pemimpin yang hebat. Akan tetapi dengan semakin berkembangnya kemajuan zaman, fungsi utama rumah kost telah dikesampingkan karena sudah di pengaruhi oleh pergaulan bebas.
Sangat lemahnya pengawasan orang tua dalam membangun komunikasi dengan anak orang tua hanya berfikir bagaimana mengirimkan uang kuliah atau biaya hidup pada anaknya
yang kost.umumnya remaja yang kost bebas memasukkan pacar atau teman lelakinya dari pagi hingga larut malam, hal ini agar tidak diketahui oleh pemilik kost atau penjaga di lingkungan
kost tersebut. Dari segi biaya dan citra, salah satu mahasiswa yang kost mengatakan bahwa melakukan hubungan seksual dikamar kost tidak membutuhkan biaya. Perilaku seks bebas
dikamar kost juga bisa menutupi pandangan orang terhadap sebutan cewek nakal Kompas, 2008.
Jumlah remaja yang mengalami masalah kehidupan seks terus bertambah akibat adanya pola hidup seks bebas, karena pada kenyataannya pengaruh gaya seks bebas yang mereka terima
jauh lebih kuat dari control yang mereka terima maupun pembinaan secara keagamaaan baik dari orang tua maupun mendapatkannya sendiri dari lingkungn sekitar.
Umumnya remaja atau mahasiswa yang tinggal di kost lebih bebas dan enjoy dengan pergaulan seks tanpa kompromi dengan dosa. Maupun hanya French kiss atau petting, bahwa
mahasiswa yang melalakukan hubungan seksual ditempat kost karena beberapa faktor yang menguntungkan yaitu sebagian besar teman-teman kost yang mengetahui mendukung perilaku
bebas tersebut. Dan bahkan ada juga penjaga kost yang mengijinkan atau malah mengambil keuntungan dari perilaku tersebut, contohnya dengan menerima bayaran apabila ada anak kost
yang membawa teman lawan jenisnya menginap.
2.7. Faktor-faktor yang memengaruhi perilaku seksual pranikah pada mahasiswa
indekost
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
Faktor –faktor penyebab perilaku seksual pada mahasiswa indekost adalah sebagai berikut
: 1.
Gaya hidup Segala hal yang berasal dari Negara luar sering dianggap menjadi trend dan harus ditiru,
berdasarkan penelitian sebagian besar remaja dan mahasiswa di Jogyakarta sangat menikmati istilah dugem ke diskotik, gaya hidup seperti ini sangat memengaruhi perilaku dan aktivitas
seksual, karena dilakukan di malam hari dengan menikmati musik bersama lawan jenis dan sampai mengkonsumsi barang-barang haram. Diskotek bukan hanya tempat bersenang-senang
tetapi juga diiringi dengan semakin permisifnya perilaku seksual remaja. Hal ini sangat berdampak negative bagi generasi penerus bangsa.
2. Religiusitas
Berdasarkan penelitian terhadap 450 mahasiswa usia 18-24 tahun mengungkapkan 64 mengakui sadar bahwa melakukan hubungan seks sebelum menikah melanggar nilai dan norma
agama dan sisanya mengatakan bahwa hubungan seks adalah sudah biasa dan wajar dilakukan dan tidak melanggar norma agama. hal tersebut menunjukkan bahwa pemahaman agama
berpengaruh terhadap perilaku seksual pranikah pada remaja dan mahasiswa Media Indonesia, 27 januari 2010.
3. Teman sebaya
Pada masa remaja kedekatan terhadap teman sebaya nya sangat tinggi karena selain ikatan peer-group menggantikan ikatan keluarga, maka tidak heran remaja cenderung
mengadopsi informasi yang diterima nya dari teman-temannya, tanpa memiliki dasar informasi yang signifikan dari sumber yang lebih dipercaya, informasi-informasi tersebut dalam hal ini
sehubungan dengan perilaku seks pranikah dan tidak jarang menimbulkan rasa penasaran yang
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
membentuk serangkaian pertanyaan dalam diri remaja. untuk membuktikan hal itu mereka cenderung melakukan dan mengalami perilaku seksual pranikah itu sendiri Tempo, 2006.
4. Kurangnya informasi tentang seks
Pada remaja putra-putri sebenarnya sudah cukup waktu untuk mempersiapkan dirinya untuk mencegah terjadinya hal-hal yang tidak dikehendaki. akan tetapi, pada umumnya, mereka
memasuki usia remaja tanpa pengetahuan yang memadai tentang seks. selama hubungan pacaran berlangsung, pengetahuan itu bukan saja tidak bertambah akan tetapi bertambahnya malah
dengan informasi-informasi yang salah. kurangnya informasi berawal dari keluarga yang masi tabu membicarakan seks dengan anaknya sehingga anak berpaling ke sumber-sumber lain yang
tidak akurat. selanjutnya dikampus hal tabu tentang seks masih sering di jumpai. meskipun sudah mahasiswa, mendengar masalah seks, mereka anggap sebagai lelucon dan bahkan mereka jijik
dengan adanya gambar-gambar alat reproduksi yang ditunjukkan oleh dosen. hal ini tentu saja mengakibatkan pengetahuan mahasiswa tentang perilaku seks sangat rendah.
5. Kondisi rumah kost
Kondisi rumah kost sangat memengaruhi perilaku seksual pranikah, sebagian besar rumah kost tidak diawasi oleh penjaga kost dan pemilik kost. maka anak anak kost memiliki
kebebasan penuh dalam mengatur hidupnya tanpa ada larangan dan pengawasan dari orang tua atau siapapun.sehingga mereka dapat bergaul dengan siapa saja dilingkungan manapaun baik
dilingkungan yang negative yang lambat laun akan memengaruhi perilaku negative pula. Adapun rumah kost yang diawasi oleh pemilik kost yang tinggal bersama anak-anak kostnya akan
meminimalisir perilaku seks bebas di kamar kost. karena adanya peraturan-peraturan yang dibuat oleh pemilik kost dan adanya tempat khusus untuk menerima tamu Natalia, 2008.
2.8.
Kerangka konsep penelitian
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
Variabel independen Variabel dependen
Gambar diatas menjadi kerangka konsep penelitian pada hubungan pengetahuan dan motivasi mahasiswa indekost terhadap tindakan hubungan seksual pranikah,kerangka konsep
diatas merupakan gabungan dari pendapat Notoadmojo tentang pengetahuan dan John Elder tentang motivasi. yang menjadi variabel independen adalah pengetahuan dan motivasi yang
dibagi atas motivasi intrinsik dan ekstrinsik tentang perilaku seksual pranikah sedangkan yang menjadi variabel dependen adalah tindakan hubungan seksual pranikah pada mahasiswa indekost
di Jalan Sei Padang kelurahan Padang Bulan Selayang I Medan.
2.9. Hipotesis