18
Departemen Instansi Terkait
Kasir Manajer Umum
PINBUK
Pengurus
Ketua, Sekretaris, Bendahara
Rapat Anggota Tahunan RAT
Pembukuan Administrasi Pembiayaan
Penggalangan Dana
B. Manajemen Risiko
1. Pengertian Manajemen Risiko
Secara umum, risiko didefinisikan sebagai bentuk-bentuk peristiwa yang mempunyai pengaruh terhadap kemampuan seseorang atau sebuah
institusi untuk mencapai tujuannya. Bank Indonesia mendefinisikan risiko
19
sebagai potensi terjadinya peristiwa events yang dapat menimbulkan kerugian bank.
6
Manajemen risiko menurut definisi Bank Indonesia adalah serangkaian prosedur dan metodologi yang digunakan untuk mengidentifikasi, mengukur,
memantau dan mengendalikan risiko yang timbul dari kegiatan usaha bank.
7
Semua definisi di atas bertujuan agar bankperusahaan memiliki sense akan adanya urgensi atau prioritas tinggi untuk mengatasi atau mengelola
risiko yang terjadi sehingga tidak sampai merugikan perusahaan.
2. Tujuan Manajemen Risiko
Tujuan yang hendak dicapai dengan manajemen risiko adalah untuk menghindari perusahaan dari kegagalan, mengurangi pengeluaran, menaikkan
keuntungan, menekan biaya produksi, dan sebagainya.
8
Namun secara umum tujuan dari manajemen risiko ada dua, yaitu untuk menghindari risiko sebelum terjadinya kerugian preloss objectives dan
mengatasi risiko setelah terjadinya kerugian postloss objectives.
9
Adapun sasaran utama yang hendak dicapai oleh manajemen risiko, terdiri dari:
10
6
Robert Tampubolon, Risk Management Manajemen Risiko: Pendekatan Kualitatif Untuk Bank Komersial, Jakarta: PT. Elex Media Komputindo, 2004, h. 19-20.
7
Robert Tampubolon, Risk Management Manajemen Risiko: Pendekatan Kualitatif Untuk Bank Komersial, Jakarta: PT. Elex Media Komputindo, 2004, h. 33.
8
A.Abbas Salim, Asuransi Manajemen Risiko, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2005, h. 201.
9
Hinsa Siahaan, Manajemen Risiko: Konsep, Kasus Implementasi, Jakarta: PT. Elex Media Komputindo, 2007, h. 315.
20
a. Untuk kelangsungan hidup perusahaan survival.
b. Ketenangan dalam berpikir.
c. Memperkecil biaya least cost.
d. Menstabilisasi pendapatan perusahaan.
e. Memperkecilmeniadakan gangguan dalam menjalankan usaha.
f. Mengembangkan pertumbuhan perusahaan.
g. Mempunyai tanggung-jawab sosial terhadap karyawan.
3. Klasifikasi Manajemen Risiko