keramahtamahan bangsa Indonesia, 10 menyebutkan macam-macam budaya Indonesia, 11 mengerjakan soal evaluasi.
b. Afektif : 1 mendengarkan penjelasan guru, 2 memperhatikan media
pembelajaran yang disiapkan guru, 3 mengajukan pertanyaan, 4 melaksanakan diskusi kelompok, 5 tanggapan dalam menerima penghargaan,
6 sikap siswa dalam mengikuti proses pembelajaran. c.
Psikomotorik : 1 kesiapan siswa mengikuti pelajaran, 2 melakukan turnamen pertandingan, 3 antusias dalam pembelajaran.
2.1.7 Hakikat Pendidikan Kewarganegaraan SD
2.1.7.1 Pengertian PKn
Winaputra dalam Ruminiati, 2008: 1.25 mengungkapkan PKn adalah Pendidikan Kewarganegaraan, yaitu pendidikan yang menyangkut status formal
warga Negara yang pada awalnya diatur dalam Undang-Undang No.2 th. 1949. Undang-undang ini berisi tentang diri kewarganegaraan, dan peraturan tentang
naturalisasi atau pemerolehan status sebagai warga negara Indonesia. Undang- undang ini telah diperbarui dalam UU No. 62 th. 1958. Dalam perkembanganya,
UU ini dianggap cukup diskriminatif, sehingga diperbarui lagi menjadi UU No.12 th. 2006 tentang kewarganegaraan, yang telah diberlakukan mulai 1 Agustus
2006. UU ini telah disahkan oleh DPR dalam sidang paripurna tanggal 11 Juli 2006.
Mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan PKn merupakan mata pelajaran yang memfokuskan pada pembentukan warga negara yang memahami
dan mampu melaksanakan hak-hak dan kewajibannya untuk menjadi warga
negara Indonesia yang cerdas, terampil, dan berkarakter yang diamanatkan oleh Pancasila dan UUD 1945 Depdiknas, 2007 :271.
Dari pernyataan diatas dapat disimpulkan PKn merupakan mata pelajaran yang memuat tentang kewarganegaraan khususnya mengenai hak, kewajiban dan
perilaku dalam berbangsa dan bernegara. 2.1.7.2
Tujuan PKn di SD Tujuan PKn adalah untuk membentuk watak atau karakteristik warga
Negara yang baik. Sedangkan tujuan pembelajaran mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan sesuai pendapat Mulyasa dalam Ruminiati, 2008:1.26 adalah
untuk menjadikan siswa: a
Mampu berpikir secara kritis, rasional, dan kreatif dalam menanggapi persoalan hidup maupun isu kewarganegaraan di negaranya.
b Mau berpartisipasi dalam segala bidang kegiatan, secara aktif dan
bertanggung jawab, sehingga bisa bertindak secara cerdas dalam semua kegiatan, dan
c Bisa berkembang secara positif dan demokratis, sehingga mampu hidup
bersama dengan bangsa lain di dunia dan mampu berinteraksi, serta mampu memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi dengan baik. Hal ini akan
mudah tercapai jika pendidikan nilai moral dan norma tetap ditanamkan pada siswa sejak usia dini, karena jika siswa sudah memiliki nilai moral yang baik,
maka tujuan untuk membentuk warga negara yang baik akan mudah diwujudkan.
Berdasarkan beberapa tujuan PKn yang telah dikemukakan diatas, tujuan peneliti dalam meneliti ini adalah agar siswa mampu menjadi warga negara yang
baik, memiliki moral yang baik dan dapat bersosialisasi dengan baik. 2.1.7.3
Ruang Lingkup PKn di SD Ruang lingkup mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan meliputi
aspek-aspek sebagai berikut Depdiknas, 2007 :271. a
Persatuan dan Kesatuan bangsa, meliputi hidup rukun dalam perbedaan, cinta lingkungan, kebanggaan sebagai bangsa Indonesia, sumpah pemuda,
keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia, partisipasi dalam pembelaan negara, sikap positif terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia,
keterbukaan dan jaminan keadilan. b
Norma, Hukum, dan Peraturan, meliputi tertib dalam kehidupan keluarga, tata tertib di sekolah, norma yang berlaku di masyarakat, peraturan-peraturan
daerah, norma-norma dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, sistim hukum dan peradilan nasional, dan hukum dan peradilan internasional.
c Hak Asasi Manusia HAM, meliputi hak dan kewajiban anak, hak dan
kewajiban anggota masyarakat, instrumen nasional dan internasional HAM, kemajuan, penghormatan dan perlindungan HAM.
d Kebutuhan Warganegara, meliputi hidup gotong royong, harga diri sebagai
warga masyarakat, kebebasan berorganisasi, kemerdekaan rnengeluarkan pendapat, menghargai keputusan bersama, prestasi diri, persamaan
kedudukan warga negara.
e Konstitusi Negara, meliputi proklamasi kemerdekaaƱ dan konstitusi yang
pertama, konstitusi-konstitusi yang pernah digunakan di Indonesia, Hubungan dasar negara dengan konstitusi.
f Kekuasan dan Politik, meliputi pemerintahan desa dan kecamatan,
pemerintahan daerah dan otonomi-pemerintah pusat, demokrasi dan sistem politik, budaya politik, budaya demokrasi menuju masyarakat madani, sistem
pemerintahan, pers dalam masyarakat demokrasi. g
Kedudukan Pancasila, meliputi kedudukan pancasila sebagai dasar negara dan ideologi negara, proses perumusan pancasila sebagai dasar negara,
pengamalan nilai-nilai pancasila dalam kehidupan sehari-hari, pancasila sebagai ideologi terbuka.
h Globalisasi, meliputi globalisasi di lingkungannya, politik luar negeri
Indonesia di era globalisasi, dampak globalisasi, hubungan internasional dan organisasi internasional, dan mengevaluasi globalisasi.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa PKn berfungsi untuk memberikan bekal dalam berperilaku berbangsa dan bernegara,khususnya
berkaitan dengan moralitas, sehingga PKn sangat penting untuk diberikan kepada siswa sebagai calon penerus bangsa.
2.1.8 Model Pembelajaran