aktifitasnya sehingga tidak memiliki waktu untuk memberikan bimbingan dan nasihat kepada pengurus yang menjabat.
B. Visi, Misi Dan Tujuan
a. Visi
Visi adalah cara pandang yang menyeluruh dan futuristik terhadap keberadaan organisasi, adapun visi majelis taklim PRISTA adalah:
1. Wawasan keagamaan
2. Membangun akhlak pemuda
3. Sebagai wadah pemersatu antara remaja Islam
Pengurus majelis taklim PRISTA, sebagai suatu organisasi remaja Islam memiliki arah organisasi yang tidak hanya meningkatkan masalah keagamaan
saja, namun beusaha membentuk remaja yang memiliki orientasi pengembangan minat bakat, dan pengembangan ekonomi, serta kerukunan untuk terciptanya kerja
sama antar ulama dan umaro, serta masyarakat.
b. Misi
Sementara itu misi majelis taklim PRISTA, dengan berorientasi serta merujuk pada khittah perjuangan dan visi, majelis taklim PRISTA mempunyai
misi program sebagai gerakan dakwah, organisasi kader, serta wahana komunikasi organisasi remaja.
c. Tujuan
Tujuan adalah suatu sasaran diman kegiatan itu diarahkan dan diusahakan untuk sedapat mungkin dicapai dalam jangka waktu tertentu. Semua orng harus
mengetahui tujuan dalam organisasi yang hendak dicapai agar kegiatan yang dilakukannya tidak saling bertentangan cara yang mereka tempuh dapat berbeda-
beda sesuai dengan pembagian tugas masing-masing orang dalam organisasi. Tujuan majelis taklim berbeda-beda antara yang satu dengan yang lainnya,
sebab pendiri majelis taklim, lingkungan dan jamaahnya berbeda-beda dan mereka tidak pernah membuat suatu kesepakatan tentang tujuan majelis taklim.
Maksud dan tujuan didirikannya majelis taklim Persatuan Remaja Islam PRISTA adalah dalam rangka membentuk remaja yang selalu menjunjung tinggi
nilai-nilai agama baik dari aspek aqidah, ibadah dan aspek akhlak, serta mencerdaskan remaja Islam dalam menghadapi era globalisasi dan perdagangan
bebas.
C. Struktur Kepengurusan
Struktur organisasi dapat diartikan sebagai mekanisme-mekanisme formal dimana organisasi tersebut dikelola. Struktur organisasi menunjukkan kerangka
dan susunan perwujudan pola tetap hubungan-hubungan diantara fungsi-fungsi, bagian-bagian atau posisi-posisi, maupun orang-orang yang menunjukkan
kedudukan, tugas wewenang dan tanggung jawab.
Sebagaimana lembaga-lembaga pada umumnya, perjalanan PRISTA selama ini dibawah penguasaan ketua yang dibantu oleh staf-stafnya. Proses
pemilihan ketua tidak ditunjuk begitu saja teapi melalui pemilihan para anggotanya yang tentunya calon ketua harus memiliki keinginan untuk
memajukan PRISTA di masa yang akan datang dan mempunyai jiwa kepemimpinan.
Majelis Taklim adalah pendidikan non formal dan agar majelis ini dapat berjalan baik, maka dibentuklah kepengurusan yang mengatur jalannya kegiatan
di majelis taklim.
D. Program Kerja