Data Primer Data sekunder Uji Vadilitas dan Reliabilitas

c. Mempunyai masa kerja minimal 3 tahun 2. Kriteria eksklusi : karakteristik yang tidak dapat di masukan tidak layak untuk diteliti adalah sebagai berikut : a. Tidak bersedia sebagai responden

3.4 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data di lakukan dengan metode wawancara secara terpimpin kepada staf puskesmas serta menyebarkan kuesioner. Data dikumpulkan oleh tenaga pengumpul data interviewsurveyor dan agar data yang dikumpul lebih akurat maka tenaga pengumpul data lebih dulu dilatih tentang cara pengisian kuesioner dan cara pengumpulan data, baik data primer maupun data sekunder.

3.4.1 Data Primer

Data primer merupakan kuisioner terhadap kinerja staf puskesmas yang diperoleh melalui wawancara langsung. Instrumen pengumpulan data yang digunakan berupa kuisioner yang dirancang sedemikian rupa agar diperoleh informasi yang relevan dengan penelitian

3.4.2 Data sekunder

Data sekunder diperoleh dari laporan-laporan maupun dokumen resmi lainnya terutama profil puskesmas tahun 2011 dan profile Dinas Kesehatan Kabupaten Simalungun tahun 2010. Universitas Sumatera Utara

3.4.3 Uji Vadilitas dan Reliabilitas

Sebelum dilakukan pengumpulan data primer, terlebih dahulu dilakukan uji validitas dan reabilitas terhadap kuesioner yang akan dipergunakan, agar layak digunakan dalam penelitian, yaitu untuk mengetahui atau mengukur sejauh mana kuesioner dapat dijadikan alat ukur yang mewakili variabel terikat dan variabel bebas dalam suatu penelitian. Uji kuesioner dilakukan terhadap 30 orang staf Puskesmas Perdagangan dengan alasan cakupan kinerja yang rendah. a. Uji Validitas Uji validitas kesahihan adalah suatu indeks yang menunjukan alat ukur tersebut benar-benar mengukur apa yang diukur. Validitas ini menyangkut unsur instrumen. Untuk mengetahui apakah kuesioner yang disusun tersebut itu validsahih, maka perlu diuji dengan uji korelasi antar skor nilai tiap-tiap butir pertanyaan dengan skor total kuesioner tersebut. Adapun teknik korelasi yang biasa dipakai adalah teknik korelasi pearson product moment corelation Coeficient r Noor, 2011. Sugiyono 2009 menyatakan biasanya syarat minimum untuk dianggap memenuhi syarat adalah kalau r ≥ 0,3. Jadi apabila korelasi antara butir-butir dengan skor total kurang dari 0,3 maka butir dalam instrumen tersebut dinyatakan tidak valid. a.1. Uji validitas variabel desain pekerjaan Hasil uji variabel desain pekerjaan tanggung jawab, prosedur kerja, standar kualitas kerja masing-masing pertanyaan memiliki nilai r hitung 0,3, maka dapat disimpulkan bahwa seluruh pertanyaan variabel desain pekerjaan valid. Universitas Sumatera Utara a.2. Uji validitas variabel kompensasi Hasil uji variabel kompensasi kompensasi langsung dan kompensasi tidak langsung masing-masing pertanyaan memiliki nilai r hitung a.3. Uji validitas variabel kinerja 0,3, maka dapat disimpulkan bahwa seluruh pertanyaan variabel kompensasi valid. Hasil uji variabel kinerja kuantitas, kualitas,waktu kerja, kerjasama masing- masing pertanyaan memiliki nilai r hitung b. Uji Reliabilitas 0,3, maka dapat disimpulkan bahwa seluruh pertanyaan variabel kinerja valid. Uji Reliabilitas keterandalan adalah indeks yang menunjukan sejauh mana suatu alat ukur dapat dipercaya dan dihandalkan. Hal ini berarti menunjukan sejauh mana alat pengukur dikatakan konsisten, jika dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama. Untuk diketahui bahwa perhitungan uji reabilitas harus dilakukan hanya pada pertanyaan yang telah memiliki atau memenuhi uji validitas, jadi jika tidak memenuhi syarat uji validitas maka tidak perlu diteruskan untuk uji reabilitas Noor, 2011. Untuk uji reliabilitas ini menggunakan tekhnik alpha cronbach’s, dimana suatu instrument dapat dikatakan handal reliabel bila memiliki koefisien kehandalan atau alpha ≥ 0,6 α = 0,6 Arikunto, 2002. Hasil uji reliabilitas variabel desain pekerjaan, kompensasi dan kinerja di peroleh bahwa seluruh variabel mempunyai nilai r alpha cronbach 0,6 maka dapat disimpulkan bahwa seluruh pertanyaan variabel dikatakan reliabel Universitas Sumatera Utara 3.5 Variabel dan Definisi Operasional 3.5.1 Variabel

Dokumen yang terkait

Pengaruh Beban Kerja Terhadap Kinerja Petugas KIA Puskesmas di Kecamatan Siantar Kabupaten Simalungun Tahun 2014

5 72 105

Hubungan motivasi Kerja Dengan Kinerja Guru SD Negeri Kuta Tuha BalangPidie Aceh Barat Daya Tahun 2009

9 54 69

ANALISIS PENGARUH KOMITMEN ORGANISASI, DISIPLIN KERJA, DESKRIPSI PEKERJAAN DAN KOMPENSASI TERHADAP KINERJA ANALISIS PENGARUH KOMITMEN ORGANISASI, DISIPLIN KERJA, DESKRIPSI PEKERJAAN DAN KOMPENSASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI KANTOR URUSAN AGAMA SE KABUPATEN

0 2 11

ANALISIS PENGARUH KOMITMEN ORGANISASI, DISIPLIN KERJA, DESKRIPSI PEKERJAAN DAN KOMPENSASI TERHADAP KINERJA ANALISIS PENGARUH KOMITMEN ORGANISASI, DISIPLIN KERJA, DESKRIPSI PEKERJAAN DAN KOMPENSASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI KANTOR URUSAN AGAMA SE KABUPATEN

2 3 29

Pengaruh Kompensasi Keadilan Internal dan Keadilan Eksternal terhadap Kinerja Karyawan Bagian Staf PT. Tjimindi Subur Bandung.

0 0 28

PENGARUH KOMPENSASI DAN KARAKTERISTIK PEKERJAAN

0 0 10

Pengaruh Kompensasi Terhadap Kinerja Dengan Ketidakpastian Pekerjaan dan Komitmen Profesional Sebagai Pemoderasi (Studi Pada Staf Auditor Junior Kantor Akuntan Publik di Jakarta Timur)

0 0 20

Pengaruh Desain Pekerjaan dan Kompensasi terhadap Kinerja Staf Puskesmas Kabupaten Simalungun

0 2 80

PENGARUH PELATIHAN DAN KOMPENSASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN BANGKA TENGAH

0 1 20

Pengaruh pelatihan dan kompensasi terhadap kinerja pegawai pada dinas pekerjaan umum Kabupaten Bangka Tengah - Repository Universitas Bangka Belitung

0 1 22