Ester Simatupang : Perbedaan Kandungan Asam Salisilat Dalam Sayuran Sebelum Dan Sesudah Dimasak Yang Dijual Di Pasar Swalayan Di Kota Medan Tahun 2008, 2009.
BAB IV HASIL PENELITIAN
Pemeriksaan kandungan asam salisilat pada sayuran dimulai dari pengambilan sampel dari Carrefour Pasar Swalayan di Kota Medan yang kemudian dibawa ke
laboratorium bagian Toksikologi Balai Laboratorium Kesehatan Medan. Jumlah sampel yang diperiksa adalah sebanyak 3 sampel sayuran yang terdiri dari sayur
bayam, daun singkong dan kangkung. Setelah dilakukan penelitian diperoleh data tentang kadar asam salisilat pada sayuran sebelum dan sesudah dimasak dengan air
serta kadar asam salisilat pada air rebusan.
4.1 Hasil Pemeriksaan Kuantitatif Asam Salisilat Pada Sayuran Sebelum
Dimasak
Pemeriksaan kuantitatif pada sayuran dilakukan setelah sebelumnya dilakukan pemeriksaan secara kualitatif dengan melihat adanya perubahan warna menjadi warna
ungu. Dari 3 sampel sayuran yang diperiksa dapat diketahui bahwa terbentuk warna ungu pada ketiga sampel, hal ini menunjukkan bahwa sampel sayuran mengandung
asam salisilat. Sampel sayuran kemudian diperiksa dengan metode titrasi, yang mana pada akhir titrasi akan terjadi perubahan warna menjadi merah jambu pink. Hasil
Ester Simatupang : Perbedaan Kandungan Asam Salisilat Dalam Sayuran Sebelum Dan Sesudah Dimasak Yang Dijual Di Pasar Swalayan Di Kota Medan Tahun 2008, 2009.
pemeriksaan kadar asam salisilat pada sayuran sebelum dimasak dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel 4.1 Hasil Pemeriksaan Kuantitatif Asam Salisilat Pada Sayuran Sebelum Dimasak
No. Sampel
Kadar asam salisilat mgKg
1. Bayam
44,7 2.
Daun singkong 74,6
3. Kangkung
47 Pada tabel 4.1 dapat diketahui bahwa kadar asam salisilat pada sayur bayam
adalah 44,7 mgKg, pada sayur daun singkong sebanyak 74,6 mgKg, dan pada sayur kangkung sebanyak 47 mgKg.
4.2 Hasil Pemeriksaan Kuantitatif Asam Salisilat Pada Sayuran Sesudah
Dimasak Dengan Suhu 60
C, 70 C, dan 80
C
Hasil pemeriksaan kadar asam salisilat pada sampel sayuran sesudah dimasak pada suhu yang berbeda dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Tabel 4.2 Hasil Pemeriksaan kuantitatif Asam Salisilat Pada Sampel Sayuran Sesudah Dimasak Dengan Suhu 60
C, 70 C, dan 80
C. No.
Sampel Kadar Asam Salisilat Pada Beberapa Suhu
mgKg 60
C 70
C 80
C
1. Bayam
19,8 18,2
16 2.
Daun singkong 34,8
30,4 27,1
3. Kangkung
21,1 19,3
16,6
Berdasarkan tabel 4.2 diatas dapat diketahui bahwa ada penurunan kadar asam salisilat pada setiap sampel yang dimasak pada suhu yang berbeda. Pada sampel sayur
37
Ester Simatupang : Perbedaan Kandungan Asam Salisilat Dalam Sayuran Sebelum Dan Sesudah Dimasak Yang Dijual Di Pasar Swalayan Di Kota Medan Tahun 2008, 2009.
bayam dapat diketahui bahwa kadar asam salisilat yang terbanyak pada suhu 60 C
yakni sebanyak 19,8 mgKg dan kadar terendah pada suhu 80 C yakni 16 mgKg.
Pada sayur daun singkong kadar asam salisilat terbanyak pada suhu 60 C yakni 34,8
mgKg dan kadar terendah pada suhu 80 C yakni 27,1 mgKg. Serta pada sayur
kangkung kadar asam salisilat terbanyak pada suhu 60 C yakni 21,1 mgKg dan kadar
terendah pada suhu 80 C yakni 16,6 mgKg.
4.3 Hasil Pemeriksan kuantitatif Asam Salisilat Pada Air Rebusan Sayuran