Hasil Observasi Keterampilan Mengajar G

atau menggunting lingkungannya kemudi Tetapi guru belum me Hasil observas diagram 4.1 Gambar 4.1 H Keterangan Indikator keterampila 1 Membuka pelajaran; 2 Terampil menjelaska 3 Terampil memberika 4 Terampil bertanya; 5 Menggunakan media 6 Melibatkan siswa da 7 Terampil mengadaka 8 Terampil membimbi 9 Terampil mengelola 10 Menutup pelajara 4.1.1.1.2 Hasil Observa Tabel 4.2 me siswa dalam pembela media kartu gambar 1 2 3 4 1 s k o r gambar dari majalah tentang benda-bend udian menuliskan nama benda tersebut di merangkum materi yang diajarkan. vasi keterampilan mengajar guru secara rinci da

4.1 Hasil Observasi Keterampilan Mengajar G

pilan guru an; skan; ikan penguatan; dia kartu gambar secara efektif dan efisien; dalam pemanfaatan media kartu gambar; dakan variasi; bing diskusi kelompok kecil; ola kelas dengan metode card sort; ran. ervasi Aktivitas Siswa erupakan data yang diperoleh dari hasil obs lajaran membaca permulaan melalui metode car bar pada siklus I. Pada tabel 4.2 diperole 2 3 4 5 6 7 8 9 Siklus I indikator benda di sekitar di bawah gambar. dapat dilihat pada ar Guru Siklus I observasi aktivitas card sort dengan oleh jumlah skor 9 10 keseluruhan yaitu 829 dengan rata-rata 26,74 dan presentase 66,85 dengan kategori Ccukup. Tabel 4.2 Data Observasi Aktivitas Siswa Siklus I indikator Tingkat kemampuan Jml skor Rata -rata Persen tase Kate- gori 1 2 3 4 1. Aktif membaca 3 26 2 61 1,97 49,19 C 2. Memperhatikan kartu gambar 14 7 10 89 2,87 71,77 B 3. Mengeluarkan pendapat 5 18 8 65 2,1 52,42 C 4. Mendengarkan pendapat 5 15 6 5 73 2,35 58,87 C 5. Aktif bermain melalui metode card sort 1 6 12 12 97 3,13 78,23 B 6. Menghubungkan kartu gambar dengan katakalimat 1 3 27 88 2,84 70,97 B 7. Mengambil keputusan 31 62 2 50,00 C 8. Menaruh minat pada kegiatan 2 3 2 24 110 3,55 88,71 A 9. Berani, tenang 9 14 6 2 63 2,03 50,81 C 10. Refleksi 1 30 121 3,90 97,58 A Jumlah 829 Rata-rata 26,74 Persentase 66,85 Kategori C Adapun penjelasan secara rinci dari tiap indikator menurut tabel di atas adalah sebagai berikut: Pada aspek aktif membaca dalam pembelajaran, diperoleh jumlah skor 61, rata-rata skor 1,97 dan persentase 49,19 dengan kategori Ccukup. Hal ini ditunjukkan dengan 3 siswa yang melakukan 1 deskriptor dalam indikator pertama yaitu memperhatikan tulisan, namun kurang semangat, membaca kurang keras dan kurang jelas sehingga mendapatkan skor 1 dengan kategori Dkurang. Siswa yang mendapat skor 2 ada 26 dengan kategori Ccukup. Deskriptor yang tampak ada 2 yaitu semangat dan memperhatikan tulisan. Sedangkan siswa yang mendapat skor 3 ada 2 orang. Deskriptor yang tampak adalah semangat, memperhatikan tulisan dan membaca dengan keras. Pada indikator memperhatikan kartu gambar, diperoleh jumlah skor 89, rata- rata skor 2,87 dan persentase 71,77 dengan kategori Bbaik. Siswa yang mendapat skor 2 ada 14 siswa dengan kategori Ccukup. Hal ini ditunjukkan dengan 2 deskriptor yang tampak yaitu serius memperhatikan gambar dan tertarik melihat gambar. Siswa yang mendapat skor 3 dengan kategori Bbaik ada 7 siswa, ditunjukkan dengan 3 deskriptor yang tampak yaitu serius memperhatikan gambar, tertarik melihat gambar dan benar melihat gambar. Siswa yang mendapat skor 4 dengan kategori Asangat baik ada 10 siswa. Hal tersebut ditunjukkan dengan adanya 4 deskriptor yang tampak, yaitu serius memperhatikan gambar, teliti melihat gambar, tertarik melihat gambar dan benar melihat gambar Dalam indikator mengeluarkan pendapat diperoleh jumlah skor 65, rata- rata skor 2,1 dengan kategori Ccukup dan persentase 52,4. Hal ini ditunjukkan dengan 5 siswa yang mendapatkan skor 1 dengan kategori Dkurang. Hal ini ditunjukkan dengan 1 deskriptor yang tampak yaitu tidak memaksakan pendapat. Ada 18 siswa yang mendapat skor 2 dengan kategori Ccukup, ditunjukkan dengan berpendapat tanpa ragu dan berpendapat dengan benar. Sedangkan siswa yang mendapat skor 3 dengan kategori Bbaik ada 8 siswa. Hal ini ditunjukkan dengan 3 deskriptor yang tampak yaitu bicara dengan jelas, berpendapat tanpa ragu dan berpendapat dengan benar. Untuk indikator mendengarkan pendapat diperoleh jumlah skor 73, rata- rata skor 2,35 dengan kategori Ccukup dan persentase 58,87. Hal ini ditunjukkan dengan 5 siswa yang mendapatkan skor 1 dengan kategori Dkurang. Karena ada 1 deskriptor yang tampak yaitu memperhatikan pendapat teman. Ada 15 siswa mendapatkan skor 2 dengan kategori Ccukup. Hal tersebut dapat dilihat dari 2 deskriptor yang tampak yaitu memperhatikan pendapat teman dan menghargai pendapat teman. Sedangkan siswa mendapatkan skor 3 dengan kategori Bbaik ada 6 orang, karena menunjukkan 3 deskriptor yang tampak yaitu memperhatikan pendapat teman, menghargai pendapat teman dan tidak memotong pembicaraan teman. Ada 5 siswa yang mendapat skor 4 dengan kategori Asangat baik. Hal itu ditunjukkan dengan memperhatikan pendapat teman, menghargai pendapat teman, tidak memotong pembicaraan teman dan tidak bicara sendiri. Dalam indikator aktif bermain melalui metode card sort diperoleh jumlah skor 97, rata-rata skor 3,13 dengan kriteria Bbaik dan persentase78,23. Hal ini ditunjukkan dengan 1 siswa yang melakukan 1 deskriptor yaitu aktif mencari kartu yang sesuai, maka mendapat skor 1 dengan kategori Dkurang. Ada 6 siswa yang bermain sesuai aturan dan aktif mencari kartu yang sesuai, maka mendapat skor 2 dengan kategori Ccukup, karena melakukan 2 deskriptor. Ada 12 siswa mendapat skor 3 dengan kategori Bbaik, karena melakukan 3 deskriptor yaitu memperhatikan petunjuk permainan, bermain sesuai aturan dan aktif mencari kartu yang sesuai. Sedangkan siswa yang mendapat skor 4 dengan kategori Asangat baik ada 12 orang, ditunjukkan dengan melakukan 4 deskriptor yaitu memperhatikan petunjuk permainan, bermain sesuai aturan aktif mencari kartu yang sesuai dan memberi kesempatan teman. Pada indikator menghubungkan kartu gambar dengan katakalimat diperoleh jumlah skor 88, rata-rata skor 2,84 dengan kategori Bbaik dan persentase 70,97. Siswa yang mendapat skor 1 dengan kategori Dkurang ada 1 orang, karena hanya melakukan 1 deskriptor yaitu benar mengelompokkan kartu gambar. Siswa mendapat skor 2 dengan kategori Ccukup ada 3 siswa. Hal ini ditunjukkan dengan 2 deskriptor yang tampak yaitu benar menghubungkan kartu gambar dengan kalimat dan benar mengelompokkan kartu gambar. Ada 27 siswa mendapat skor 3 dengan kategori Bbaik, karena ditunjukkan dengan 3 deskriptor yang tampak yaitu benar menghubungkan kartu gambar dengan kalimat, benar mengelompokkan kartu gambar dan benar menyusun kartu gambar. Untuk indikator mengambil keputusan diperoleh jumlah skor 62, rata-rata skor 2 dan masuk dalam kategori Ccukup dan persentase 50. Semua siswa mendapat skor 2 dengan kategori Ccukup. Hal ini disebabkan karena materi pembelajaran pada siklus 1 hanya bisa dinilai dengan 2 deskriptor saja yaitu memilih kartu dengan tepat dan menyusun suku kata dengan benar. Pada indikator menaruh minat pada kegiatan, diperoleh jumlah skor 78 dengan rata-rata skor 3,55 dan masuk dalam kategori Asangat baik dengan persentase 88,71. Ada 2 siswa mendapat skor 1 dengan kategori Dkurang, karena 1 deskriptor yang tampak yaitu tertarik pada kegiatan. Ada 3 siswa yang mendapat skor 2 dengan kategori Ccukup. Hal ini ditunjukkan dengan 2 deskriptor yang tampak yaitu tertarik pada kegiatan dan melakukan kegiatan dengan antusias. Ada 2 siswa yang mendapat skor 3 dengan kategori Bbaik. Hal tersebut berarti tampak 3 deskriptor yaitu tertarik pada kegiatan, melakukan kegiatan dengan antusias dan tidak mudah bosan. Ada 24 siswa mendapat skor 4 dengan kategori Asangat baik, ditunjukkkan dengan siswa sudah dapat melaksanakan semua deskriptor yaitu tertarik pada kegiatan, melakukan kegiatan dengan antusias, tidak mudah bosan dan terus berusaha menyelesaikan tugas. Untuk indikator berani dan tenang, diperoleh jumlah skor 63, rata-rata skor 2,03 dengan kategori Ccukup dan persentase 50,81. Ada 9 siswa yang mendapat skor 1 dengan kategori Dkurang, karena 1 deskriptor yang tampak yaitu berani berpendapat. Sedangkan siswa yang mendapat skor 2 dengan kategori C cukup ada 14 siswa. Hal ini ditunjukkan dengan 2 deskriptor yang tampak yaitu berani berpendapat dan tidak ragu-ragu. Ada 6 siswa yang mendapat skor 3 dengan kategori Bbaik. Hal ini berarti tampak 3 deskriptor yaitu berani berpendapat, presentasi dengan percaya diri dan tidak ragu-ragu. Ada siswa 2 siswa yang mendapat skor 4, dengan kategori Asangat baik, ditunjukkan dengan 4 deskriptor yang tampak yaitu berani berpendapat, presentasi dengan percaya diri, tidak ragu-ragu dan bicara dengan jelas dan lancar. Dalam indikator refleksi, diperoleh jumlah skor 121, rata-rata skor 3,9 dengan kategori Asangat baik dan persentase 97,58. Ada 1 siswa yang mendapat skor 3 dengan kategori Bbaik. Hal tersebut ditunjukkan dengan 3 deskriptor yang tampak yaitu suka cara guru mengajar, suka belajar dengan kartu gambar dan mudah belajar membaca dengan kartu. Sedangkan siswa yang mendapat skor 4 dengan kategori Asangat baik, ada 30 siswa. Hal ini ditunjukkan dengan 4 deskriptor yang tampak yaitu suka cara guru mengajar, suka belajar dengan kartu gambar dengan kartu. Hasil observa dilihat pada diagram 4.2 Gambar 4.2 H Keterangan Indikator aktivitas sis 1 Aktif membaca; 2 Memperhatikan kart 3 Mengeluarkan penda 4 Mendengarkan penda 5 Aktif bermain melal 6 Menghubungkan kar 7 Mengambil keputusa 8 Menaruh minat pada 9 Berani, tenang; 10 Refleksi. 4.1.1.2 Paparan Hasil Tabel 4.3 me Secara rinci dapat dije 4 orang, dengan perse 1 2 3 4 1 s k o r bar, bisa membaca dengan cepat dan mudah b vasi aktivitas siswa dalam pembelajaran pada 4.2

4.2 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I

Dokumen yang terkait

Upaya meningkatkan keterampilan membaca siswa kelas I melalui media kartu huruf di MI Al Huda Sakti Ciputat Tangerang Selatan

0 8 131

Peningkatan Kemampuan Membaca Permulaan Menggunakan Media Gambar Pada Siswa Kelas 1 Madrasah Ibtidaiyah Yahya Pondok Gede Bekasi Tahun Pelajaran 2015/2016

2 6 104

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PERMULAAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE STRUKTURAL Peningkatan Keterampilan Membaca Permulaan Dengan Menggunakan Metode Struktural Analitik Sintetik (SAS) Pada Siswa Kelas I SD Negeri Singopuran 2 Tahun Ajaran 2015/2016.

0 2 15

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PERMULAAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE STRUKTURAL Peningkatan Keterampilan Membaca Permulaan Dengan Menggunakan Metode Struktural Analitik Sintetik (SAS) Pada Siswa Kelas I SD Negeri Singopuran 2 Tahun Ajaran 2015/2016.

0 2 13

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PERMULAAN DENGAN MEDIA KARTU KATA PADA SISWA KELAS I SDN 1 JATIPOHON Peningkatan Keterampilan Membaca Permulaan Dengan Media Kartu Kata Pada Siswa Kelas I SDN 1 Jatipohon Kecamatan Grobogan Kabupaten Grobogan Tahun Pelaja

0 2 14

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PERMULAAN DENGAN MEDIA KARTU KATA PADA SISWA KELAS I SDN 1 JATIPOHON Peningkatan Keterampilan Membaca Permulaan Dengan Media Kartu Kata Pada Siswa Kelas I SDN 1 Jatipohon Kecamatan Grobogan Kabupaten Grobogan Tahun Pelaja

0 1 12

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PERMULAAN DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA KARTU KATA BERGAMBAR PADA SISWA KELAS 1A SD NEGERI BALEHARJO WONOSARI GUNUNGKIDUL.

3 50 171

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI PENGGUNAAN MEDIA FLASH CARD SISWA KELAS I SDN SUROKARSAN 2 YOGYAKARTA.

0 7 173

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PERMULAAN DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA KARTU KATA PADA SISWA KELAS I SD NEGERI 1 PANDEYAN JATINOM KLATEN.

0 3 191

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PERMULAAN MENGGUNAKAN MEDIA KARTU DI SEKOLAH DASAR

0 0 12