BAB 3 METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey explanatory yang bertujuan untuk menjelaskan pengaruh faktor desain pekerjaan
tanggung jawab, urutan kegiatan prosedur kegiatan, standar kualitas kerja dan faktor kompensasi kompensasi langsung dan kompensasi tidak langsung terhadap
kinerja staf Puskesmas Kabupaten Simalungun dengan pendekatan penelitian secara cross sectional yaitu melakukan pengukuran atau pengamatan dalam sewaktu
Arikunto, 2006
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian 3.2.1 Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di wilayah kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Simalungun terdiri dari 3 tiga Puskesmas yaitu Puskesmas Serbelawan, Puskesmas
Gunung Maligas, Puskesmas Raja Maligas dengan alasan cakupan kinerja yang rendah
3.2.2. Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan selama 6 enam bulan terhitung mulai bulan Maret 2012 sampai Agustus 2012 dengan kegiatan meliputi: penelusuran pustaka, konsultasi
Universitas Sumatera Utara
judul, persiapan proposal penelitian, kolokium, pengumpulan data serta pengolahan dan análisis data, penyusunan hasil penelitian, seminar dan ujian komprehensif.
3.3 Populasi dan Sampel 3.3.1 Populasi
Populasi penelitian ini adalah 34 puskesmas yang ada di kabupaten Simalungun diwakili oleh 3 tiga puskesmas dengan alasan cakupan kinerja yang
rendah. Puskesmas tersebut adalah puskesmas Serbelawan, Puskesmas Gunung Maligas, Puskesmas Raja Maligas. Populasi yang diambil pada penelitian ini yaitu
Puskesmas Serbelawan 41 orang, Puskesmas Gunung Maligas 29 orang, Puskesmas Raja Maligas 21 orang, jumlah populasi keseluruhan adalah 91 orang.
3.3.2 Sampel
Mengingat jumlah populasi yang tidak banyak, maka sampel yang digunakan semua subyek tersebut diambil sebagai responden. Hal ini berdasakan pendapat
Arikunto 2006 yaitu apabila subyek kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya penelitian populasi. Dengan metode penelitian purposive
sampling secara sengaja disesuaikan dengan karakteristik sampel dengan kriteria pemilihan tertentu.
1. Kriteria inklusi : karakteristik sampel yang dapat dimasukanlayak diteliti adalah sebagai berikut :
a. Bersedia sebagai responden b. Tenaga medis perawat medis dan perawat non medis
Universitas Sumatera Utara
c. Mempunyai masa kerja minimal 3 tahun 2. Kriteria eksklusi : karakteristik yang tidak dapat di masukan tidak layak untuk
diteliti adalah sebagai berikut : a. Tidak bersedia sebagai responden
3.4 Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data di lakukan dengan metode wawancara secara terpimpin kepada staf puskesmas serta menyebarkan kuesioner. Data dikumpulkan
oleh tenaga pengumpul data interviewsurveyor dan agar data yang dikumpul lebih akurat maka tenaga pengumpul data lebih dulu dilatih tentang cara pengisian
kuesioner dan cara pengumpulan data, baik data primer maupun data sekunder.
3.4.1 Data Primer
Data primer merupakan kuisioner terhadap kinerja staf puskesmas yang diperoleh melalui wawancara langsung. Instrumen pengumpulan data yang digunakan
berupa kuisioner yang dirancang sedemikian rupa agar diperoleh informasi yang relevan dengan penelitian
3.4.2 Data sekunder
Data sekunder diperoleh dari laporan-laporan maupun dokumen resmi lainnya terutama profil puskesmas tahun 2011 dan profile Dinas Kesehatan Kabupaten
Simalungun tahun 2010.
Universitas Sumatera Utara
3.4.3 Uji Vadilitas dan Reliabilitas
Sebelum dilakukan pengumpulan data primer, terlebih dahulu dilakukan uji validitas dan reabilitas terhadap kuesioner yang akan dipergunakan, agar layak
digunakan dalam penelitian, yaitu untuk mengetahui atau mengukur sejauh mana kuesioner dapat dijadikan alat ukur yang mewakili variabel terikat dan variabel bebas
dalam suatu penelitian. Uji kuesioner dilakukan terhadap 30 orang staf Puskesmas Perdagangan dengan alasan cakupan kinerja yang rendah.
a. Uji Validitas Uji validitas kesahihan adalah suatu indeks yang menunjukan alat ukur
tersebut benar-benar mengukur apa yang diukur. Validitas ini menyangkut unsur instrumen. Untuk mengetahui apakah kuesioner yang disusun tersebut itu validsahih,
maka perlu diuji dengan uji korelasi antar skor nilai tiap-tiap butir pertanyaan dengan skor total kuesioner tersebut. Adapun teknik korelasi yang biasa dipakai
adalah teknik korelasi pearson product moment corelation Coeficient r Noor, 2011.
Sugiyono 2009 menyatakan biasanya syarat minimum untuk dianggap memenuhi syarat adalah kalau r
≥ 0,3. Jadi apabila korelasi antara butir-butir dengan skor total kurang dari 0,3 maka butir dalam instrumen tersebut dinyatakan tidak valid.
a.1. Uji validitas variabel desain pekerjaan Hasil uji variabel desain pekerjaan tanggung jawab, prosedur kerja, standar
kualitas kerja masing-masing pertanyaan memiliki nilai r
hitung
0,3, maka dapat disimpulkan bahwa seluruh pertanyaan variabel desain pekerjaan valid.
Universitas Sumatera Utara
a.2. Uji validitas variabel kompensasi Hasil uji variabel kompensasi kompensasi langsung dan kompensasi tidak
langsung masing-masing pertanyaan memiliki nilai r
hitung
a.3. Uji validitas variabel kinerja 0,3, maka dapat
disimpulkan bahwa seluruh pertanyaan variabel kompensasi valid.
Hasil uji variabel kinerja kuantitas, kualitas,waktu kerja, kerjasama masing- masing pertanyaan memiliki nilai r
hitung
b. Uji Reliabilitas 0,3, maka dapat disimpulkan bahwa
seluruh pertanyaan variabel kinerja valid.
Uji Reliabilitas keterandalan adalah indeks yang menunjukan sejauh mana suatu alat ukur dapat dipercaya dan dihandalkan. Hal ini berarti menunjukan sejauh
mana alat pengukur dikatakan konsisten, jika dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama. Untuk diketahui bahwa perhitungan uji reabilitas
harus dilakukan hanya pada pertanyaan yang telah memiliki atau memenuhi uji validitas, jadi jika tidak memenuhi syarat uji validitas maka tidak perlu diteruskan
untuk uji reabilitas Noor, 2011. Untuk uji reliabilitas ini menggunakan tekhnik alpha cronbach’s, dimana suatu instrument dapat dikatakan handal reliabel bila
memiliki koefisien kehandalan atau alpha ≥ 0,6 α = 0,6 Arikunto, 2002.
Hasil uji reliabilitas variabel desain pekerjaan, kompensasi dan kinerja di peroleh bahwa seluruh variabel mempunyai nilai r alpha cronbach 0,6 maka dapat
disimpulkan bahwa seluruh pertanyaan variabel dikatakan reliabel
Universitas Sumatera Utara
3.5 Variabel dan Definisi Operasional 3.5.1 Variabel
Variabel dalam penelitian ini terdiri dari variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas adalah desain pekerjaan tanggung jawab, prosedur kerja, standar
kualitas kerja dan kompensasi kompensasi langsung dan kompensasi tidak langsung terhadap kinerja staf puskesmas. Variabel terikat dalam penelitian ini
adalah kinerja staf puskesmas kualitas, kuantitas, waktu kerja, kerjasama.
3.5.2 Defenisi Operasional
Definisi operasional merupakan petunjuk tentang bagaimana suatu variabel diukur, sehingga peneliti dapat mengetahui baik buruknya pengukuran tersebut.
Adapun defenisi operasional dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Variabel bebas
a. Desain pekerjaan adalah struktur bangunan pekerjaan yang disusun sedemikian rupa sehingga pekerjaan tersebut dapat dikerjakan oleh staf puskesmas dengan
cara yang efisien dan efektif. Desain pekerjaan dalam penelitian ini mencakup: a.1. Tanggung jawab adalah merupakan pernyataan tertulis tentang tugas yang
akan dikerjakan, mengandung informasi tentang tanggung jawab yang harus
dikerjakan oleh staf puskesmas dari unit promosi kesehatan, unit kesehatan lingkungan, unit pelayanan gizi, unit kesehatan Ibu, Anak dan KB, unit
imunisasi, unit pengobatan dasar, unit pemberantasan penyakit menular
P2M.
Universitas Sumatera Utara
a.2. Prosedur kerja adalah urutan atau langkah-langkah teknis kegiatan yang berisi
informasi dari unit promosi kesehatan, unit kesehatan lingkungan, unit pelayanan gizi, unit kesehatan Ibu, Anak dan KB, unit imunisasi, unit
pengobatan dasar, unit pemberantasan penyakit menular P2M yang harus
dilakukan oleh staf puskesmas.yang harus dilakukan oleh staf puskesmas. a.3. Standar kualitas kerja adalah derajat ukur mutu pekerjaan dari unit promosi
kesehatan, unit kesehatan lingkungan, unit pelayanan gizi, unit kesehatan Ibu, Anak dan KB, unit imunisasi, unit pengobatan dasar, unit pemberantasan
penyakit menular P2M yang harus dilakukan oleh staf puskesmas. Dimana dengan standar inilah kinerja staf puskesmas dinilai baik atau buruk, sesuai
prosedur atau tidak, sah atau melanggar aturan yang mengacu pada akhir suatu pekerjaan.
b. Kompensasi adalah setiap bentuk pembayaran atau kompensasi yang diberikan kepada staf puskesmas yang berasal dari pekerjaan mereka. Kompensasi pada
penelitian ini meliputi : b.1. Kompensasi langsung direct compensation adalah kompensasi yang
langsung diterima staf puskesmas atas pekerjaan mereka, dimana kompensasi ini mencakup gaji pokok, insentif tunjangan kinerja berasal dari
pemda. b.2. Kompensasi tidak langsung indirect compensation adalah kompensasi yang
diterima staf puskesmas atas pekerjaan mereka berupa tunjangan keuangan
Universitas Sumatera Utara
lainnya seperti jaminan sosial, asuransi kesehatan, pensiun, cuti kerja, pelatihan dan liburan.
2. Variabel terikat
Kinerja merupakan tingkat keberhasilan staf puskesmas dalam melaksanakan pekerjaannya. Kinerja staf puskesmas pada penelitian ini adalah :
1. Kualitas : Suatu tingkatan yang menunjukan proses kerja atau hasil yang telah
dicapai oleh staf puskesmas dari unit promosi kesehatan, unit kesehatan lingkungan, unit pelayanan gizi, unit kesehatan Ibu, Anak dan KB, unit
imunisasi, unit pengobatan dasar, unit pemberantasan penyakit menular
P2M mendekati kesempurnaan 2.
Kuantitas : Suatu tingkatan jumlah capaian kerja yang dihasilkan oleh staf
puskesmas dari unit promosi kesehatan, unit kesehatan lingkungan, unit pelayanan gizi, unit kesehatan Ibu, Anak dan KB, unit imunisasi, unit
pengobatan dasar, unit pemberantasan penyakit menular P2M yang telah
terselesaikan. 3. Waktu kerja : Kemampuan staf puskesmas dalam menentukan waktu kerja
yang efektif dan efisien, jumlah kehadiran dan masa kerja staf puskesmas
dalam unit unit promosi kesehatan, unit kesehatan lingkungan, unit perbaikan gizi, unit pemberantasan penyakit menular P2M, unit kesehatan ibu, anak
dan KB, unit pengobatan dasar, unit imunisasi
4. Kerja sama : Suatu tingkatan dimana staf puskesmas dapat menciptakan kerjasama dengan atasan, teman kerja sehingga pekerjaan dari unit promosi
Universitas Sumatera Utara
kesehatan, unit kesehatan lingkungan, unit pelayanan gizi, unit kesehatan Ibu, Anak dan KB, unit imunisasi, unit pengobatan dasar, unit pemberantasan
penyakit menular P2M dapat dilaksanakan dan menghasilkan kinerja yang baik.
3.6 Metode Pengukuran
Metode pengukuran ini menggunakan skala Guttman, dimana skala yang digunakan ini untuk memperoleh jawaban yang bersifat jelas tegas dan konsisten
dari pengaruh desain pekerjaan tanggungjawab, prosedur kerja, standar kualitas kerja dan kompensasi kompensasi langsung dan kompensasi tidak langsung
terhadap kinerja staf Puskesmas kualitas, kuantitas, waktu kerja, kerjasama Kabupaten Simalungun. Metode pengukuran dari variabel defenisi operasional adalah
sebagai berikut : - Bila jawaban ’’ Ya ’’ diberi nilai 1
- Bila jawaban ’’ Tidak ’’ diberi nilai 0 - Skor tertinggi
= jumlah pertanyaan kali bobot tertinggi - Skor terendah
= jumlah pertanyaan kali bobot terendah - Kriteria objektif dibagi 3 tiga kategori : Baik Sedang Buruk
Universitas Sumatera Utara
3.6.1 Pengukuran Variabel Bebas
Pengukuran variabel bebas desain pekerjaan dan kompensasi pada penelitian ini dapat di lihat pada Tabel 3.2 berikut ini :
Tabel 3.2 Metode Pengukuran Variabel Bebas
Unit Pelayanan
Kesehatan
Variabel Indikator
Jlh Perta
nyaan Alat
Ukur Hasil
Ukur Skala
Ukur Unit
Promkes
Desain Pekerjaan
X1 Tanggung
Jawab
Prosedur Kerja
Standar Kualitas
Kerja 8
Kuesioner Dengan
Skala Guttman
Ya = 1 Tidak = 0
Dari total 19 item dengan skor nilai
Tertinggi : 19 Terendah : 0
Dikategorikan Baik :14 - 19
Sedang :7 - 13 Buruk :0 - 6
Ordinal
6 5
Total : 19
Unit Kesling
Tanggung jawab
10 Kuesioner
Dengan Skala
Guttman Ya = 1
Tidak = 0 Dari total 28 item
dengan skor nilai Tertinggi : 28
Terendah : 0 Dikategorikan
Baik :19 - 28 Sedang :9 - 18
Buruk :0 - 8 Ordinal
Prosedur Kerja
9 Standar
Kualitas Kerja
9
Total : 28
Universitas Sumatera Utara
Tabel 3.2 Lanjutan
Unit Pelayanan
Kesehatan
Variabel Indikator
Jlh Perta
nyaan Alat
Ukur Hasil
Ukur Skala
Ukur
Unit P2M
Tanggung jawab
8 Kuesioner
Dengan Skala
Guttman Ya = 1
Tidak = 0 Dari total 21 item
dengan skor nilai Tertinggi : 21
Terendah : 0 Dikategorikan
Baik :15 - 21 Sedang :7 - 14
Buruk :0 - 6 Ordinal
Prosedur Kerja
7 Standar
Kualitas Kerja
5
Total : 21
Unit Pelayanan
Gizi Tanggung
jawab 17
Kuesioner Dengan
Skala Guttman
Ya = 1 Tidak = 0
Dari total 35 item dengan skor nilai
Tertinggi : 35 Terendah : 0
Dikategorikan Baik :24 - 35
Sedang :12 - 23 Buruk :0 - 11
Ordinal
Prosedur Kerja
10 Standar
Kualitas Kerja
8
Total : 35
Unit KIA KB
Tanggung jawab
8 Kuesioner
Dengan Skala
Guttman Ya = 1
Tidak = 0 Dari total 24 item
dengan skor nilai Tertinggi : 24
Terendah : 0 Dikategorikan
Baik :17 - 24 Sedang :9 - 16
Buruk :0 - 8 Ordinal
Prosedur Kerja
8 Standar
Kualitas Kerja
8
Total : 24
Universitas Sumatera Utara
Tabel 3.2 Lanjutan
Unit Pelayanan
Kesehatan
Variabel Indikator
Jlh Perta
nyaan Alat
Ukur Hasil
Ukur Skala
Ukur
Unit Imunisasi
Tanggung jawab
8 Kuesioner
Dengan Skala
Guttman Ya = 1
Tidak = 0 Dari total 23 item
dengan skor nilai Tertinggi : 23
Terendah : 0 Dikategorikan
Baik :18 - 23 Sedang :8 - 17
Buruk :0 - 7 Ordinal
Prosedur Kerja
8 Standar
Kualitas Kerja
7
Total : 23
Unit Pengobatan
Dasar
Tanggung jawab
7 Kuesioner
Dengan Skala
Guttman Ya = 1
Tidak = 0 Dari total 17 item
dengan skor nilai Tertinggi : 17
Terendah : 0 Dikategorikan
Baik :12 - 17 Sedang :6 - 11
Buruk :0 - 5 Ordinal
Prosedur Kerja
6 Standar
Kualitas Kerja
4
Total : 17
Kompen sasi
X2
Kompen sasi
Langsung 5
Kuesioner Dengan
Skala Guttman
Ya = 1 Tidak = 0
Dari total 18 item dengan skor nilai
Tertinggi : 18 Terendah : 0
Dikategorikan Baik :13 - 18
Sedang :7 - 12 Buruk :0 - 6
Ordinal
Kompen sasi tidak
Langsung 13
Total : 18
Universitas Sumatera Utara
3.6.2 Pengukuran Variabel Terikat
Pengukuran Variabel terikat kinerja pada penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 3.3 berikut ini :
Tabel 3.3 Metode Pengukuran Variabel Terikat
Unit Pelayanan
Kesehatan
Variabel Indikator
Jlh Perta
nyaan Alat
Ukur Hasil
Ukur Skala
Ukur
Unit Promkes
Unit Kesling
Unit P2M
Unit Pelayanan
Gizi Unit
KIA KB Unit
Imunisasi Unit
Pengobatan Dasar
Kinerja Y1
Kualitas 5x3
Kuesioner Dengan
Skala Guttman
Ya = 1 Tidak = 0
Dari total 84 item dengan skor nilai
Tertinggi : 84 Terendah : 0
Dikategorikan Baik :57 - 84
Sedang :28 - 56 Buruk :0 - 27
Ordinal
Kuantitas 8x3
Waktu Kerja
7x3 Kerja
sama 8x3
Total : 54
3.7 Metode Analisis Data
Metode analisis data dalam penelitian ini mencakup: 1. Analisis univariat
Analisis yang dilakukan pada penelitian ini untuk memperoleh gambaran deskripsi tiap-tiap variabel yang digunakan. Data yang dianalisis berasal
dari distribusi frekuensi 2. Analisis bivariat
Universitas Sumatera Utara
Analisis ini digunakan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel- variabel yaitu variabel bebas desain pekerjaan dan kompensasi dengan
variabel terikat kinerja. Dari hasil analisis ini akan diketahui variabel bebas yang bermakna secara statistik terhadap variabel terikat. Tekhnik
analisis yang dilakukan adalah dengan menggunakan uji chi-square dengan tingkat kepercayaan 95.
3. Analisis Multivariat Analisis yang dilakukan untuk menganalisis variabel bebas desain
pekerjaan dan kompensasi yang paling berpengaruh terhadap variabel terikat kinerja. Analisis yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis
regresi logistik berganda.
Universitas Sumatera Utara
BAB 4 HASIL PENELITIAN
4.1 Gambaran Umum Kabupaten Simalungun 4.1.1 Gambaran Geografis dan Demografis Kabupaten Simalungun
Kabupaten Simalungun merupakan salah satu kabupaten di Sumatera Utara yang memiliki luas wilayah 4.386,60 Km2 atau 6,12 dari luas wilayah Provinsi
Sumatera Utara. Kabupaten Simalungun terdiri dari 31 Kecamatan, 345 desanagori dan 22 kelurahan dengan jarak rata-rata ibukota kecamatan ke ibukota Kabupaten
Simalungun Raya antara 18 km sampai dengan 127 km kecamatan Silaukahean. Batas wilayah dari Kabupaten Simalungun adalah sebagai berikut :
a. Barat : Kabupaten Karo
b. Timur : Kabupaten Asahan dan Batubara
c. Utara : Kabupaten Serdang Bedagai dan Deli Serdang
d. Selatan : Kabupaten Toba Samosir
e. Tengah : Kota Siantar
Secara topografi Kabupaten Simalungun terdiri dari dataran tinggi dan dataran rendah. Dataran tinggi terletak dibagian Barat daya, Barat, dan Barat Laut sedangkan
dataran rendah dibagian Utara, Timur dan Tenggara dengan kemiringan lereng antara 0-40 dan berada 20-1.400 m diatas permukaan laut.
Berdasarkan hasil Sensus Penduduk tahun 2010 oleh BPS Kabupaten Simalungun, jumlah penduduk Kabupaten Simalungun adalah 817.720 jiwa. Jumlah
Universitas Sumatera Utara