Hakikat IPA Landasan Teori

37 ayat 3 butir c. Artinya guru harus memiliki pengetahuan yang luas berkenaan dengan bidang studi atau subjek matter yang akan diajarkan serta penguasaan didaktik metodik dalam arti memiliki pengetahuan konsep teoritis, mampu memilih model, strategi, dan metode tepat serta mampu menerapkannya dalam kegiatan pembelajaran Berdasarkan uraian di atas secara sederhana dapat dipahami bahwa performansi atau kinerja guru adalah capaian kemampuan guru dalam memenuhi tanggung jawabnya sebagai guru dalam melaksanakan tugasnya sebagai pendidik sesuai dengan kriteria ketercapaian kompetensi yang harus dipenuhi oleh guru.

2.1.8 Hakikat IPA

Ilmu Pengetahuan Alam IPA pada dasarnya adalah ilmu yang mempelajari lingkungan alam di sekitar manusia. IPA merupakan bagian dari ilmu pengetahuan atau sains yang semula berasal dari bahasa inggris science. Kata science sendiri berasal dari kata dalam bahasa latin scentia yang berarti saya tahu. Science terdiri dari social science ilmu pengetahuan sosial dan natural science ilmu pengetahuan alam. Namun, dalam perkembangannya science sering diterjemahkan sebagai sains yang berarti Ilmu Pengetahuan Alam saja Sumantri dalam Trianto, 2014: 136. Samatowa 2011: 3 mengatakan bahwa IPA adalah ilmu yang berhubungan dengan alam atau bersangkut paut dengan alam dan mempelajari peristiwa-peristiwa yang terjadi di alam ini. Sementara itu H.W Fowler dalam Trianto 2010: 136 mendefinisikan Ilmu Pengetahuan Alam sebagai pengetahuan yang sistematis dan dirumuskan, yang berhubungan dengan gejala-gejala kebendaan dan didasarkan terutama atas pengamatan dan deduksi. Kardi dan Nur 38 dalam Trianto 2014: 136 menyebutkan pendapatnya tentang definisi Ilmu Pengetahuan Alam yaitu ilmu tentang dunia zat, baik makhluk hidup maupun benda mati yang diamati. Istilah lain tentang definisi Ilmu Pengetahuan alam dikemukakan oleh Winaputra 1992, dalam Samatowa 2011: 3 yang mengatakan bahwa: IPA merupakan ilmu yang berhubungan dengan gejala alam dan kebendaan yang sistematis yang tersusun secara teratur, berlaku umum yang berupa kesimpulan dari hasil observasi dan eksperimensistematis teratur artinya pengetahuan itu tersusun dalam satu system, tidak berdiri sendiri, satu dengan lainnya saling berkaitan, saling menjelasakan sehingga seluruhnya merupakan satu kesatuan yang utuh, sedangkan berlaku umum artinya pengetahuan itu tidak hanya berlaku atau oleh seseorang atau beberapa orang dengan cara eksperimentasi yang sama akan memperoleh hasil yang sama atau konsisten. Masih terkait dengan definisi Ilmu Pengetahuan Alam, Susanto 2013: 167 menjelaskan bahwa Sains atau IPA adalah usaha manusia dalam memahami alam semesta melalui pengamatan yang tepat pada sasaran, serta menggunakan prosedur, dan dijelaskan dengan penalaran sehingga mendapatkan suatu kesimpulan. Berdasarkan beberapa pengertian tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa IPA merupakan ilmu pengetahuan yang membahas tentang alam yang tersusun melalui prosedur yang sistematis, tidak berdiri sendiri, saling berkaitan dan berlaku umum.

2.1.9 Hakikat Pembelajaran IPA di SD

Dokumen yang terkait

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe team assisted individuallization (tai) terhadap pemahaman konsep matematika siswa kelas v sdi ummul quro bekasi

0 10 221

Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Siswa dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization (TAI).

6 9 167

PENGGUNAAN MEDIA AUDIO-VISUAL MELALUI MODEL TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) TERHADAP AKTIVITAS DAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA

0 7 63

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI)

0 6 88

PENINGKATAN KEAKTIFAN BELAJAR MATEMATIKA MELALUI METODE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) PADA Peningkatan Keaktifan Belajar Matematika Melalui Metode Team Assisted Individualization (TAI) Pada Siswa Kelas IV A SDN Bakaran Wetan 01 Tahun Pelajaran 2

0 2 16

PENINGKATAN KEAKTIFAN BELAJAR MATEMATIKA MELALUI METODE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) PADA Peningkatan Keaktifan Belajar Matematika Melalui Metode Team Assisted Individualization (TAI) Pada Siswa Kelas IV A SDN Bakaran Wetan 01 Tahun Pelajaran 2

0 1 17

PENINGKATAN KREATIVITAS BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION Peningkatan Kreativitas Belajar Matematika Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization (TAI) pada Siswa K

0 1 17

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION ( TAI ) Peningkatan Motivasi Belajar Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization ( TAI ) Dengan Pemanfaatan Media Komik

0 0 18

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION ( TAI ) Peningkatan Motivasi Belajar Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization ( TAI ) Dengan Pemanfaatan Media Komik

0 0 13

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI METODE KOOPERATIF TAI (TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION) PADA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI METODE KOOPERATIF TAI (TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION) PADA OPERASI HITUNG CAMPURAN SISWA KELAS IV SDN

0 0 15