Model Pembelajaran Kooperatif Landasan Teori

47 Berdasarkan beberapa pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran adalah suatu kerangka konseptual berupa prosedur sistematik dalam mengorganisasikan pengalaman belajar yang menjadi pedoman bagi perancang pembelajaran dan para guru dalam kegiatan pembelajaran guna mencapai tujuan pembelajaran. Pemilihan model sangat dipengaruhi oleh sifat dan materi yang akan diajarkan, juga dipengaruhi oleh tujuan yang akan dicapai dalam pengajaran, juga dipengaruhi oleh tujuan yang akan dicapai dalam pengajaran tersebut dan tingkat kemampuan peserta didik Trianto 2014: 54. Oleh karena itu guru dalam menentukan model pembelajaran hendaknya memperhatikan aspek-aspek seperti yang telah disebutkan di atas meliputi materi yang akan diajarkan, tujuan yang akan dicapai, dan tingkat kemampuan peserta didik, dalam hal ini adalah tingkat pemahaman peserta didik dalam menerima materi.

2.1.12 Model Pembelajaran Kooperatif

Banyak definisi mengenai model pembelajaran kooperatif, di antaranya, definisi pembelajaran kooperatif menurut Parker 1994, dalam Huda 2014: 29 yaitu kelompok kecil kooperatif sebagai suasana pembelajaran di mana para siswa saling berinteraksi dalam kelompok-kelompok kecil untuk mengerjakan tugas akademik untuk mencapai tujuan bersama. Berikutnya, Slavin 1995, dalam Isjoni 2010: 15 mendefinisikan bahwa model pembelajaran kooperatif adalah suatu model pembelajaran dimana system belajar dan bekerja dalam kelompok- kelompok kecil yang berjumlah 4-6 orang secara kolaboratif sehingga dapat merangsang siswa lebih bergairah dalam belajar. 48 Pengertian lain tentang model pembelajaran kooperatif dikemukakan oleh Daryanto dan Raharjo 2013: 241 bahwa model pembelajaran kooperatif merupakan suatu model pembelajaran yang mengutamakan adanya kelompok- kelompok yang mengutamakan kerjasama dalam menyelesakan permasalahan untuk menerapkan pengetahuan dan keterapilan dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran. Model pembalajaran kooperatif dikembangkan untuk mencapai hasil belajar berupa prestasi akademik, toleransi, menerima keragaman, dan pengembangan keterampilan sosial Suprijono 2012: 61. Berdasarkan uraian di atas maka yang dimaksud dengan model pembelajaran kooperatif adalah suatu kondisi pembelajaran dimana siswa belajar dalam sebuah kelompok-kelompok kecil secara heterogen dan saling berinteraksi untuk mencapai tujuan pembelajaran bersama. Selanjutnya Nur 2000. dalam Daryanto dan Raharjo 2013: 242 mengemukakan bahwa terdapat adanya prinsip dasar dalam pembelajaran kooperatif, yaitu sebagai berikut: 1 Setiap anggota kelompok peserta didik bertanggung jawab atas segala sesuatu yang dikerjakan dalam kelompknya. 2 Setiap anggota kelompok peserta didik harus mengetahui bahwa semua anggota kelompok mempunyai tujuan yang sama. 3 Setiap anggota kelompok peserta didik harus membagi tugas dan tanggung jawab yang sama diantara anggota kelompoknya 4 Setiap anggota kelompok peserta didik akan dikenai evaluasi 5 Setiap anggota kelompok peserta didik berbagi kepemimpinan dan membutuhkan keterampilan untuk belajar bersama selama proses belajarnya. 49 6 Setiap anggota kelompok peserta didik akan diminta mempertanggungjawabkan secara individual materi yang ditangani dalam kelompok kooperatif. Adapun ciri-ciri model pembelajaran kooperatif menurut Daryanto dan Raharjo 2013: 242 adalah sebagai berikut: 1 Peserta didik dalam kelompok secara kooperatif menyelesaikan materi belajar sesuai kompetensi dasar yang akan dicapai. 2 Kelompok dibentuk dari peserta didik yang memilik kemampuan yang berbeda-beda, baik tingkat kemampuan tinggi, sedang, maupun rendah. Jika mungkin, anggota kelompok berasal dari ras, budaya, suku yang berbeda serta memperhatikan kesetaraan gender. 3 Penghargaan lebih menencakankan pada kelompok daripada masing-masing individu.

2.1.13 Model

Dokumen yang terkait

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe team assisted individuallization (tai) terhadap pemahaman konsep matematika siswa kelas v sdi ummul quro bekasi

0 10 221

Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Siswa dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization (TAI).

6 9 167

PENGGUNAAN MEDIA AUDIO-VISUAL MELALUI MODEL TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) TERHADAP AKTIVITAS DAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA

0 7 63

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI)

0 6 88

PENINGKATAN KEAKTIFAN BELAJAR MATEMATIKA MELALUI METODE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) PADA Peningkatan Keaktifan Belajar Matematika Melalui Metode Team Assisted Individualization (TAI) Pada Siswa Kelas IV A SDN Bakaran Wetan 01 Tahun Pelajaran 2

0 2 16

PENINGKATAN KEAKTIFAN BELAJAR MATEMATIKA MELALUI METODE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) PADA Peningkatan Keaktifan Belajar Matematika Melalui Metode Team Assisted Individualization (TAI) Pada Siswa Kelas IV A SDN Bakaran Wetan 01 Tahun Pelajaran 2

0 1 17

PENINGKATAN KREATIVITAS BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION Peningkatan Kreativitas Belajar Matematika Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization (TAI) pada Siswa K

0 1 17

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION ( TAI ) Peningkatan Motivasi Belajar Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization ( TAI ) Dengan Pemanfaatan Media Komik

0 0 18

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION ( TAI ) Peningkatan Motivasi Belajar Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization ( TAI ) Dengan Pemanfaatan Media Komik

0 0 13

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI METODE KOOPERATIF TAI (TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION) PADA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI METODE KOOPERATIF TAI (TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION) PADA OPERASI HITUNG CAMPURAN SISWA KELAS IV SDN

0 0 15