Sub Model Penerimaan Sub Model Antrian

62

C. Sub Model Antrian

Dalam membuat sub model antrian pemilihan sub model didasarkan pada titik-titik unit pelayanan dalam model yang mempunyai kondisi kedatangan yang unik. Unik disini artinya ialah memiliki kondisi yang berbeda secara khusus dari kondisi model utama dalam sistem. Proses simulasi yang akan di jalankan akan memakai beberapa asumsi untuk mendapatkan analisis terbaik. Asumsi tersebut ialah kedatangan bahan pada sub model adalah kontinyu dengan kondisi kedatangan pada saat puncaknya dan berada dalam keadaan steady state . Selain itu jumlah operator dan kapasitas antrian tetap sesuai dengan model utama yang ada.

1. Sub Model Penerimaan

Sub model penerimaan merupakan sub model yang menggambarkan kondisi di stasiun penerimaan. Pada model utama stasiun penerimaan dibuat dengan kedatangan bahan baku secara agregat dan waktu pelayanan secara agregrat demi menyelaraskan kondisi antar stasiun kerja ke dalam satu satuan kerja sehingga dapat tercipta model utama yang sinkron. Pada kondisi riilnya kedatangan bahan baku terjadi dengan jenis yang beragam sehingga dibutuhkan waktu pelayanan yang berbeda untuk setiap jenis bahan baku yang masuk. Hal ini tercatat selama pengamatan seperti yang dapat dilihat pada Lampiran 1 untuk waktu antar kedatangan, dan Lampiran 2 untuk waktu pelayanan. Pemograman dalam pembuatan sub model penerimaan memanfaatkan empat komponen kedatangan yang masing-masing komponen mewakili kedatangan suatu jenis bahan baku pada kondisi riilnya. Bahan baku tersebut di bagi menjadi empat jenis disesuaikan dengan perbedaan waktu pelayanan, yakni jenis proses satu yang merupakan bahan baku jenis ikan segar yang diterima dengan pelayanan di stasiun penerimaan berupa pencucian, sortasi dan penimbangan; jenis proses dua yang merupakan bahan baku berjenis selain ikan segar seperti kerang, bekutak dengan pelayanan di stasiun penerimaan berupa pencucian dan penimbangan; jenis proses tiga yang merupakan bahan baku ikan beku seperti tenggiri yang 63 diterima dengan pelayanan di stasiun penerimaan berupa penimbangan; jenis proses empat yang merupakan bahan baku campuran dari ikan segar dan non ikan segar seperti dengan pelayanan di stasiun penerimaan berupa penyesuaian sesuai bahan baku. Unit pelayanan dalam stasiun ini terdiri dari lima orang operator yang dengan asumsi pelayanan pararel dengan distribusi waktu pelayanan sesuai data historis sesuai dengan bahan baku yang diproses. Penulisan program dalam bentuk grafis dapat dilihat pada gambar berikut. Gambar 15. Penulisan model simulasi sub model penerimaan pada program QSS 1.0 dalam bentuk grafis Hasil analisis simulasi dari sub model penerimaan secara lengkap dapat dilihat pada Lampiran 8. Simulasi yang di jalankan pada sub model penerimaan adalah simulasi selama 25200 detik, waktu simulasi selama 25200 detik digunakan untuk mengetahui kinerja stasiun tersebut pada saat kedatangan bahan dalam kondisi steady state. Hasil simulasi analisis kedatangan bahan baku menunjukan terjadi penolakan bahan baku balking secara keseluruhan pada tiga kali ulangan simulasi sebesar 17398 kg, 16793 kg, 16771 kg sehingga jika di rata-rata terjadi balking sebanyak 16987,33 kg. 64 Hasil simulasi antrian menunjukan utilitas kerja operator di stasiun tersebut secara overall pada tiga kali ulangan simulasi ialah sebesar 99,96 , 99,95 dan 99,97 sehingga jika di rata-rata utilitas operator adalah sebesar 99,96 . Nilai utilitas tersebut menunjukan bahwa operator bekerja dengan waktu idle yang minimum. Hasil simulasi analisis antrian menunjukan rata-rata waktu tunggu secara overall ialah pada tiga kali ulangan simulasi ialah sebesar 7827,334 detik , 7873,6 detik dan 7920,789 detik sehingga jika di rata-rata waktu tunggu adalah sebesar 7873,91 detik. Jumlah rata-rata bahan yang menunggu pada tiga kali ulangan simulasi sendiri ialah sebesar 4427,497 kg, 4436,729 kg dan 4432,443 kg. Jika di rata-rata maka bahan yang menunggu ialah sebanyak 4432,223 kg. Hal ini berbeda dengan hasil simulai dari model utamanya, disebabkan asumsi yang digunakan ialah pada simulasi sub model penerimaan ini bahan baku yang datang mempunyai empat jenis penanganan yang berbeda dan lingkup simulasi dikhususkan pada stasiun kerja penerimaan yang sedang menerima kedatangan bahan baku pada kondisi puncaknya dan kontinyu. Waktu tunggu dan jumlah bahan yang menunggu serta utilitas operator memberikan informasi bahwa di stasiun penerimaan pada saat sibuk membutuhkan penambahan sejumlah operator agar sistem produksi berjalan secara efektif.

2. Sub Model Penyisikan