BAB IV TINJAUAN YURIDIS STATUS YAYASAN YANG DIDIRIKAN SEBELUM
BERLAKUNYA UU NO. 16 TAHUN 2001 Jo UU NO. 28 TAHUN 2008 TENTANG YAYASAN
STUDI KASUS DI YAYASAN PENDIDIKAN HARAPAN MEDAN
A. Gambaran Umum Tentang Yayasan Pendidikan Harapan Medan
1. Sejarah Pendirian
Orde baru yang lahir tahun 1966 menempatkan proyek pendidikan pada posisi teratas dalam proses pembangunan. Dalam kaitan ini, beberapa tokoh
masyarakat Sumatera Utara melahirkan pemikiran untuk mendirikan suatu lembaga pendidikan. Ide pendirian lembaga pendidikan ini ialah
71
a. Untuk membantu Pemerintah menanggulangi pendidikan.
:
b. Perlu adanya pendidikan yang lebih baik bagi anak didik, dengan
persyaratan : 1
Mempunyai corak bernafaskan agama Islam. 2
Mempunyai mutu pendidikan yang berkualitas. 3
Mengusahakan pembayaran yang semurah-murahnya. Ide tersebut dituangkan lebih lengkap dalam Anggaran Dasar Yayasan
Pendidikan Harapan Yaspendhar sebagai maksud dan tujuan sebagai berikut : a.
Membantu manusia susila yang berke-Tuhan-an Yang Maha Esa serta mempunyai keinsyafan bertanggung jawab terhadap usaha mewujudkan
suatu masyarakat sejahtera berdasarkan ajaran Pancasila. b.
Membantu Pemerintah dalam melaksanakanmempertinggi pendidikan, pengajaran dan penyebaran ilmu pengetahuan di kalangan anak didik
71
Yayasan Pendidikan Harapan, Pengabdian Yaspendhar Dalam Usaha Mencerdaskan Kehidupan Bangsa, Medan : Yaspendhar, 1992, hal. 1.
khususnya dan masyarakat Indonesia umumnya menuju tertib masyarakat ber-Pancasila, segala sesuatu dalam arti kata seluas-luasnya.
Untuk mewujudkan maksud dan tujuan tersebut, disusunlah rencana usaha yang akan dilaksanakan, yaitu
72
a. Menerima anak didik sebanyak-banyak dengan tidak memandang
perbedaan suku dan mempunyai kepercayaan berke-Tuhan-an Yang Maha Esa.
:
b. Membuka dan membangun taman-taman pendidikan atau rumah-rumah
sekolah dari tingkat taman kanak-kanak sampai dengan tingkatan universitas.
c. Memberikan subsiditunjangan belajar kepada pelajar-pelajar yang
mempunyai bakat dan kecakapan guna melanjutkan pelajarannya ke tingkat yang lebih tinggi.
d. Mengusahakan penerbitan, penerjemahan karya ilmiah serta bacaan
lainnya yang bermanfaat bagi masyarakat. e.
Mengadakan hubungan kerjasama, di bidang pendidikan dengan negara- negara sahabat dalam batas-batas yang tidak merugikan kepentingan
nasional dan mengorbankan kepribadian bangsa. f.
Mengadakan research untuk kemajuan ilmu pengetahuan. Hasil rumusan dari pertemuan-pertemuan yang diadakan oleh para tokoh
masyarakat tersebut, disertai dengan usaha untuk mewujudkannya, telah menunjukkan titik cerah dengan diserahkannya izin pemakaian gedungtanah di Jl.
Imam Bonjol No. 35 oleh Pemerintah cq Dep. P dan K kepada mereka. Gedung inilah yang dipergunakan oleh Yaspendhar dan belakangan diadakan perbaikan
dan pembangunan baru. Gedung dan tanah ini mulanya merupakan bekas sekolah Oranye School,
pemiliknya Medansche School Vereeniging dengan Hak Erfacht, kemudian setelah kembali ke Pemerintah gedung tersebut diserahkan kepada Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan FKIP Negeri, Sekolah Hakim dan Djaksa
72
Yayasan Pendidikan Harapan, Perwujudan Visi Dan Misi Yaspendhar Membangun Kebersamaan Dan Profesionalisme Religius Dalam Menghadapi Tantangan
Era Globalisasi, Medan : Yaspendhar, 2007, hal. 2.
SHD, Sekolah Menengah Ekonomi Atas SMEA Negeri dan Pendidikan Guru Sekolah Lanjutan Pertama PGSLP Negeri. Pada tahun 1958 gedung ini hanya
diberikan kepada Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan IKIP Negeri dan akhirnya Institut Agama Islam Negeri IAIN
73
a. Raja Syahnan, S.H.
. Setelah Pemerintah memindahkan sekolah-sekolah tersebut ke tempat lain
yang lebih baik, pada tanggal 5 Januari 1967 diadakan serah terima kepada pihak Perguruan Harapan Berita Acara Serah Terima No. 53PerwDSkp67, masing-
masing ditanda tangani oleh Alm. Bapak Moh. Alwi Oemry Kepala Perwakilan P dan K Sumatera Utara pada waktu itu dari pihak Pemerintah dan Bapak Raja
Syahnan S.H., dari pihak perguruan Harapan. Setelah perguruan ini berjalan beberapa bulan, maka dibentuklah suatu
Yayasan dengan nama Yayasan Pendidikan Harapan melalui akte No. 30 tgl. 30 Mei 1967 Notaris P. Batubara di Medan dengan para Pendiri sebagai berikut :
b. Arifin Pulungan, S.H.
c. Djafar Harahap
d. Arifin Jonain Harahap
e. T.M Hanafiah
f. Drs. Sjoerkani
g. Abdul Muluk Lubis
h. Drs. Syiful A. Tanjung
i. H.A Maradomsyah Siregar
j. Wahid Lubis
k. Rusli Idrus
Kata “Harapan” mempunyai makna yang dalam, berupa harapan dari para Pendiri, agar melalui lembaga perguruan ini dapat dilahirkan manusia-manusia
Indonesia yang berilmu amaliah dan beramal ilmiah untuk kebahagiaan dunia dan
73
Ibid.
akhirat. Semboyan “iman, ilmu, amal” mengandung arti harapan terciptanya manusia yang penuh iman, mempunyai ilmu yang berkualitas dan dengan iman
dan ilmu itu akan diamalkan bagi kepentingan negara, bangsa dan agama.
74
2. Kepengurusan