Stasiun Penerimaan Stasiun Arahan Produksi Stasiun Penyisikan

39 Dalam menjalankan proses produksi fillet ikan beku PT. Global Tropical Seafood membagi pekerjaan dalam beberapa tahap proses ke dalam setiap stasiun. Lini produksi fillet ikan beku PT. Global Tropical Seafood terdiri dari 13 Stasiun kerja yang 4 dari stasiun tersebut merupakan stasiun bersama yang mengolah bahan baku ataupun produk dari lini produksi lainnya. Setiap stasiun berisi sejumlah operator yang bertugas untuk menjalankan fungsi produksinya. Sistem produksi tersebut merupakan faktor yang mempengaruhi terjadinya antrian pada sistem antrian fillet ikan beku. Berikut merupakan penjelasan tentang masing-masing stasiun kerja.

1. Stasiun Penerimaan

Stasiun ini berfungsi sebagai area penerimaan bahan baku yang datang dari para pemasok Supplyer bahan baku. Pada stasiun ini secara umum bahan baku yang masuk akan dibilas dengan air, kemudian ditimbang. Area ini menangani seluruh bahan baku yang akan masuk ke lini produksi. Pembilasan dengan air bertujuan untuk membersihkan bahan baku dari kotoran ataupun benda asing selain bahan baku. Penimbangan pada stasiun ini bertujuan untuk mengetahui kesesuaian jumlah bahan baku yang masuk dengan klaim dari pemasok Supplyer. Proses yang terjadi ialah bongkar muat dari truk yang mengangkut bahan baku kemudian jika bahan baku berupa jenis ikan segar maka akan di bilas, disortasi berdasarkan ukuran, serta di timbang. Untuk ikan yang datang dalam keadaan beku maka akan ditimbang saja. Untuk bahan baku selain ikan seperti kerang, bekutak dan cumi-cumi cukup dibilas dan ditimbang. Stasiun ini juga merupakan stasiun tempat pemutusan kelayakan mutu bahan baku untuk diterima atau tidak sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

2. Stasiun Arahan Produksi

Setelah bahan baku di terima oleh pabrik melalui stasiun penerimaan maka selanjutnya bahan baku masuk ke area produksi yakni ke stasiun arahan produksi, stasiun ini berfungsi sebagai stasiun yang memberi kode atau label pada setiap bahan baku dan mengarahkan alur bahan baku untuk pemilihan lini produksi. Proses yang terjadi di stasiun ini ialah 40 penimbangan bahan baku serta pemberian label produksi. Arahan produksi yang diberikan stasiun ini didasarkan dari rencana produksi yang dikeluarkan oleh departement PPIC Production Planning Inventory Control . Secara umum bahan baku kerang akan masuk ke lini produksi kerang, bahan baku bekutak akan masuk ke lini produksi WR, bahan baku tenggiri akan masuk ke lini produksi steak, dan untuk ikan segar akan masuk ke lini fillet, butterfly, WGGS.

3. Stasiun Penyisikan

Stasiun penyisikan merupakan stasiun yang menjadi bagian dari lini produksi fillet ikan beku. Stasiun ini menerima bahan baku dari stasiun arahan produksi dengan label produk Skin On. Secara umum jenis ikan yang diterima di stasiun ini ialah jenis ikan kakap. Proses yang dilakukan di stasiun ini ialah penghilangan sisik yang dilakukan secara manual oleh operator menggunakan alat bantu berupa kikir khusus sisik. Setelah ikan disisik kemudian dicelup dengan larutan klorin 50 ppm dan dibilas dengan menggunakan air agar tidak ada sisik atau sisa kotoran yang menempel pada ikan. Penggunaan larutan klorin bertujuan untuk meminimasi jumlah bakteri yang ada pada tubuh ikan. Pada tahap ini bobot ikan akan mengalami penyusutan sebesar ± 2 akibat kehilangan sisik.

4. Stasiun Filleting