38
dalam Trianto 2014: 136 menyebutkan pendapatnya tentang definisi Ilmu Pengetahuan Alam yaitu ilmu tentang dunia zat, baik makhluk hidup maupun
benda mati yang diamati. Istilah lain tentang definisi Ilmu Pengetahuan alam dikemukakan oleh Winaputra 1992, dalam Samatowa 2011: 3 yang mengatakan
bahwa: IPA merupakan ilmu yang berhubungan dengan gejala alam dan
kebendaan yang sistematis yang tersusun secara teratur, berlaku umum yang berupa kesimpulan dari hasil observasi dan
eksperimensistematis teratur artinya pengetahuan itu tersusun dalam satu system, tidak berdiri sendiri, satu dengan lainnya saling
berkaitan, saling menjelasakan sehingga seluruhnya merupakan satu kesatuan yang utuh, sedangkan berlaku umum artinya
pengetahuan itu tidak hanya berlaku atau oleh seseorang atau beberapa orang dengan cara eksperimentasi yang sama akan
memperoleh hasil yang sama atau konsisten.
Masih terkait dengan definisi Ilmu Pengetahuan Alam, Susanto 2013: 167 menjelaskan bahwa Sains atau IPA adalah usaha manusia dalam memahami
alam semesta melalui pengamatan yang tepat pada sasaran, serta menggunakan prosedur, dan dijelaskan dengan penalaran sehingga mendapatkan suatu
kesimpulan. Berdasarkan beberapa pengertian tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa IPA merupakan ilmu pengetahuan yang membahas tentang alam yang
tersusun melalui prosedur yang sistematis, tidak berdiri sendiri, saling berkaitan dan berlaku umum.
2.1.9 Hakikat Pembelajaran IPA di SD
IPA atau istilah lain sering disebut dengan Sains adalah salah satu mata pelajaran pokok yang terdapat di dalam kurikulum Indonesia termasuk pada
tingkatan Sekolah Dasar SD. Pembelajaran sains merupakan pembelajaran berdasarkan pada prinsip-prinsip,konsep-konsep proses yang mana dapat
39
menumbuhkan sikap ilmiah siswa terhadap konsep IPA. Oleh karena itu pembelajaran IPA di sekolah dasar dilakukan dengan penyelidikan sederhana dan
bukan hafalan terhadap kumpulan konsep IPA Susanto 2013: 170. Menurut Blough, et al 1958, dalam Samatowa 2006: 104
Pembelajaran IPA di sekolah dasar perlu didasarkan pada pengalaman untuk membantu siswa belajar IPA, mendiskrisikan dan
menjelaskan hasil kerja dan prosedurnya. Tujuan utama pebelajaran IPA SD adalah membantu siswa memperoleh ide, pemahaman, dan
keterampilan life skills esensial sebagai warga negara. Life skills esensial yang perlu dimiliki siswa adalah kemapuan menggunaan
alat tertentu, kemampuan mengamati benda dan lingkunga sekitarnya, kemampuan mendengarkan, kemampuan berkomunikasi
secara efektif, menanggapi, dan memecahkan masalah secara efektif.
Berdasarkan kutipan tersebut dapat dipahami bahwa pembelajaran IPA di Sekolah Dasar tidak hanya sekedar pada penguasaan materi, melainkan menitikberatkan
pada pengalaman belajar siswa dalam mempelajari IPA sesuai dengan tujuan utama pembelajaran IPA SD yaitu membantu siswa memperoleh ide, pemahaman,
dan keterampilan life skills. Hal ini sejalan dengan pendapat Samatowa 2006: 104 yang mengatakan:
Pembelajaran IPA yang baik harus mengaitkan IPA dengan kehidupan sehari-hari siswa. Siswa diberi kesempatan untuk
mengajukan pertanyaan,
membangkitkan ide-ide
siswa, membangun rasa ingin tahu tentang segala sesuatu yang ada di
lingkungannya, membangun keterampilan yang diperlukan, dan menimbulkan kesadaran siswa bahwa belajar IPA menjadi sangat
diperlukan untuk dipelajari.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pembelajaran IPA di SD menekankan agar siswa SD mengenal konsep IPA dengan benar, bukan hanya
menghafal konsep-konsep IPA tetapi memahami IPA dengan prosedur IPA yang
40
sistematis dengan harapan siswa dapat mengaitkan dan mengaplikasikan teori- teori IPA dalam kehidupan sehari-hari.
2.1.10 Materi Energi