58 2. Data harga diri mengikuti distribusi normal dimana nilai p
0.877 p 0.05 pada tes Kolmogorov Smirnov. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada
tabel 7.
Tabel 7 Normalitas Sebaran Variabel Makna Hidup dan Harga diri
makna hidup Harga diri
N 80
80 Normal Parametersa,b
Mean 79,64
109,85 Std. Deviation
8,070 9,834
Most Extreme Differences Absolute
,105 ,066
Positive ,094
,066 Negative
-,105 -,043
Kolmogorov-Smirnov Z ,937
,590 Asymp. Sig. 2-tailed
,344 ,877
IV. B. 1. b. Uji Linearitas Hubungan
Uji linearitas digunakan untuk mengetahui apakah variabel harga diri dan variabel makna hidup memiliki hubungan linear. Uji linearitas dilakukan dengan
menggunakan diagram pencar scatter plot, dari diagram ini menunjukkan bahwa variabel bebas harga diri dan variabel tergantung makna hidup memiliki
hubungan yang linear.
Universitas Sumatera Utara
59
Grafik 1 Scatter Plot Hubungan Harga Diri dengan Makna Hidup
Linear Regression
70 80
90 10 0
makna hidup
90 10 0
11 0 12 0
13 0 14 0
h a
rg a
d ir
i
harga diri = 49,54 + 0,76 makna R-Square = 0,39
IV. B. 2. Hasil Penelitian Utama
Sesuai dengan tujuan penelitian ini dan landasan teori yang telah dikemukakan di awal, hipotesa penelitian ini adalah “ada hubungan positif antara
harga diri dengan makna hidup pada narapidana”. Sebelum pengujian statistik, maka dilakukan perumusan hipotesa statistik
yaitu: a. Ho Hipotesa Nihil; artinya tidak ada hubungan positif antara harga diri
dengan makna hidup pada narapidana.
b. Ha Hipotesa Alternatif; artinya ada hubungan positif antara harga diri
dengan makna hidup pada narapidana.
Universitas Sumatera Utara
60 Dari hasil perhitungan korelasi Pearson Product Moment, diperoleh nilai
rxy 0.621 korelasi positif sebesar 0.621 dengan nilai 0.00 0.05,
artinya H ditolak sehingga konsekuensinya Ha diterima, sehingga hipotesa yang
digunakan dalam penelitian ini diterima. Hal ini menunjukkan bahwa “ada hubungan positif antara harga diri dengan makna hidup pada narapidana”, dimana
hubungan diantara keduanya bermakna kuat karena nilai rxy di atas 0.5. Hasil dari penelitian ini dapat dilihat dari kategorisasi data pada skala
makna hidup dan harga diri di bawah ini:
IV. B. 2. a. Kategorisasi Skor Makna Hidup
Deskripsi data makna hidup dari hasil penelitian ini dapat dilihat dari perbandingan mean empirik dan mean hipotetik pada tabel 8 di bawah ini:
Tabel 8 Perbandingan Mean Empirik dan Mean Hipotetik
untuk Data Makna Hidup
N Mean
Standar Deviasi
Min Max
Empirik
80 79,64 8,070
63 106
Hipotetik 80 70
14 28
112
Skala makna hidup terdiri dari 28 aitem dengan 4 pilihan jawaban yang bergerak dari skor 1 sampai 4. Berdasarkan tabel di atas diperoleh mean hipotetik
sebesar 70 XH = 70 dengan standar deviasi sebesar 14 SDH = 14, sedangkan
Universitas Sumatera Utara
61 mean empirik yang diperoleh sebesar 79,64 XE = 79,64 dengan standar deviasi
8,070 SDE = 8,070. Hasil perbandingan antara skor mean empirik dengan skor mean hipotetik menunjukkan bahwa mean empirik lebih besar dari mean
hipotetik. Hal ini berarti bahwa makna hidup pada subjek penelitian lebih tinggi dari rata-rata makna hidup populasi berdasarkan skala makna hidup.
Berdasarkan skor empirik yang diperoleh dari skala makna hidup, maka kriteria skor makna hidup yang digunakan dalam penelitian ini dibagi atas 2, yaitu
makna hidup positif dan makna hidup negatif. Gambaran kategorisasi skor makna hidup dapat dilihat pada tabel 9 berikut:
Tabel 9 Kategorisasi Data Empirik Makna Hidup
Variabel Rentang Nilai
Kategori Jumlah
Subjek N Persentase
Makna Hidup 81
X 106 Positif 34 42,5
63 X 80
Negatif 46 57,5 Total - 80
100
Berdasarkan tabel 9 di atas, maka dapat diketahui bahwa skor diantara 81 sampai 106 masuk dalam kategori positif dan skor diantara 63 sampai 80 masuk
dalam kategori negatif, sehingga dapat diketahui juga bahwa 34 orang 42,5 dari subjek penelitian memiliki makna hidup positif, dan 46 orang 57,5 dari
subjek penelitian memiliki makna hidup negatif.
Universitas Sumatera Utara
62
IV. B. 2. b. Kategorisasi Skor Harga Diri