, 2009. 30 Asam salisilat merupakan bahan tambahan makanan yang dilarang digunakan pada makanan. Asam salisilat dapat menyebabkan iritasi yang kuat apabila terhirup atau tertelan dan apabila ditambah air, asam salisilat tetap memberikan gangguan kesehatan pada tubuh. Ini disebabkan karena sifat kelarutan asam salisilat yang sukar larut dalam air Syah, 2005. Dampak asam salisilat terhadap kesehatan yaitu Djamhuri, 1995 : 1. Gejala pertama keracunan asam salisilat adalah muntah, mual dan tinitus hingga kadang-kadang tuli disusul diare, pusing hingga konvulsi. 2. Alergi terhadap asam salisilat memberi gejala edema di muka, mulut dan mata. 3. Pada pemberian per oral, asam salisilat dapat menimbulkan gangguan epigrastik, pusing, berkeringat, mual dan muntah karena asam salisilat mempunyai daya korosif dan merusak jaringan yang berkontak misalnya kulit, mulut, lambung dan daya korosif itu tergantung pada konsentrasi pemakaian secara kronis dan dalam jumlah yang besar dapat menimbulkan perdarahan lambung. 4. Bila kandungan asam salisilat melebihi dan berlebihan masuk kedalam tubuh, maka gangguan kesehatan dapat terjadi, misalnya terjadi pengerasan dinding pembuluh darah dan kanker saluran pencernaan. 5. Pada keracunan yang hebat, bisa terjadi acidosis dan ini merangsang regulatory center di hipotalamus sehingga terjadi hyperpnoe, menyebabkan alkalosis. Akhirnya orang sakit akan mati oleh karena paralisa pernapasan Anwar, 1973 6. Dampak asam salisilat secara kronik dapat mengiritasi jantung dengan cara menghambat pembentukan prostaglandin E1 dan E2 yaitu suatu senyawa yang Ester Simatupang : Perbedaan Kandungan Asam Salisilat Dalam Sayuran Sebelum Dan Sesudah Dimasak Yang Dijual Di Pasar Swalayan Di Kota Medan Tahun 2008, 2009. 31 dapat meningkatkan vasodilatasi mukosa lambung sehingga terjadi peningkatan sekresi asam lambung dan vasokonstriksi mukosa lambung, yang menyebabkan nekrosis iskemik dan kerusakan mukosa lambung siswandono, 1995.

2.6 Kerangka konsep