Kesimpulan Strategi manajemen risiko pada pembiayaan UKM di BMT al-Munawwarah dan BMT Berkah Madani

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari pembahasan bab-bab sebelumnya, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan: 1. Penerapan strategi manajemen risiko yang dilakukan BMT Al Munawarah BMT Berkah Madani sudah cukup efektif dengan melakukan pemenuhan PPAP Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif sesuai ketentuan, pembentukan Komite PembiayaanKomite Kredit, penggolongan pembiayaaan berdasarkan plafond, jenis penggunaan dana, sektor usaha, produk pembiayaan dan kolektibilitas, penyebaran portofolio tidak hanya pada satu sektor usaha saja, penetapan wajibnya agunan, melihat character nasabah peminjam, memberikan toleransi bila pembiayaan cenderung macet, selalu mengingatkan nasabah peminjam agar melunasi pembiayaan yang diperolehnya, pemantauan penggunaan dana oleh anggotamitra supaya tidak melenceng dari akad semula side streaming, dan pembentukan tim khusus penanganan pembiayaan bermasalah. 2. Permasalahan dan risiko pada pembiayaan UKM di BMT Al Munawwarah BMT Berkah Madani relatif sama, yaitu tingginya biaya transaksi, tingginya risiko gagal bayar, minimnya pembinaan dan pengawasan terhadap UKM karena keterbatasan SDM BMT, ketidaksediaan modal BMT untuk melayani 85 86 permohonan pembiayaan yang terus meningkat, sulitnya memahamkan produk-produk BMT kepada UKM karena produk BMT merupakan produk syariah yang relatif baru buat mereka, dan beragamnya lembaga keuangan yang turut serta menikmati pangsa pasar UKM ini. 3. Strategi manajemen risiko BMT Al Munawwarah BMT Berkah Madani agar risiko tidak terjadi lagi dilakukan dengan cara melihat character nasabah peminjam, melihat data history pembiayaan bagi nasabah yang pernah mengajukan pembiayaan atau dengan BI checking bagi mitra yang belum pernah mengajukan pembiayaan, penetapan wajibnya agunan, pemantauan penggunaan dana oleh anggotamitra supaya tidak melenceng dari akad semula side streaming, selalu mengingatkan nasabah peminjam agar melunasi pembiayaan yang diperolehnya, pembentukan tim khusus penanganan pembiayaan bermasalah, dan pemenuhan PPAP Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif sesuai ketentuan. 4. Peran serta BMT Al Munawwarah dalam pembinaan SDM UKM sangat membantu para nasabah UKM yang dibiayai agar dapat lebih berkembang dan mengerti lebih banyak tentang manajemen bisnis yang lebih terorganisir. Sedangkan BMT Berkah Madani baru sebatas memberikan pembiayaan saja, tanpa pembinaan terhadap UKM yang dibiayai. 87

B. Saran-saran