Gambaran Karakteristik Responden .1. Umur, Jenis Kelamin, Pendidikan Dan Uang Saku

BAB V PEMBAHASAN

5.1 Gambaran Karakteristik Responden 5.1.1. Umur, Jenis Kelamin, Pendidikan Dan Uang Saku Mahasiswa pada umumnya merujuk kepada golongan manusia berumur lebih daru 18 tahun. Menurut WHO batas usia remaja yaitu 10-20 tahun, sedangkan Perserikatan Bangsa- Bangsa PBB menetapkan usia 15-24 tahun sebagai pemuda youth. Di Indonesia sendiri batasan usia remaja mendekati batasan usia remaja pada PBB yaitu antara 14-24 tahun. Berdasarkan hasil penelitian, umur responden bervariasi. dapat dilihat pada tabel 4.1 bahwa jumlah responden berdasarkan kelompok umur terbanyak pada kelompok umur 20 tahun yaitu 47 orang 77,0. Sedangkan 14 orang responden 23,0 berada pada kelompok umur 20 tahun. Usia responden ini termasuk pada usia dewasa awal, yang menurut Hurlock 2004 disebut dengan masa remaja akhir atau lebih dikenal dengan masa remaja dewasa. pada masa ini, responden sebagai seorang mahasiswa banyak mengalami perubahan-perubahan sosial, emosi, pola fikir, dan lain sebagainya. Berdasarkan hasil penelitian dari tabel 4.2 dapat dilihat bahwa jumlah responden menurut jenis kelamin di Jalan Sei Padang Kelurahan Padang Bulan Selayang 1 Medan yang terbanyak adalah laki-laki yaitu sebanyak 37 orang 60,7. Dilihat dari mahasiswa yang kost di jalan Sei Padang mayoritas anak kostnya laki-laki. Menurut Hurlock 2004, seorang ahli psikologi perkembangan mengemukakan karakteristik seksual setiap manusia diawali dengan adanya tanda-tanda kelamin sekunder yang penting pada laki-laki dan perempuan. Jadi dapat diketahui bahwa responden berada pada masa seksual aktif, sehingga dorongan dalam pembentukan Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara hubungan baru khususnya hubungan seksual datang dari tekanan-tekanan sosial terutama datang dari keinginan tahuannya tentang seksual. Berdasarkan hasil penelitian di tabel 4.3 dapat dilihat bahwa jumlah responden menurut tingkat pendidikan di Jalan Sei Padang Kelurahan Padang Bulan Selayang 1 Medan terbanyak adalah S1 yaitu sebanyak 49 responden 80,3, dengan kata lain, jika dilihat dari tingkat pendidikan mahasiswa indekost di Jalan Sei Padang seharusnya kemampuan untuk menjawab petanyaan-pertanyaan dalam kuesioner penelitian sudah baik. Berdasarkan hasil penelitian di tabel 4.4 dapat dilihat bahwa jumlah responden menurut jumlah uang saku di Jalan Sei Padang Kelurahan Padang Bulan Selayang 1 Medan yang terbanyak adalah Rp1.000.000 yaitu sebanyak 32 responden 52,5. Peneliti menjadikan karakteristik uang saku sebagai bahan pertimbangan agar dapat mengetahui tingkat ekonomi keluarga dari responden. Dengan kata lain dilihat dari hasil penelitian mahasiswa indekost di Jalan Sei Padang berada pada tingkat ekonomi menengah keatas, sehingga seharusnya kecil kemungkinan dari mahasiswa tersebut untuk melakukan hal-hal yang menyimpang karena kekurangan uang belanja. Hal tersebut sejalan dengan pendapat Tunimus 2007, semakin banyak jumlah uang saku yang diberikan orang tua kepada mahasiswa akan dapat menimbulkan masalah yaitu, antara lain mahasiswa menjadi boros, tidak menghargai uang dan malah cenderung melakukan hal-hal yang menyimpang. Akan tetapi begitu juga sebaliknya, jika uang saku yang diberikan cenderung sedikit sampai mahasiswa merasa kekurangan, mereka cenderung berusaha untuk mencari uang dan akan menghalalkan segala cara.

5.2. Gambaran Pengetahuan Mahasiswa Tentang Perilaku Seksual