Hubungan Desain Pekerjaan Dengan Kinerja Staf Puskesmas Kabupaten Simalungun

Tabel 4.9 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Kinerja Staf Puskesmas Kabupaten Simalungun Variabel Kategorik Jumlah f Kinerja Baik 6 6,6 Sedang 41 45,0 Buruk 44 48,4 Jumlah 91 100,0 Distribusi frekuensi kinerja yang diterima oleh staf puskesmas kabupaten Simalungun, tertinggi pada kategorik buruk yaitu 44 responden 48,4 dan terendah pada kategorik baik yaitu 6 responden 6,6.

4.4 Analisis Bivariat

Analisis bivariat dilakukan untuk mengetahui hubungan antara 2 dua variabel, yaitu variabel bebas dan variabel terikat pada penelitian ini. Sebagai variabel bebas dalam penelitian ini adalah dessain pekerjaan dan kompensasi. Variabel terikatnya adalah kinerja staf puskesmas kabupaten Simalungun. Dengan memakai uji chi-square pada taraf kepercayaan 95.

4.4.1 Hubungan Desain Pekerjaan Dengan Kinerja Staf Puskesmas Kabupaten Simalungun

Berdasarkan hasil penelitian kinerja staf puskesmas berdasarkan uji chi square yang dilakukan terhadap 91 responden di dapat ada sebanyak 37 dari 52 responden 71,2 yang mempunyai desain pekerjaan buruk dan kinerja yang buruk, sedangkan 7 dari 39 responden 17,9 mempunyai desain pekerjaan sedang dan baik dan kinerja yang buruk. Sebanyak 15 dari 52 responden 28,8 mempunyai desain Universitas Sumatera Utara pekerjaan buruk dan kinerja staf sedang dan baik, sedangkan 32 dari 39 responden 82,1 mempunyai desain pekerjaan sedang dan baik dengan kinerja staf sedang dan baik. Berdasarkan hasil uji chi square dengan α = 0,05 di peroleh nilai p value 0,001. Nilai p value lebih kecil dari nilai α = 0,05. Artinya, ada hubungan yang bermakna antara desain pekerjaan dengan kinerja staf puskesmas kabupaten Simalungun. Hasil analisis chi square dapat dilihat pada Tabel 4.10 dibawah ini. Tabel 4.10 Tabulasi Silang Variabel Desain Pekerjaan dengan Kinerja Staf Puskesmas Kabupaten Simalungun Variabel Bebas Kinerja Staf Puskesmas Total P value 0,001 Buruk Sedang dan Baik f f f Desain Pekerjaan Buruk 37 71,2 15 28,8 52 100 Sedang dan Baik 7 17,9 32 82,1 39 100 Total 44 48,4 47 51,6 91 100 4.4.2 Hubungan Kompensasi dengan Kinerja Staf Puskesmas Kabupaten Simalungun Berdasarkan hasil penelitian kinerja staf puskesmas berdasarkan uji chi square yang dilakukan terhadap 91 responden di dapat ada sebanyak 33 dari 46 responden 71,7 yang mempunyai kompensasi yang buruk dan kinerja yang buruk, sedangkan 11 dari 45 responden 24,4 mempunyai kompensasi sedang dan baik dengan kinerja yang buruk.Sebanyak 13 dari 46 responden 28,3 mempunyai kompensasi buruk dan kinerja staf sedang dan baik, sedangkan 34 dari 45 responden 75,6 mempunyai kompensasi sedang dan baik dengan kinerja staf sedang dan baik. Universitas Sumatera Utara Berdasarkan hasil uji chi square dengan α = 0,05 di peroleh nilai p value 0,001. Nilai p value lebih kecil dari nilai α = 0,05. Artinya, ada hubungan yang bermakna antara kompensasi dengan kinerja staf puskesmas kabupaten Simalungun. Hasil analisis chi square dapat dilihat pada Tabel 4.11 dibawah ini. Tabel 4.11 Tabulasi Silang Varibel Kompensasi dengan Kinerja Staf Puskesmas Kabupaten Simalungun Variabel Bebas Kinerja Staf Puskesmas Total P value 0,001 Buruk Sedang dan Baik f f f Kompensasi Buruk 33 71,7 13 28,3 46 100 Sedang dan Baik 11 24,4 34 75,6 45 100 Total 44 48,4 47 51,6 91 100 4.5 Analisis Multivariat Untuk mengetahui pengaruh variabel desain pekerjaan dan kompensasi terhadap kinerja staf puskesmas kabupaten Simalungun, maka dilakukan anlaisis multivariat dengan menggunakan regresi logistik berganda Jika nilai p0,25 maka memenuhi persyaratan untuk dimasukkan pada analisis multivariat. Selanjutnya jika variabel yang memiliki p0,05 pada penganalisisan multivariat akan dipertahankan untuk menghasilkan pemodelan. Sedangkan variabel yang memiliki p0,05 akan dikeluarkan dari pemodelan multivariat. Berdasarkan seleksi analisis bivariat diperoleh nilai probability desain pekerjaan dan kompensasi mempunyai p 0,001, nilai ini lebih kecil dari 0,25 maka keseluruhannya memenuhi persyaratan dimasukan ke dalam pemodelan analisis Universitas Sumatera Utara multivariat dengan regresi logistik berganda dengan metode enter dengan nilai signifikansi masing-masing variabel 0,05 Hasil analisis uji regresi logistik berganda menunjukan bahwa variabel desain pekerjaan yaitu dengan p value 0,001 p0,05 dan variabel kompensasi dengan p value 0,012 p0,05 berpengaruh terhadap kinerja staf puskesmas kabupaten Simalungun. Dari hasil analisis regresi logistik pada Tabel 4.12 diperoleh variabel yang paling dominan memengaruhi kinerja staf puskesmas adalah desain pekerjaan yaitu dengan nilai koefisien B koefisien regresi yaitu 1,875. Hal ini menunjukan variabel desain pekerjaan merupakan variabel yang tertinggi yang memengaruhi kinerja staf puskesmas. Variabel desain pekerjaan juga bernilai positif menunjukan bahwa variabel desain pekerjaan mempunyai hubungan yang searah positif terhadap kinerja staf puskesmas kabupaten Simalungun. Variabel kompensasi juga bernilai positif menunjukan bahwa variabel kompensasi mempunyai hubungan yang searah positif terhadap kinerja staf puskesmas kabupaten Simalungun, yaitu pada nilai koefisien B koefisien regresi 1,349. Berdasarkan hasil analisis regresi logistik berganda, variabel desain pekerjaan diperoleh nilai koefisien B sebesar 1,875 pada Confidence Interval 95 yaitu antara 2,177 sampai 19,529, sehingga dapat disimpulkan bahwa staf yang menjalankan desain pekerjaan mempunyai kemungkinan 6,520 kali akan meningkatkan kinerja staf puskesmas dibandingkan yang tidak menjalankan desain pekerjaan dengan baik dan variabel kompensasi diperoleh nilai koefisien B sebesar 1,349 pada Confidence Universitas Sumatera Utara Interval 95 yaitu antara 1,344 sampai 11,042, sehingga dapat disimpulkan bahwa responden yang mendapat kompensasi baik mempunyai kemungkinan 3,853 kali akan meningkat kinerjanya dibandingkan responden yang tidak mendapat kompensasi dengan baik. Berdasarkan hasil analisis regresi logistik berganda tersebut dapat ditentukan model persamaan regresi logistik berganda yang dapat menafsirkan variabel desain pekerjaan dan kompensasi yang memengaruhi variabel terikat kinerja staf puskesmas di wilayah puskesmas kabupaten Simalungun sebagai berikut : f Z 1 1 + e – - 4,555 +1,875.desain pekerjaan + 1,349.kompensasi Keterangan : Z = b + b 1 X 1 + b 2 X 2 f Z = Probability kinerja staf puskesmas kabupaten Simalungun b X = Konstanta 1 X = Desain pekerjaan 2 b = Kompensasi 1 , b 2 e = Error term tingkat kesalahan = Koefisien regresi logistik Hasil analisis regresi logistik berganda dapat dilihat pada Tabel 4.12 berikut : Universitas Sumatera Utara Tabel 4.12 Hasil Analisis Regresi Logistik Berganda Pengaruh Desain Pekerjaan dan Kompensasi dengan Kinerja Staf Puskesmas Kabupaten Simalungun Variabel B P Exp B 95 C.I for Exp B Lower Upper Desain pekerjaan 1,875 ,001 6,520 2,177 19,529 Kompensasi 1,349 ,012 3,853 1,344 11,042 Konstanta -4,555 ,001 ,011 Universitas Sumatera Utara

BAB 5 PEMBAHASAN

5.1 Pengaruh Desain Pekerjaan Terhadap Kinerja Staf Puskesmas Kabupaten Simalungun

Berdasarkan hasil analisis bivariat tentang desain pekerjaan diperoleh yang menjalankan desain pekerjaan dengan persentase tertinggi yaitu kinerja yang buruk sebanyak 71,2. Dengan nilai probabilitasnya p0,001 nilai ini lebih kecil dari alpha 0,05. Artinya, ada hubungan yang bermakna antara desain pekerjaan yang dijalankan oleh staf puskesmas dengan kinerja staf puskesmas kabupaten Simalungun. Hasil analisis regresi logistik berganda dari desain pekerjaan diperoleh nilai probabilitasnya ,001 nilai ini lebih kecil dari α = 0,05, artinya adanya pengaruh desain pekerjaan dengan kinerja staf puskesmas kabupaten Simalungun. Salah satu unsur organisasi yang terkandung pada tiap personil adalah desain pekerjaan. Dasar pemikiran pengelompokkan pekerjaan atau desain pekerjaan terletak pada keperluan terhadap menyelesaikan berbagai masalah yang dihadapi Gibson, 1987. Sulipan 2000 menjelaskan bahwa desain pekerjaan merupakan penetapan kegiatan atau aktivitas kerja seseorang atau sekelompok karyawan secara organisasional yang tujuannya adalah untuk mengatur penugasan kerja agar dapat memenuhi kebutuhan informasi. Menurut Irawan 2003 desain pekerjaan adalah struktur bangunan pekerjaan yang disusun sedemikian rupa sehingga pekerjaan tersebut dapat dikerjakan dengan cara yang efisien dan efektif. Desain pekerjaan yang ideal selalu memperhatikan Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Pengaruh Beban Kerja Terhadap Kinerja Petugas KIA Puskesmas di Kecamatan Siantar Kabupaten Simalungun Tahun 2014

5 72 105

Hubungan motivasi Kerja Dengan Kinerja Guru SD Negeri Kuta Tuha BalangPidie Aceh Barat Daya Tahun 2009

9 54 69

ANALISIS PENGARUH KOMITMEN ORGANISASI, DISIPLIN KERJA, DESKRIPSI PEKERJAAN DAN KOMPENSASI TERHADAP KINERJA ANALISIS PENGARUH KOMITMEN ORGANISASI, DISIPLIN KERJA, DESKRIPSI PEKERJAAN DAN KOMPENSASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI KANTOR URUSAN AGAMA SE KABUPATEN

0 2 11

ANALISIS PENGARUH KOMITMEN ORGANISASI, DISIPLIN KERJA, DESKRIPSI PEKERJAAN DAN KOMPENSASI TERHADAP KINERJA ANALISIS PENGARUH KOMITMEN ORGANISASI, DISIPLIN KERJA, DESKRIPSI PEKERJAAN DAN KOMPENSASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI KANTOR URUSAN AGAMA SE KABUPATEN

2 3 29

Pengaruh Kompensasi Keadilan Internal dan Keadilan Eksternal terhadap Kinerja Karyawan Bagian Staf PT. Tjimindi Subur Bandung.

0 0 28

PENGARUH KOMPENSASI DAN KARAKTERISTIK PEKERJAAN

0 0 10

Pengaruh Kompensasi Terhadap Kinerja Dengan Ketidakpastian Pekerjaan dan Komitmen Profesional Sebagai Pemoderasi (Studi Pada Staf Auditor Junior Kantor Akuntan Publik di Jakarta Timur)

0 0 20

Pengaruh Desain Pekerjaan dan Kompensasi terhadap Kinerja Staf Puskesmas Kabupaten Simalungun

0 2 80

PENGARUH PELATIHAN DAN KOMPENSASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN BANGKA TENGAH

0 1 20

Pengaruh pelatihan dan kompensasi terhadap kinerja pegawai pada dinas pekerjaan umum Kabupaten Bangka Tengah - Repository Universitas Bangka Belitung

0 1 22