Latar Belakang Masalah Upaya guru dalam peningkatan hasil belajar PKn siswa melalui penerapan metode bermain peran di MI Sirajul Athfal 5 Depok: PTK di MI Sirajul Athfal 5 Kota Depok

kewarganegaraan PKn, dalam pelaksanaan belajar mengajar pendidikan kewarganegaraan PKn di sekolah masih menunjukkan kekurangan dan keterbatasan. Terutama dalam kualitas proses belajar mengajar yang dikembangkannya dan selanjutnya berakibat langsung kepada rendah dan tidak meratanya kualitas hasil yang dicapai oleh para peserta didik. Kondisi semacam ini akan terus terjadi selama guru masih menganggap bahwa dirinya merupakan sumber belajar bagi peserta didik dan mengabaikan peran metode pembelajaran. Diantara tugas guru adalah menyampaikan pengetahuan atau pengalaman kepada peserta didik menggunakan metode pembelajaran yang efektif, sehingga mereka dapat memahamai dan mengerti segala apa yang diajarkan guru dan dapat menguraikannya kembali dengan ucapan atau tulisan. Guru yang profesional dengan sadar berusaha mengatur lingkungan belajar agar bergairah bagi anak didik. Diantara usaha yang tidak pernah guru tinggalkan adalah bagaimana memahami kedudukan metode pembelajaran sebagai salah satu komponen yang ikut ambil bagian bagi keberhasilan kegiatan belajar mengajar. Tidak ada satupun kegiatan belajar mengajar yang tidak menggunakan metode, hal ini menggambarkan bahwa guru memahami betul kedudukan metode pembelajaran dalam proses belajar mengajar. Syaiful Bahri mengatakan bahwa: Dalam penggunaan metode terkadang guru harus menyesuaikan dengan kondisi dan suasana kelas. Jumlah anak mempengaruhi penggunaan metode. Pedoman yang mutlak dalam pemilihan dan penggunaan metode adalah tujuan instruksional. Dalam perumusan tujuan, guru perlu merumuskannya dengan jelas dan dapat diukur. Dengan begitu mudahlah bagi guru menentukan metode yang bagaimana yang dipilih guna menunjang pencapaian tujuan yang telah dirumuskan tersebut. 2 Penguasaan metode yang tepat dapat menyebabkan seseorang mengembangkan ilmu yang dimilikinya. Sebaliknya mereka yang tidak menguasai metode hanya akan menjadi konsumen ilmu dan bukan menjadi produsen. Setelah dilaksanakan observasi awal yang penulis lakukan di kelas V MI Sirajul Athfal 5, bahwa ada beberapa faktor yang menyebabkan lemahnya hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan PKn. 2 Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, cet. III, Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2006,h. 73. Diantaranya adalah metode pembelajaran yang digunakan masih bersifat konvensional ceramah dan guru meninggalkan ruang kelas ketika peserta didik mengerjakan tugas. Hal ini membuat siswa bosan dan enggan mengerjakan tugas yang diberikan guru. Dampaknya adalah proses pembelajaran pendidikan kewarganegaraan PKn kurang kondusif, motivasi belajar peserta didik rendah, beberapa siswa becanda dengan temannya, dan peserta didik sering keluar masuk ruang kelas dengan alasan yang dibuat-buat dan akhirnya berpengaruh pada hasil belajar siswa di sekolah. Oleh karena itu, penggunakan metode harus sesuai dan selaras dengan karakteristik peserta didik, materi dan kondisi lingkungan. Roestiyah, mengatakan bahwa “setiap jenis metode pengajaran harus sesuai atau tepat untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Jadi, untuk tujuan yang berbeda, guru harus mengadakan teknik penyajian yang berbeda sekaligus untuk mencapai tujuan pengajarannya”. 3 Guru harus menciptakan suasana belajar yang menyenangkan agar siswa mempunyai minat dan termotivasi untuk mengikuti proses pembelajaran dengan baik. Suasana belajar yang menyenangkan akan membuat siswa merasa nyaman, mampu dengan mudah mengungkapkan ide yang dimiliki, dan tidak takut untuk mengeluarkan pendapat dalam proses pembelajaran. Terdapat berbagai metode pembelajaran yang dapat digunakan untuk membelajarkan siswa sesuai dengan cara dan gaya belajar mereka sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai. Dalam prakteknya guru harus ingat bahwa tidak ada metode pembelajaran yang paling tepat untuk segala situasi dan kondisi. Oleh karena itu, dalam memilih metode pembelajaran yang tepat haruslah memperhatikan kondisi siswa, sifat materi bahan ajar, fasilitas media yang tersedia, dan kondisi guru itu sendiri. Untuk mengatasi hal tersebut maka upaya guru agar siswa dalam menerima pelajaran menjadi efektif dapat menggunakan metode pembelajaran bermain peran role playing. Penggunaan metode pembelajaran bermain peran role playing sangat menunjang dalam proses belajar mengajar, karena siswa dapat 3 Roestiyah, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: Rineka Cipta, 2008,h. 2. lebih berkonsentrasi dan berinteraksi kepada orang lain dan guru selama proses belajar mengajar berlangsung sehingga motivasi dan konsentrasi belajarnya lebih terfokus dan terarah. Dalam penggunaannya, metode pembelajaran bermain peran role playing dapat memacu rasa keingintahuan siswa untuk mencari jawaban dan merangsang motivasi siswa untuk mencapai hasil belajar yang optimal. Hal ini selain untuk melihat keefektifan metode pembelajaran bermain peran role playing, juga untuk mengetahui pengaruh keaktifan dan kreatifitas siswa dalam proses belajar mengajar. Dalam proses belajar mengajar yang perlu dicapai bukan hanya hasil belajar, tetapi juga proses belajar yang efektif. Dengan menguasai proses belajar yang efektif memungkinkan siswa dapat mempelajari materi pelajaran yang lebih mudah dan efisien. Kegiatan proses belajar mengajar akan terlaksana dengan baik apabila dalam perencanaan pembelajaran dapat dilaksanakan dengan startegi pembelajaran yang efektif. Keefektifan strategi pembelajaran yang digunakan harus didukung oleh kemampuan guru dan kesiapan siswa sendiri sebagai subyek didik dalam kegiatan belajar mengajar. Guru sebagai penanggung jawab dalam bidang pendidikan secara rutin terlibat dalam proses belajar mengajar sangat besar sekali peranannya dalam menentukan keberhasilan belajar anak didiknya. Dalam proses belajar mengajar di sekolah cara penyampaian materi pelajaran seorang guru sangat besar pengaruhnya bagi berhasil tidaknya siswa untuk menyenangi pelajaran yang diajarkan. Berbagai macam metode mengajar telah tersedia sebagai sarana untuk menyampaikan meteri pelajaran. Dengan adanya metode-metode tersebut guru dapat memilih metode yang cocok dengan materi yang akan diajarkan. Sebab dengan memilih metode mengajar yang sesuai selain dapat menguasai kelas juga akan mempunyai pengaruh yang sangat berarti terhadap suksesnya pelajaran yang diajarkan. Pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran bermain peran role playing dapat diterapkan apabila peserta didik memiliki kemampuan memahami dasar-dasar pembelajaran aktif secara umum. Siswa dalam kelompok memiliki peran yang sama agar mampu memahami konsep-konsep dan aturan pengerjaan dengan cara yang benar. Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka penulis meneliti masalah tersebut sebagai sesuatu karya ilmiyah dengan judul “Upaya Guru dalam Peningkatan Hasil Belajar PKn Siswa melalui Penerapan Metode Bermain Peran Role Playing di MI Sirajul Athfal 5 Kota Depok.”

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas, maka masalah-masalah yang timbul dapat diidentifikasikan sebagai berikut : 1. Metode pengajaran yang telah digunakan oleh guru belum maksimal dalam meningkatkan hasil belajar PKn siswa. 2. Masih banyak siswa yang tidak disiplin dalam mengerjakan tugas-tugasnya. 3. Kurangnya perhatian siswa terhadap pembelajaran PKn. 4. Hasil belajar siswa pada mata pelajaran PKn sangat rendah.

C. Pembatasan Masalah

Dengan pertimbangan aspek-aspek metode penelitian tindakan kelas, keterbatasan kemampuan, pengetahuan, waktu dan biaya, maka penelitian ini hanya dibatasi hal-hal seputar hasil belajar siswa pada mata pelajaran PKn sangat rendah. Berdasarkan kondisi tersebut, diperlukan usaha yang dapat mengatasi masalah tersebut. Suatu usaha yang membuat siswa terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran dan dapat memberikan pengalaman belajar yang lebih baik bagi siswa, sehingga dapat terjadi peningkatan hasil belajar PKn siswa. Melalui metode bermain peran role playing diharapkan berpengaruh terhadap peningkatan hasil belajar siswa. Dengan demikian penerapan metode ini diharapkan dapat memaksimalkan keaktifan siswa dalam belajar PKn dan hal ini akan berdampak pada peningkatan hasil belajar siswa.

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah dan pembatasan masalah tersebut diatas, maka penulis dalam penelitian ini merumuskan masalah sebagai berikut: “Bagaimana Penerapan Metode Bermain Peran role playing dapat Meningkatkan Hasil Belajar PKn Siswa Kelas V MI Sirajul Athfal 5 Kota Depok?

E. Tujuan Penelitian

Penelitian tindakan kelas merupakan wahana untuk melakukan perbaikan, peningkatan serta perubahan pembelajaran. Tujuan penelitan tindakan kelas ini adalah mengetahui peningkatan hasil belajar PKn siswa kelas V melalui penerapan metode bermain peran role playing di MI Sirajul Athfal 5.

F. Manfaat Penelitian

Dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat yang diharapkan dari penelitian ini sebagai berikut: 1. Secara Praktis a. Memberikan masukan bagi lembaga pendidikan, khususnya MI Sirajul Athfal 5 untuk terus meningkatkan hasil belajar. b. Memberikan sumbangan bahan pemikiran, khususnya kepada pengelola MI Sirajul Athfal 5 dalam melaksanakan tugas mendidik, membimbing dan membina peserta didiknya. 2. Secara Teoritis a. Memberikan sumbangan bahan pemikiran khususnya tentang peningkatan hasil belajar siswa di MI Sirajul Athfal 5. b. Dapat digunakan sebagai referensi bagi penelitian lebih lanjut untuk bidang yang sama. c. Bagi penulis sebagai syarat memperoleh gelar Strata-1 pada Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.