Pemilihan bahan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kualitas Cookies

36 6. Pengayakan Kentang yang telah digiling, kemudian diayak dengan menggunakan ayakan berukuran 80 mesh dengan tujuan diperoleh tepung kentang dengan ukuran partikel yang seragam. Proses pembuatan tepung kentang dapat dilihat pada skema dibawah ini : Gambar 2. Skema Pembuatan Tepung Kentang

2.4. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kualitas Cookies

Kualitas cookies dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu : pemilihan bahan, penimbangan bahan, pencampuran bahan, pencetakkan adonan, pengovenan, pendinginan, dan pengemasan.

2.4.1. Pemilihan bahan

Pemilihan bahan merupakan faktor yang dapat menentukan kualitas cookies yang dihasilkan. Bahan yang tidak baik kualitasnya akan menghasilkan cookies yang tidak baik pula. Pemilihan bahan harus diteliti antara lain dengan Kentang Pengupasan Pengirisan Perendaman dengan larutan bisulfit pengeringan penggilingan pengayakan Tepung kentang 37 memperhatikan warna, aroma, kebersihan dan umur. Bahan-bahan yang kualitasnya baik antara lain : 1. Tepung terigu Tepung yang digunakan dalam pembuatan cookies adalah tepung protein rendah soft wheat dengan kandungan protein 8 - 9. Cara pemilihan tepung protein rendah adalah mempunyai warna lebih putih dibandingkan dengan warna tepung protein tinggi, kering, tidak berbau apek, tidak menggumpal, dan tidak ditumbuhi jamur. Jika dipegang dengan tangan tekstur tepung protein rendah lebih halus dibandingan dengan tepung protein tinggi. 2. Tepung kentang Tepung kentang yang digunakan dalam pembuatan cookies adalah berwarna putih kekuningan, aromanya khas tepung kentang, jika dipegang tekstur tepung kentang lebih halus dan lembut. 3. Lemak Lemak yang digunakan harus dalam keadaan bagus, terbungkus rapat, tidak berjamur, tidak apek dan tidak kadaluwarsa. Penggunaan lemak yang terlalu banyak akan mengakibatkan kue menjadi terlalu mengembang, sebaliknya kekurangan lemak mengakibatkan kue kurang mengembang. Penggunaan bahan harus benar-benar sesuai dengan ukuran yang telah ditetapkan resep standart cookies. 4. Telur Telur yang digunakan adalah telur yang masih baik. Ada beberapa teknik dalam memilih telur yang masih baik, yaitu : 1 kulit telur masih baik dan tidak 38 retak, 2 jika dilihatditeropong disinar matahari, telur tampak jernih, 3 telur akan tenggelam jika dimasukkan ke dalam air, 4 telur tidak berbunyi jika digoyang-goyang, 5 kuning telur masih bulat dan terleta ditengah-tengah, 6 telur tidak mengeluarkan bau yang tidak sedap. Sedangkan telur yang sudah tersimpan lama ruang udaranya akan semakin besar akibat berkurangnya kadar air dalam telur. Putih telur akan berangsur- angsur mencair kemudian diikuti oleh bagian kuning sehingga bagian putih dan bagian merah akan menjadi satu. Selanjutnya telur akan mengeluarkan bau busuk dan ringan Prihastuti Ekawatiningsih, 2008:256. Telur dapat mempengaruhi cita rasa dan aroma pada cookies. 5. Gula Gula yang digunakan dalam penelitian ini adalah gula halus. Gula halus digunakan adalah gula yang teksturnya lebih halus, berwarna putih, tidak menggumpal,bersih, kering, dan tidak kotor. Gunakan gula sesuai resep. Gula menimbulkan reaksi pencokelatan. Pemakaian gula berlebihan membuat bentuk kue melebar dan cepat gosong, sedangkan kurang gula membuat kue kering berwarna pucat, matangnya lama, dan aromanya kurang harum.

2.4.2. Penimbangan Bahan