23
II. B. 2. Aspek-Aspek Harga Diri
Menurut Frey Carlock 1987, harga diri dapat dibagi menjadi 2 bagian, yaitu:
a. Perasaan berharga, yaitu perasaan dimana individu mengakui dirinya dan memandang diri sebagai suatu pribadi yang berharga. Perasaan berharga
merupakan perasaan yang dimiliki individu yang sering kali muncul dari pernyataan pribadi, seperti bodoh, pintar dan sebagainya. Perasaan
berharga dapat berasal dari diri sendiri dan dapat juga berasal dari penilaian orang lain, serta sangat tergantung pada pengalaman individu
yang diperoleh melalui interaksi individu dengan lingkungan. b. Perasaan mampu, yaitu hasil persepsi individu mengenai kemampuannya.
Perasaan mampu akan mempengaruhi harga diri individu. Cohen dalam Frey Carlock, 1987, mengatakan bahwa individu yang memiliki harga
diri yang positif cenderung lebih percaya diri dalam hidupnya, menyukai dirinya dan melihat dirinya cukup mampu menghadapi dunia. Sebaliknya,
individu yang memiliki harga diri yang negatif akan menganggap dirinya tidak mampu dalam menghadapi lingkungan.
II. B. 3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Harga Diri
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi harga diri seseorang, yaitu: a. Interaksi Sosial.
Harga diri dipengaruhi oleh interaksi individu dengan sesama atau dengan lingkungan disekitarnya. Hal ini sesuai dengan pendapat Eastwood dalam
Universitas Sumatera Utara
24 Salim 2004, yang mengatakan bahwa harga diri terbentuk dari interaksi
kita dengan lingkungan, dan pendapat Banner dalam Salim, 2004 yang mengatakan bahwa sebagian besar harga diri adalah reaksi individu
terhadap pendapat orang lain mengenai dirinya. Bagaimana cara orang lain di sekitar kita melihat kita, dan menilai perilaku kita, serta semua hal yang
ada dalam diri kita pada saat berinteraksi, akan membentuk harga diri. Berdasarkan hal di atas, maka dapat disimpulkan bahwa harga diri positif
atau negatif tergantung pada penilaian yang diberikan orang lain di sekitar kita, dan juga penilaian yang kita berikan terhadap diri sendiri.
b. Kelas Sosial Harga diri dipengaruhi oleh faktor-faktor situasional, seperti kelas sosial.
Kedudukan kelas sosial tersebut dapat di lihat dari pekerjaan, pendapatan, dan tempat tinggal. Individu yang memiliki pekerjaan yang lebih
bergengsi, pendapatan yang lebih tinggi, dan lokasi rumah yang besar dan mewah, akan di pandang lebih sukses dihadapan masyarakat. Hal ini
mengandung pengertian bahwa individu dengan kelas sosial yang tinggi, menyakini bahwa dirinya lebih berharga dari pada orang lain.
c. Aktualisasi Diri Kebutuhan akan aktualisasi diri merupakan kebutuhan yang paling tinggi
di dalam teori kebutuhan Maslow dalam Salmi, 2004. Setiap individu akan mengaktualisasikan dirinya sesuai dengan keahlian dan kemampuan
yang dimilikinya, sehingga orang lain menilai diri individu tersebut penting Atkinson, 2000. Frey Carlock 1987, mengatakan bahwa
Universitas Sumatera Utara
25 individu yang telah mampu mengaktualisasikan diri, biasanya akan
membentuk konsep diri yang sehat yang dapat terlihat dari harga diri individu yang positif.
d. Jenis Kelamin Menurut Baumeister dan Pipher dalam ACT for Youth Upstate Center of
ExcellenceFor Americans, 2003, wanita cenderung memiliki harga diri negatif dibandingkan dengan pria. Hal ini disebabkan karena pengaruh
stereotipe masyarakat yang memandang pria harus kelihatan tangguh dan mengekspresikan emosi.
II. B. 4. Pembagian Harga Diri