31 Hasil analisis tersebut akan berguna untuk menjadi sebuah parameter
perbaikan model antrian. Pengembangan model antrian yang memberi kinerja lebih baik dapat diindikasikan dengan menjadi minimalnya waktu tunggu
bahan sesaat sebelum di proses dan maksimalnya utilitas operator.
B. PENDEKATAN BERENCANA
Thierauf dan Klekamp 1975 di dalam Indriarti 1997 menyatakan bahwa pendekatan berencana dapat digunakan untuk menguraikan
permasalahan seperti pertentangan-pertentangan secara obyektif, kebijaksanaan dan alternatif-alternatif yang memiliki tujuan utama mengembangan serta
menerapkan model-model kuantitatif pada masalah-masalah spesifik. Tahapan berencana terdiri dari 6 enam langkah, yaitu 1 observasi
lapang untuk mengetahui permasalahan yang terjadi secara nyata, 2 menentukan faktor-faktor yang mempengaruhi permasalahan yang terjadi, 3
pengembangan alternatif melalui analisis data dan variabel keputusan serta kendala yang ada, 4 pemilihan penyelesaian optimum, 5 pembuktian
penyelesaian optimum melalui implementasi, 6 membuat kendali yang tepat untuk mendeteksi perubahan yang mungkin terjadi, serta formulasi
permasalahan yang mengandung umpan balik terhadap observasi awal. Skema tahapan berencana secara lengkap dapat dilihat pada gambar 6.
32 Gambar 6. Skema Tahapan Pendekatan Berencana Thierauf dan Klekamp
1975, di dalam Indriati, 1997.
C. TATA LAKSANA
1. Kajian Pustaka dan Observasi Lapang Kajian pustaka dilakukan untuk mempelajari teori antrian. Observasi
lapang dilakukan dengan cara mengamati secara langsung kegiatan produksi pada industri yang bersangkutan untuk mengetahui kondisi lapangan.
2. Identifikasi Masalah Identifikasi masalah merupakan observasi terhadap gejala permasalahan
nyata dalam hal sistem antrian seperti idle time, kecepatan kedatangan bahan baku dan kondisi fasilitas pelayanannya.
3. Formulasi Masalah Pembuatan formulasi permasalahan dilakukan berdasarkan identifikasi
sistem dilakukan secara heuristik maupun prosedural yang bertujuan untuk mengetahui kebutuhan data.
33 4. Pengambilan Data
Data yang dibutuhkan antara lain data jumlah bahan baku, data waktu proses, waktu kedatangan, waktu pelayanan serta data kapasitas fasilitas
pelayanan dan target produksi. Data primer dikumpulkan dengan mencatat waktu proses dan waktu antar kedatangan dengan bantuan stop watch. Data
sekunder seperti kapasitas fasilitas antrian, kapasitas antrian dan sistem antrian dikumpulkan dari berbagai pihak yang terkait dalam manajemen
produksi dan dari sistem pelaporan yang telah ada sebelumnya. 5. Pengolahan Data
Pengolahan data dilakukan untuk mentranformasi data yang ada menjadi sebuah informasi yang berguna untuk menjadi parameter pengembangan
model antrian yang ada. Pengolahan data ini dilakukan secara statistik sehingga akan mendapat sebuah kesimpulan informasi.
6. Pengembangan Model Antrian Pada tahap ini dilakukan modifikasi pada model yang ada sehingga
sesuai membuat perbaikan yang lebih baik berdasarkan parameter yang telah ditentukan sebelumnya.
7. Validasi dan Verifikasi Model yang telah disusun di verifikasi dan divalidasi dengan
menggunakan data aktual yang diperoleh.
34 Gambar 7. Diagram Tahapan Penelitian
Mulai
Identifikasi Sistem
Pengambilan Data
Uji Distribusi Data
Analisa Model
Sesuai dengan asumsi model ?
Penyelesaian dengan model
baku Penyelesaian
dengan model simulasi
Ya
Valid ? Analisa Perbaikan
Sistem
Skenario baru
Kinerja lebih baik ?
Model Akhir
Selesai Tidak
Ya Tidak
Tidak
Valid ? Tidak
Ya
IV. KONDISI SISTEM ANTRIAN DI PT. GLOBAL TROPICAL SEAFOOD