dengan peralatan yang disebut proyektor. Media ini terdiri dari : bingkai slide, film rangkai film strip, media transparansi Overhead Projector.
e Media Proyeksi gerak, yaitu media yang menyajikan desain pesan atau materi bentuk objek yang bergerak. Yang termasuk media ini, antara lain : animasi,
dan permainan simulasi. f Media Cetak, yaitu media yang menyajikan desain pesan atau materi verbal
tulis dan gambar dalam bentuk cetak. Yang termasuk media cetak adalah buku, modul, surat kabar, majalah, LKS.
g Media Nyata, yaitu media dalam bentuk benda aslinya, baik dalam bentuk keseluruhan atau utuh, maupun dalam bentuk bagian atau contoh bagian dari
benda tertentu. Yang termasuk media nyata ini, seperti objek, insektarium dsb. Berdasarkan uraian di atas tentang media pembelajaran, dapat disimpulkan
bahwa media pembelajaran adalah alat atau wahana yang digunakan oleh guru dalam proses pembelajaran untuk membantu menyampaikan pesan pembelajaran
sehingga mudah diterima oleh peserta didik. Pemilihan media disesuaikan dengan kebutuhan siswa.
2.1.7 Pembelajaran Membaca Permulaan Menggunakan Kartu Gambar
Dalam pembelajaran, adakalanya siswa sulit menangkap hal-hal yang bersifat abstrak, karena memang karakteristik anak usia SD antara lain yaitu peka
terhadap hal-hal yang berwarna dan nyata. Untuk itu perlu diberikan contoh atau gambaran agar siswa mudah memahami. Dengan kata lain pembelajaran bersifat
konkret. Untuk menghindari semua itu dalam pengajaran bahasa diperlukan media, seperti yang disarankan pada rambu-rambu pembelajaran bahasa yaitu
perlu memperhatikan prinsip-prinsip pengajaran, antara lain dari yang mudah ke yang sukar, dari hal-hal yang dekat ke hal-hal yang jauh, dari yang sederhana ke
yang rumit, dari yang diketahui ke yang belum diketahui, dan dari yang konkret ke yang abstrak.
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan kartu bergambar. Teori pembelajaran sosial memandang bahwa sebagian besar belajar yang dialami
manusia dibentuk melalui melihat. Dengan kata lain, seseorang dapat belajar melalui pengamatan. Jadi penggunaan kartu bergambar adalah salah satu alternatif
dalam pembelajaran membaca permulaan. Dengan penggunaan kartu bergambar ini pembelajaran membaca permulaan diharapkan akan banyak menguntungkan
siswa untuk meningkatkan prestasi belajarnya. Dalam pelaksanaan pembelajaran membaca permulaan dengan menggunakan kartu bergambar, setelah persiapan
pembelajaran dilakukan, dilaksanakan pembelajaran membaca permulaan menggunakan metode card sort menurut Zaini dkk 2007:53 dengan beberapa
langkah pembelajaran yaitu : 1.Guru menjelaskan cara bermain dengan metode card sort.
2. Guru membagi siswa dalam kelompok, tiap kelompok 4 orang. 3. Guru memberi tiap kelompok 1 set kartu yang acak.
4. Guru meminta tiap kelompok mencari kartu lain yang sama kategorinya di beberapa tempat dalam kelas yang disediakan.
5. Guru meminta mempresentasikan hasil kerja. Setelah semua kelompok menemukan satu set kartu yang lengkap, tiap anak dalam kelompok
mempresentasikan membacakan satu kategori di depan kelas.
6. Guru memberikan reward kepada kelompok yang berhasil terlebih dahulu.
2.1.8 Aktivitas Siswa