Motivasi Belajar Kajian Pustaka

34

2.1.6 Motivasi Belajar

Sebelum membahas tentang motivasi, perlu diketahui bahwa istilah motivasi berasal dari kata motif yang dapat diartikan sebagai daya upaya yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Motif menurut EYD memiliki arti corak atau pola, sebab orang berbuat dan latar belakang, sementara motivasi diartikan sebagai daya dorong untuk berbuat. Menurut Sardiman 2011: 73, perbedaan motif dengan motivasi adalah motif diartikan sebagai daya upaya yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu, sedangkan motivasi diartikan sebagai daya penggerak yang telah menjadi aktif. Motivasi merupakan dorongan yang terdapat dalam diri seseorang untuk berusaha mengadakan perubahan tingkah laku yang lebih baik dalam memenuhi kebutuhannya Uno, 2014: 3. Sementara untuk pengertian motivasi belajar oleh para ahli dalam Siregar dan Nara 2010: 49, adalah sebagai berikut: 1 Wlodkowski 1985 menjelaskan motivasi belajar sebagai suatu kondisi yang menyebabkan atau menimbulkan perilaku tertentu, dan yang memberi arah serta ketahan persistence pada tingkah laku tersebut. 2 Imron 1996 menjelaskan motivasi berasal dari bahasa Inggris motivation, yang berarti dorongan pengalasan dan motivasi. Kata kerjanya adalah to motivate yang berarti mendorong, menyebabkan, dan merangsang. 3 Cropley 1985 mengemukakan motivasi juga dapat dijelaskan sebagai tujuan yang ingin dicapai melalui perilaku tertentu. Berdasarkan paparan tentang motivasi tersebut, dapat disimpulkan bahwa motivasi adalah suatu dorongan yang menyebabkan seseorang melakukan sesuatu 35 yang menimbulkan adanya perilaku atau tindakan, sehingga dapat mencapai sesuatu apa yang diharapkan. Motivasi belajar adalah segala sesuatu yang dapat memotivasi siswa atau individu untuk belajar Sani, 2013: 49. Menurut Uno 2014: 23 motivasi belajar adalah dorongan internal dan eksternal pada diri siswa yang sedang belajar untuk mengadakan perubahan tingkah laku dan dipengaruhi oleh beberapa unsur yang mendukung. Motivasi sangatlah penting untuk mencapai keberhasilan suatu pembelajaran, sehingga dalam suatu proses pembelajaran harus disesuaikan dengan kebutuhan, dorongan, motif, dan minat yang dimiliki oleh siswa. Kemudian Sani 2013: 49 menegaskan bahwa dalam memotivasi bukan sekedar mendorong atau memerintah seseorang untuk melakukan sesuatu saja, melainkan sebuah seni yang melibatkan berbagai kemampuan dalam mengenali dan mengelola emosi diri sendiri dan orang lain. Ciri-ciri motivasi menurut Sardiman 2011: 83, adalah sebagai berikut; 1 Tekun menghadapi tugas; 2 Ulet menghadapi kesulitan; 3 Menunjukkan minat terhadap bermacam-macam masalah; 4 Lebih senang bekerja mandiri; 5 Cepat bosan pada tugas-tugas yang rutin; 6 Dapat mempertahankan pendapatnya; 7 Tidak mudah melepaskan hal yang diyakini itu; serta 8 Senang mencari dan memecahkan masalah soal-soal. Motivasi mempunyai fungsi yang penting dalam belajar, karena dengan motivasi dapat mencapai keberhasilan suatu proses pembelajaran. Sementara, Hamalik 2014: 108 menyatakan fungsi motivasi adalah 1 Mendorong timbulnya tingkah laku atau perbuatan. Tanpa motivasi tidak akan timbul suatu 36 perbuatan misalnya belajar; 2 Sebagai pengarah, artinya mengarahkan perbuatan untuk mencapai tujuan yang diinginkan; serta 3 Sebagai penggerak, artinya menggerakkan tingkah laku seseorang. Besar kecilnya motivasi akan menentukan cepat atau lambatnya suatu pekerjaan. Aspek motivasi dalam pembelajaran sangatlah penting, karena dengan motivasi dapat mendorong siswa untuk melakukan suatu aktivitas belajar. Pemberian motivasi yang tepat akan menimbulkan semangat siswa dalam melakukan kegiatan belajar. Oleh karena itu, dalam proses pembelajaran diharuskan mampu membangkitkan motivasi siswa untuk mencapai hasil belajar yang optimal. Uno 2014: 27 mengemukakan ada empat peranan penting dari motivasi belajar dan pembelajaran, meliputi; 1 Menentukan hal-hal yang dapat dijadikan penguatan belajar; 2 Memperjelas tujuan belajar yang hendak dicapai; 3 Menentukan ragam kendali terhadap rangsangan belajar; serta 4 Menentukan ketekunan belajar. Imron 1996 dalam Siregar dan Nara 2010: 55, mengemukakan empat upaya yang dapat dilakukan oleh guru guna meningkatkan motivasi belajar dalam pembelajaran. Empat cara tersebut adalah mengoptimalkan; 1 Penerapan prinsip-prinsip belajar; 2 Unsur-unsur dinamis pembelajaran; 3 Pemanfaatan upaya guru dalam membelajarkan pembelajar; dan 4 Mengembangkan aspirasi dalam belajar. Adanya upaya guru dalam mengoptimalkan pembelajaran di dalam kelas, diharapkan siswa mampu membangkitkan motivasi belajarnya dan harapan hasil belajar yang optimal dapat tercapai. Keberhasilan dalam meraih prestasi belajar siswa tentunya tidak terlepas dari dorongan dan semangat guru dalam memotivasi siswa meraih cita-cita yang diharapkan. 37

2.1.7 Hasil Belajar

Dokumen yang terkait

KEEFEKTIFAN MODEL WORD SQUARE DALAM PEMBELAJARAN IPS MATERI UANG TEMA PERMAINAN PADA SISWA KELAS III SEKOLAH DASAR NEGERI 1 PEPEDAN PURBALINGGA

2 24 268

KEEFEKTIFAN MODEL MIND MAPPING DALAM PEMBELAJARAN MENULIS PUISI PADA SISWA KELAS III SD NEGERI PEKAUMAN 2 KOTA TEGAL

6 26 257

KEEFEKTIFAN MODEL POE DALAM PEMBELAJARAN IPA MATERI BENTUK ENERGI PADA SISWA KELAS III SD NEGERI PEKAUMAN 2 KOTA TEGAL

1 25 268

KEEFEKTIFAN MODEL PROBING PROMPTING DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH UANG PADA SISWA KELAS III SD NEGERI KEPANDEAN 3 KABUPATEN TEGAL

5 63 236

MODEL PEMBELAJARAN SEPAK SILA MELALUI PERMAINAN CEK CEKAN PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 02 LODAYA KECAMATAN RANDUDONGKAL KABUPATEN PEMALANG

7 44 112

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL ROLE PLAYING PADA SISWA KELAS III SD NEGERI 03 JEBED KABUPATEN PEMALANG

0 9 278

Model Pembelajaran Keseimbangan Dalam Penjasorkes Melalui Pendekatan Lingkungan Persawahan Pada Siswa Kelas III SD Negeri 01 Watukumpul Kecamatan Watukumpul Kabupaten Pemalang

0 13 120

KEEFEKTIFAN STRATEGI TRUE OR FALSE (ToF) DALAM PEMBELAJARAN IPS PADA SISWA KELAS III SDN JATINGARANG 03 KABUPATEN PEMALANG

0 12 258

Keefektifan Penggunaan Metode Role Playing pada Materi Menghargai Keputusan Bersama untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V SD Negeri 02 Sungapan Kabupaten Pemalang

0 9 182

Model Pembelajaran Keseimbangan Gerak Dalam Penjasorkes Melalui Pendekatan Lingkungan Persawahan Pada Siswa Kelas III Di SD Negeri 02 Kalimas Kecamatan Randudongkal Kabupaten Pemalang Tahun Pelajaran 2010 2011

0 4 135