Tindakan atau praktik practice Faktor-faktor yang mempengaruhi pembentukan perilaku

e. Pendekatan kognitif Pendekatan kognitif menjelaskan bahwa motivasi merupakan produk dari pikiran, harapan dan tujuan seseorang Feldman, 2003. Dalam pendekatan ini dibedakan antara motif intrinsik atau motif yang berasal dari dalam diri, dengan motif ekstrinsik atau motif dari luar diri. Motivasi dapat dibagi dalam dua jenis motif, yaitu motif biologis dan motif sosial. motif biologis yaitu motif yang tidak dipelajari terlebih dahulu dan sudah ada sejak lahir, sedangkan motif sosial adalah motif yang dipelajari dan tidak dibawa sejak lahir. Pengukuran motivasi bisa dilakukan dengan 3 cara yaitu dengan test proyektif, kuesioner, dan observasi perilaku.

2.1.3. Tindakan atau praktik practice

Menurut Notoadmodjo 2005, sikap belum tentu terwujud dalam tindakan, sebab untuk terwujudnya suatu tindakan perlu factor lain adanya fasilitas atau sarana prasarana. Praktik atau tindakan memiliki beberapa tingkatan menurut kualitasnya, yaitu: a. Praktik terpimpin guided response Apabila seseorang telah melakukan sesuatau tetapi masih tergantung pada tuntunan atau menggunakan panduan. b. Praktik secara mekanisme mechanism Apabila seseorang telah melakukan atau mempraktikkan sesuatu hal secara otomatis maka disebut praktik atau tindakan mekanis. c. Adopsi adoption Adopsi adalah suatu tindakan atau praktek yang sudah berkembang. Artinya, apa yang dilakukan tidak sekedar rutinitas atau mekanisme saja, tetapi sudah dilakukan modifikasi atau tindakan atau perilaku yang berkualitas.

2.1.4. Faktor-faktor yang mempengaruhi pembentukan perilaku

Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Menurut Notoadmodjo 2005 faktor yang menentukan atau membentuk perilaku disebut dengan determinan. Dalam bidang perilaku kesehatan, ada 3 teori yang sering menjadi acuan dalam penelitian-penelitian kesehatan masyarakat. Teori tersebut antara lain : a. Teori Lawrence Green Green membedakan ada dua determinan masalah perilaku, yaitu behavioral factor faktor perilaku, dan non behavioral factors atau faktor non-perilaku. Selanjutnya faktor perilaku sendiri ditentukan oleh 3 faktor utama, yaitu : 1. Faktor faktor predisposisi disposing faktors Yaitu faktor-faktor yang mempermudah atau mempredisposisi terjadinya perilaku seseorang, antara lain pengetahuan, sikap, keyakinan, kepercayaan, nilai-nilai, tradisi dan sebagainya. 2. Faktor-faktor pemungkin enabling faktors Adalah faktor-faktor yang memungkinkan atau yang memfasilitasi perilaku atau tindakan. Yang dimaksud faktor pemungkin adalah sarana prasarana untuk terjadinya perilaku kesehatan misalnya, puskesmas, posyandu, rumah sakit dan sebagainya. 3. Faktor-faktor penguat reinforcing factors Adalah faktor yang mendorong atau yang memperkuat terjadinya perilaku dan merupakan kelompok referensi dari kelompok masyarakat.kadang kala, meskipun orang mampu untuk berprilaku sehat, tetapi tidak mau melakukannya. Misalnya, harus ada anjuran dar orang tua dan tokoh masyarakat. Secara sistematis perilaku sehat menurut Green dapat digambarkan sebagai berikut : B= FPf,Ef, Rf Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara B = Behavior F = Fungsi Pf= Predisposing factors Ef= Enabling factors Rf= Reinforcing factors b. Teori Snehandu B.Karr Karr mencoba menganalisis perilaku kesehatan dengan bertitik tolak bahwa perilaku itu merupakan fungsi dari : 1. Niat seseorang untuk bertindak sehubumgan dengan objek atau stimulus di luar dirinya intention 2. Adanya dukungan dari masyarakat sekitar social support 3. Terjangkaunya informasi yang terkait dengan kegiatan yang akan diambil seeorang accessibility of information 4. Adanya otonomi atau kebebasan pribadi untuk mengambil keputusan personnal autonomy. 5. Adanya kondisi atau situasi yang memungkinkan untuk seseorang bertindak action situation. Secara sistematis Teori Karr dapat dirumuskan sebagai berikut : B = Behavior F = Fungsi B = F Bi, Ss, Ai, Pa, As Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Bi = Behavior intention Ss = Sosial support Ai = Accessibility information c. Teori WHO WHO mengatakan bahwa seseorang berprilaku karena adanya 4 alasan pokok determinan, yaitu : 1. Pemikiran dan perasaan thoughts and feeling Modal awal untuk bertindak dan berprilaku adalah hasil pemikiran-pemikiran dan perasaan seseorang yang menghasilkan pertimbangan peribadi terhadap objek atau stimulus. Yakni dalam bentuk kepercayaan, sikap, persepsi dan nilai-nilai seseorang terhadap suatu objek dalam hal ini khususnya objek kesehatan. 2. Adanya acuan atau referensi dari seseorang atau pribadi yang dapat dipercaya personnal references. 3. Sumber daya resources yang tersedia merupakan pendudkung untuk terjadinya perilaku seseorang atau masyarakat 4. Sosio budaya culture setempat biasanya sangat berpengaruh terhadap terbentuknya perilaku seseorang. Teori dari tim WHO ini dapat dirumuskan secara matematis sebagai berikut : B = Behavior F = Fungsi B = F Tf, Pr, R, C Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Tf = Thougts and feeling Pr = Personal references R = Resouces C = Culture

2.2. Perilaku seksual