Sub Model Filleting Sub Model Antrian

66 perusahaan dari naiknya resiko kerusakan bahan. Untuk melihat hasil simulasi secara lengkap dapat dilihat pada Lampiran 9.

3. Sub Model Filleting

Pembuatan sub model filleting didasari atas alasan yang sama dengan pembuatan sub model penyisikan. Sub model filleting mengambil ruang lingkup pada stasiun Filleting. Sub model ini akan menganalisis kinerja stasiun Filleting secara parsial. Stasiun Filleting sendiri bagi perusahaan merupakan stasiun yang membutuhkan operator dengan keahlian khusus sehingga tidak sembarang orang yang ditempatkan di stasiun ini. Konfigurasi sistem antrian ini mengikuti konfigurasi yang sama dengan model utama. Pengamatan kedatangan pada stasiun ini pun dilakukan pada titik persis sebelum stasiun bahan masuk ke stasiun Filleting. Hasil pengamatan dapat dilihat pada Lampiran 1. Untuk distribusi waktu pelayanan sendiri mengikuti data historis seperti yang digunakan pada model utama.Simulasi selama 25200 detik dilakukan untuk melihat kinerja stasiun Filleting pada keadaan sibuk bahan baku kontinu. Hasil simulasi tersebut dapat dilihat pada Lampiran 10. Gambar 17. Penulisan model simulasi sub model filleting pada program QSS 1.0 dalam bentuk matriks Analisis kedatangan bahan selama tiga kali ulangan simulasi pada Lampiran 10, menunjukkan terjadi penolakan bahan balking sebesar 185 kg, 282 kg, dan 91 kg sehingga jika di rata-rata terjadi penolakan sebesar 186 kg. Hasil analisis utilitas pelayanan menunjukan tingkat utilitas operator secara overall selama tiga kali simulasi adalah sebesar 99,89 , 99,86 dan 99,83 yang berarti jika di rata-rata utilitas server pada stasiun ini 67 adalah sebesar 99,86 . Untuk analisis antrian sendiri rata-rata waktu tunggu bahan secara overall ialah pada tiga kali ulangan simulasi ialah sebesar 1157,14 detik , 1435,455 detik dan 1035,768 detik sehingga jika di rata-rata waktu tunggu adalah sebesar 1209,45 detik. Data tersebut menunjukan perlunya pengembangan model untuk meminimasi waktu tunggu bahan yang jika adanya waktu tunggu bahan maka dapat memberikan kerugian bagi perusahaan dari naiknya resiko kontaminasi bahan. Hasil Simulasi sub model filleting dapat dilihat pada Lampiran 10.

4. Sub Model After Curing