Observasi Angket Tes Teknik Pengumpulan Data

67 wawancara tidak terstruktur responden bebas memberikan jawaban. Pertanyaan- pertanyaan yang diajukan oleh peneliti dapat dijawab secara bebas oleh responden tanpa terikat pada struktur atau pola tertentu. Pada penelitian ini menggunakan wawancara tidak terstruktur sebagai studi pendahuluan yang digunakan untuk mengetahui pembelajaran IPS yang selama ini berlangsung, model pembelajaran IPS yang digunakan guru, permasalahan pembelajaran IPS, KKM pada mata Pelajaran IPS, dan motivasi belajar siswa sebelum dilakukannya penelitian. Melalui wawancara ini, peneliti mendapatkan berbagai informasi sehingga dapat menentukan permasalahan atau variabel yang harus diteliti. Pedoman wawancara dapat dibaca pada lampiran 1.

3.7.2 Dokumentasi

Arikunto 2010: 274 menyatakan metode dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, lengger, agenda dan sebagainya. Dokumentasi dalam penelitian ini untuk mendapatkan nama siswa kelas III SD Negeri 02 Mojo, daftar nilai ulangan akhir semester 1 mata pelajaran IPS tahun ajaran 20142015 untuk mengetahui kemampuan awal siswa, foto, video, dan surat ijin penelitian untuk membuktikan bahwa penelitian ini benar-benar dilaksanakan oleh peneliti.

3.7.3 Observasi

Observasi yaitu melakukan pengamatan secara langsung ke objek penelitian untuk melihat dari dekat kegiatan yang dilakukan Riduwan, 2013: 76. Jenis observasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi 68 nonpartisipatif. Menurut Sugiyono 2013: 197, dalam observasi partisipan peneliti terlibat dengan orang-orang yang sedang diamati, sedangkan dalam observasi nonpartisipan peneliti tidak terlibat dan hanya sebagai pengamat. Oleh karena itu, pada observasi ini, peneliti tidak terlibat secara langsung. Observasi pada penelitian ini digunakan untuk mengamati proses pembelajaran menggunakan model pembelajaran Scramble yang diamati dan di dilakukan oleh guru kelas menggunakan rating scale skala lajuan tipe numerical rating scale dengan skor pilihan 4. Numerical rating scale digunakan karena bentuk dan pengadministrasiannya paling sederhana sehingga paling banyak digunakan dalam penelitian Widoyoko, 2014: 148. Observasi dalam penelitian ini juga untuk menilai keterampilan siswa pada ranah psikomotor.

3.7.4 Angket

Menurut Arifin 2013: 166, angket termasuk alat untuk mengumpulkan dan mencatat data atau informasi, pendapat, dan paham dalam hubungan kausal. Keuntungan angket yaitu; 1 Responden dapat menjawab dengan bebas tanpa dipengaruhi oleh hubungan dengan peneliti , dan waktu relatif lama. Sehingga objektivitas dapat terjamin; 2 Informasi atau data terkumpul lebih mudah karena itemnya homogen; 3 Dapat digunakan untuk mengumpulkan data dari jumlah responden yang besar yang dijadikan sampel. Pada penelitian ini, angket yang digunakan untuk mengetahui motivasi belajar siswa dan untuk mengukur ranah afektif. Bentuk angket motivasi yang digunakan adalah angket tertutup, dengan menggunakan skala likert tiga opsi jawaban setuju, kurang setuju, tidak setuju Widoyoko, 2014: 152. 69

3.7.5 Tes

Zuriah 2007: 184 mendefinisikan tes sebagai seperangkat rangsangan stimulus yang diberikan kepada seseorang dengan maksud untuk mendapat jawaban yang dapat dijadikan dasar bagi penetapan skor angka. Tes pada umumnya digunakan untuk menilai dan mengukur hasil belajar siswa, terutama hasil belajar kognitif berkenaan dengan penguasaan bahan pengajaran sesuai dengan tujuan pendidikan dan pengajaran. Namun, tes dapat pula digunakan untuk mengukur hasil belajar ranah afektif dan psikomotoris Sudjana, 2009: 35. Tes dalam penelitian ini digunakan untuk memperoleh hasil belajar siswa pada materi Uang, yang dijelaskan sebagai berikut: 1 Prosedur tes : penilaian proses dan penilaian hasil 2 Jenis tes : tes tertulis, skala sikap dan tes perbuatan 3 Bentuk tes : Ranah kognitif pilihan ganda, Ranah afektif skala likert, dan Ranah psikomotor unjuk kerja. 4 Alat tes : soal-soal tes Tes pilihan ganda terdiri dari empat alternatif jawaban dan masing-masing soal mempunyai poin 1 jika jawabannya benar, sedangkan tes unjuk kerja berupa kegiatan siswa yang menunjukkan keterampilan siswa. Tes digunakan sebagai alat ukur pencapaian hasil belajar siswa dan kemudian dibandingkan antara hasil kelas eksperimen dan kontrol.

3.8 Instrumen Penelitian

Dokumen yang terkait

KEEFEKTIFAN MODEL WORD SQUARE DALAM PEMBELAJARAN IPS MATERI UANG TEMA PERMAINAN PADA SISWA KELAS III SEKOLAH DASAR NEGERI 1 PEPEDAN PURBALINGGA

2 24 268

KEEFEKTIFAN MODEL MIND MAPPING DALAM PEMBELAJARAN MENULIS PUISI PADA SISWA KELAS III SD NEGERI PEKAUMAN 2 KOTA TEGAL

6 26 257

KEEFEKTIFAN MODEL POE DALAM PEMBELAJARAN IPA MATERI BENTUK ENERGI PADA SISWA KELAS III SD NEGERI PEKAUMAN 2 KOTA TEGAL

1 25 268

KEEFEKTIFAN MODEL PROBING PROMPTING DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH UANG PADA SISWA KELAS III SD NEGERI KEPANDEAN 3 KABUPATEN TEGAL

5 63 236

MODEL PEMBELAJARAN SEPAK SILA MELALUI PERMAINAN CEK CEKAN PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 02 LODAYA KECAMATAN RANDUDONGKAL KABUPATEN PEMALANG

7 44 112

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL ROLE PLAYING PADA SISWA KELAS III SD NEGERI 03 JEBED KABUPATEN PEMALANG

0 9 278

Model Pembelajaran Keseimbangan Dalam Penjasorkes Melalui Pendekatan Lingkungan Persawahan Pada Siswa Kelas III SD Negeri 01 Watukumpul Kecamatan Watukumpul Kabupaten Pemalang

0 13 120

KEEFEKTIFAN STRATEGI TRUE OR FALSE (ToF) DALAM PEMBELAJARAN IPS PADA SISWA KELAS III SDN JATINGARANG 03 KABUPATEN PEMALANG

0 12 258

Keefektifan Penggunaan Metode Role Playing pada Materi Menghargai Keputusan Bersama untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V SD Negeri 02 Sungapan Kabupaten Pemalang

0 9 182

Model Pembelajaran Keseimbangan Gerak Dalam Penjasorkes Melalui Pendekatan Lingkungan Persawahan Pada Siswa Kelas III Di SD Negeri 02 Kalimas Kecamatan Randudongkal Kabupaten Pemalang Tahun Pelajaran 2010 2011

0 4 135