Faktor Ekstern Faktor yang Mempengaruhi Belajar

17 belajar, di dalam membentuk motif yang kuat itu dapat dilaksanakan dengan adanya latihan-latihankebiasaan-kebiasaan dan pengaruh lingkungan yang memperkuat. 6 Kematangan Kematangan adalah suatu tingkatfase dalam pertumbuhan seseorang, di mana alat-alat tubuhnya sudah siap untuk melaksanakan kecakapan baru. Anak yang sudah siap matang belajarnya akan lebih berhasil. Jadi kemajuan baru untuk memiliki kecakapan tergantung dari kematangan dan belajar. 7 Kesiapan Kesiapan adalah kesediaan untuk memberi respon. Kesiapan muncul dari dalam diri seseorang dan berkaitan erat dengan kematangan. 2.1.2.1.3 Kelelahan Kelelahan terdiri atas kelelahan jasmani dan rohani psikis. Kelelahan jasmani terlihat dengan lemah lunglainya tubuh dan kecenderungan untuk membaringkan tubuh. Kelelahan rohani dapat dilihat dengan adanya kelesuan dan kebosanan, sehingga minat dan dorongan untuk menghasilkan sesuatu hilang. Kelelahan mempengaruhi belajar. Oleh karenanya, agar siswa dapat belajar dengan baik haruslah menghindari jangan sampai terjadi kelelahan dalam belajarnya.

2.1.2.2 Faktor Ekstern

Selain faktor intern, faktor lain yang mempengaruhi belajar adalah faktor ekstern. Faktor ekstern adalah faktor yang berasal dari luar diri siswa. Faktor ekstern ini meliputi faktor keluarga, faktor sekolah, dan faktor masyarakat. Penjelasan selengkapnya mengenai faktor ekstern diuraikan sebagai berikut: 18 2.1.2.2.1 Faktor Keluarga Keluarga merupakan lingkungan pendidikan awal pada siswa. Terdapat faktor-faktor pada keluarga yang berpengaruh terhadap proses belajar siswa. Faktor tersebut meliputi cara mendidik, relasi antar anggota keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi, pengertian orang tua, dan latar belakang kebudayaan. Uraiannya adalah sebagai berikut: 1 Cara Orang Tua Mendidik Orang tua yang kurangtidak memperhatikan pendidikan anaknya dapat menyebabkan anak tidakkurang berhasil dalam belajarnya. Oleh karena itu hendaknya orang tua memperhatikan cara mendidik anaknya agar anak lebih mudah mencapai keberhasilan dalam belajarnya. 2 Relasi Antaranggota Keluarga Relasi antar anggota keluarga berpengaruh terhadap keberhasilan dalam belajar. Hubungan yang baik antar anggota keluarga mendukung keberhasilan belajar anak. Hubungan yang baik adalah hubungan yang penuh pengertian dan kasih sayang, disertai bimbingan dari anggota keluarga. 3 Suasana Rumah Suasana rumah merupakan situasi atau kejadian-kejadian yang sering terjadi di dalam keluarga di mana anak berada dan belajar. Suasana rumah yang nyaman mendukung keberhasilan anak dalam belajar. Dan sebaliknya suasana yang kurang nyaman memberikan pengaruh negatif pada proses belajar anak. 4 Keadaan Ekonomi Keluarga Keadaan ekonomi keluarga berpengaruh terhadap belajar siswa. Hal tersebut berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan dan fasilitas belajar siswa, misalnya 19 kebutuhan makan, pakaian, kesehatan, alat tulis menulis, buku-buku, dan sebagainya. 5 Pengertian Orang Tua Anak belajar perlu dorongan dan pengertian orang tua. Orang tua wajib memberi pengertian dan mendorongnya, membantu sedapat mungkin kesulitan yang di alami anak di sekolah. 6 Latar Belakang Kebudayaan Tingkat pendidikan atau kebiasaan dalam keluarga akan berpengaruh terhadap sikap anak dalam belajar. Kebudayaan berkaitan dengan pembiasaan pada siswa. 2.1.2.2.1 Sekolah Faktor sekolah yang mempengaruhi belajar siswa mencakup metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa, siswa dengan siswa, disiplin sekolah, pelajaran dan waktu sekolah, standar pelajaran, keadaan gedung, metode belajar dan tugas rumah. Penjelasan dari masing-masing faktor sekolah adalah sebagai berikut: 1 Metode Mengajar Metode mengajar adalah suatu cara jalan yang harus dilalui di dalam mengajar. Metode mengajar itu mempengaruhi belajar. Metode belajar guru yang kurang baik akan mempengaruhi belajar siswa yang tidak baik pula, begitu pun sebaliknya. Untuk mendukung keberhasilan belajar siswa, guru hendaknya berani mencoba metode-metode yang baru, yang dapat membantu meningkatkan kegiatan belajar mengajar, dan meningkatkan motivasi siswa untuk belajar. Agar siswa dapat belajar dengan baik, maka metode mengajar harus diusahakan yang setepat, efisien, dan efektif mungkin. 20 2 Kurikulum Kurikulum diartikan sebagai sejumlah kegiatan yang diberikan kepada siswa. Kurikulum yang kurang baik berpengaruh tidak baik terhadap belajar. Kurikulum yang tidak baik tersebut misalnya kurikulum yang terlalu padat, di atas kemampuan siswa, dan tidak sesuai dengan bakat, minat, dan perhatian siswa. 3 Relasi Guru dengan Siswa Hubungan guru dengan siswa mempengaruhi proses belajar. Guru yang kurangberinteraksi dengan siswa secara akrab menyebabkan proses belajar- mengajar itu kurang lancar. Juga siswa merasa jauh dari guru, maka siswa akan segan berpartisipasi secara aktif dalam belajar. 4 Relasi Siswa dengan Siswa Hubungan yang baik berpengaruh positif terhadap kemajuan belajar siswa. Hubungan baik tersebut ditandai dengan adanya sikap rukun, saling menghargai antar siswa, persaingan yang sehat, dan sebagainya. 5 Disiplin Sekolah Kedisiplinan berkaitan erat dengan kerajinan siswa dalam sekolah dan belajar. Kedisiplinan sekolah mencakup kedisiplinan guru, kedisiplinan pegawaikaryawan, kedisiplinan kepala sekolah, dan kedisiplinan tim BP dalam pelayanan kepada siswa, selain itu juga memerlukan adanya kedisiplinan siswa. Aspek kedisiplinan sekolah tersebut saling berkaitan untuk mendukung kemajuan belajar siswa di sekolah. 6 Alat Pelajaran Alat pelajaran yang lengkap dan tepat akan memeperlancar penerimaan bahan pelajaran yang diberikan kepada siswa. Mengusahakan alat pelajaran yang baik 21 dan lengkap adalah perlu agar guru dapat mengajar dengan baik sehingga siswa dapat menerima pelajaran dengan baik serta dapat belajar dengan baik pula. 7 Waktu Sekolah Waktu sekolah yang dimaksud adalah waktu belajar mengajar yang ditetapkan oleh sekolah. Waktu sekolah hendaknya disesuaikan dengan kondisi fisik dan psikis siswa agar proses belajar dapat berjalan dengan baik. 8 Standar Pelajaran di atas Ukuran Berdasarkan teori belajar yang mengingat perkembangan psikis dan kepribadian siswa yang berbeda-beda, penetapan standar pelajaran di atas ukuran tidak boleh terjadi. Guru dalam menuntut penguasaan materi harus sesuai dengan kemampuan siswa masing-masing. Hal terpenting adalah tujuan yang telah di rumuskan oleh guru dapat tercapai. 9 Keadaan Gedung Keadaan gedung berkaitan dengan lingkungan tempat di mana siswa belajar. Keadaan gedung hendaknya disesuaikan dengan banyaknya siswa yang akan mengikuti kegiatan pembelajaran agar siswa merasa nyaman dalam belajar. Jika keadaan gedung tidak memadai bagi setiap siswa maka hal ini akan mengganggu proses belajar siswa. 10 Metode Belajar Metode belajar berkaitan dengan cara belajar yang tepat agar belajar menjadi efektif. Hal ini membutuhkan pembinaan dari guru. Dengan pembagian waktu belajar yang tidak baik, siswa justru tidak akan berhasil dalam belajar. Maka perlu belajar teratur setiap hari, dengan pembagian waktu yang baik, cara belajar yang tepat, dan cukup istirahat sehingga hasil belajar akan meningkat. 22 11 Tugas Rumah Tugas rumah adalah tugas yang diberikan guru kepada siswa untuk dikerjakan di rumah. Dalam memberikan tugas rumah, guru hendaknya menyesuaikan kemampuan siswa, karena apabila siswa diberikan tugas rumah berlebih justru akan mengganggu proses belajar siswa itu sendiri. 2.1.2.2.2 Masyarakat Masyarakat merupakan lingkungan kedua bagi anak setelah keluarga. Masyarakat berpengaruh pada belajar siswa secara ekstern. Faktor dalam masyarakat yang mempengaruhi belajar siswa yaitu: 1 Kegiatan Siswa dalam Masyarakat Kegiatan siswa di masyarakat dapat menguntungkan terhadap perkembangan pribadinya. Tetapi kegiatan tersebut harus disesuaikan dengan kemampuan siswa. Apabila terlalu banyak kegiatan siswa dalam masyarakat justru akan mengganggu belajar siswa. Oleh karena itu siswa harus bijaksana dalam membagi waktunya. 2 Mass Media Yang termasuk mass media yaitu media hiburan, misalnya bioskop, TV, radio, majalahkorankomiksurat kabar dan sebagainya. Mass media berpengaruh terhadap belajar siswa. Pengaruh tersebut dapat berupa pengaruh positif maupun negatif. Oleh karena itu pihak orang tua harus ikut mengambil kontrol dalam memilih mass media yang boleh dan tidak boleh untuk digunakan anak guna mendukung belajar anak. 3 Teman Bergaul Pengaruh teman bergaul akan lebih cepat masuk dalam jiwa seorang anak. Agar siswa dapat belajar dengan baik, maka perlulah diusahakan agar siswa memiliki 23 teman bergaul yang baik dan pembinaan pergaulan yang baik serta pengawasan dari orang tua dan pendidik harus cukup bijaksana 4 Bentuk Kehidupan Masyarakat Bentuk kehidupan masyarakat berkaitan dengan kebisaan yang tertanam dalam lingkungan tersebut. Kebiasaan hidup yang baik turut mempengaruhi belajar anak Slameto 2010: 54-72. Berdasarkan uraian di atas dapat kita simpulkan bahwa terdapat banyak faktor yang dapat mempengaruhi belajar dan pada masing-masing faktor terdapat dampak positif maupun negatif terhadap kemajuan belajar siswa. Untuk itu diperlukan peran pihak tertentu dalam mencegah dampak negatif dari faktor- faktor tersebut, seperi orang tua, guru, siswa, tokoh masyarakat, dan sebagainya.

2.1.3 Pembelajaran

Dokumen yang terkait

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe team assisted individuallization (tai) terhadap pemahaman konsep matematika siswa kelas v sdi ummul quro bekasi

0 10 221

Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Siswa dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization (TAI).

6 9 167

PENGGUNAAN MEDIA AUDIO-VISUAL MELALUI MODEL TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) TERHADAP AKTIVITAS DAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA

0 7 63

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI)

0 6 88

PENINGKATAN KEAKTIFAN BELAJAR MATEMATIKA MELALUI METODE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) PADA Peningkatan Keaktifan Belajar Matematika Melalui Metode Team Assisted Individualization (TAI) Pada Siswa Kelas IV A SDN Bakaran Wetan 01 Tahun Pelajaran 2

0 2 16

PENINGKATAN KEAKTIFAN BELAJAR MATEMATIKA MELALUI METODE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) PADA Peningkatan Keaktifan Belajar Matematika Melalui Metode Team Assisted Individualization (TAI) Pada Siswa Kelas IV A SDN Bakaran Wetan 01 Tahun Pelajaran 2

0 1 17

PENINGKATAN KREATIVITAS BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION Peningkatan Kreativitas Belajar Matematika Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization (TAI) pada Siswa K

0 1 17

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION ( TAI ) Peningkatan Motivasi Belajar Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization ( TAI ) Dengan Pemanfaatan Media Komik

0 0 18

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION ( TAI ) Peningkatan Motivasi Belajar Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization ( TAI ) Dengan Pemanfaatan Media Komik

0 0 13

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI METODE KOOPERATIF TAI (TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION) PADA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI METODE KOOPERATIF TAI (TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION) PADA OPERASI HITUNG CAMPURAN SISWA KELAS IV SDN

0 0 15