Teori Pembelajaran Pendukung Penggunaan Metode Card sort dan Media Kartu Gambar

secara teratur atau runtut, dan menuangkan gagasannya dalam bentuk tulisan; d pilihan ganda yaitu siswa dilatih untuk memilih salah satu dari beberapa jawaban yang tersedia.

2.1.12 Teori Pembelajaran Pendukung Penggunaan Metode Card sort dan Media Kartu Gambar

1 Teori Piaget Piaget dalam Rifa’i dan Anni 2009:29 menyatakan bahwa anak usia 7-11 tahun memasuki tahap operasional konkrit untuk perkembangan kognitif dan bahasanya. Pada tahap ini anak mampu mengoperasikan berbagai logika namun masih dalam bentuk benda konkrit. Penalaran logika menggantikan penalaran intuitif namun hanya pada situasi konkrit. Anak sudah mampu menggolong- golongkan dan mengklasifikasikan namun belum bisa memecahkan masalah yang abstrak. Untuk perkembangan psikososial, anak usia 6-10 tahun mengetahui adanya aturan, namun mereka tidak secara konsisten mengikutinya. Anak-anak mengetahui adanya aturan apabila aturan itu disampaikan oleh orang-orang yang berkuasa dan aturan itu dianggap tidak berubah. Dalam metode card sort siswa melakukan kegiatan mengelompokkan kartu gambar yang berbeda tetapi masih sama kategorinya. Sedangkan kartu gambar membantu siswa agar materi pembelajaran tidak abstrak karena siswa terbantu oleh gambar benda yang dapat dilihat. Dengan demikian materi pembelajaran menjadi konkrit. Dalam metode card sort juga ada aturan permainan yang harus ditaati sehingga dapat dilihat perkembangan psikososial siswa dalam melakukan aturan. 2 Teori Bruner Menurut Bruner dalam Rifa’i dan Anni 2009:31 tahap perkembangan kognitif dilihat dari perilaku anak. Bruner memiliki keyakinan bahwa ada tiga tahap perkembangan kognitif yang meliputi tahap enaktif, tahap ekonik dan tahap simbolik. Tahap enaktif adalah tahap anak memahami lingkungannya. Tahap ikonik adalah tahap saat anak mendapat informasi melalui imageri. Sedangkan tahap simbolik tahap dimana tindakan anak tanpa pemikiran terlebih dahulu dan pemahaman perseptual sudah berkembang.Tahap simbolik ini memberikan peluang anak untuk menyusun gagasannya secara padat misalnya menggunakan gambar yang saling berhubungan. Implikasi dari teori Bruner tersebut adalah anak, terutama pada anak usia dini dan anak SD kelas rendah, akan belajar dengan baik bila mereka memanipulasi objek yang dipelajari, misalnya dengan melihat pengamatan, merasakan, mencium dsb. Bruner juga berpendapat bahwa pengalaman baru yang berinteraksi dengan struktur kognitif dapat menarik minat dan mengembangkan pemahaman anak. Dalam pembelajaran menggunakan metode card sort siswa melakukan pengamatanmelihat kartu-kartu gambar. Sedangkan kartu gambar yang digunakan sebagai media pembelajaran merupakan bentuk manipulasi dari benda- benda di sekitar atau kegiatan yang pernah dilakukan oleh anak-anak. Karena pengalaman baru yang diajarkan dalam pembelajaran berinteraksi dengan kognitif anak, maka minat anak jadi meningkat. 3 Teori Skinner Skinner mengembangkan teori operant conditioning yaitu teori yang memandang manusia sebagai mesin. Manusia bertindak secara teratur dan dapat diramalkan responnya terhadap stimulus yang datang dari luar. Dari hasil eksperimen yang dilakukan Skinner dalam Rifa’i dan Anni 2009:110 mengemukakan dua prinsip umum yang berkaitan dengan operant conditioning yaitu 1 setiap respon yang diikuti oleh penguatan cenderung akan diulang kembali; 2 Reward akan meningkatkan kecepatan terjadinya respon. Dalam pembelajaran menggunakan metode card sort guru juga memberikan reward pada kelompok yang anggotanya telah menyelesaikan tugasnya atau kepada tiap individu yang telah mencapai keberhasilan. Hal tersebut akan memotivasi anggota kelompok tersebut maupun tiap individu untuk mengulang kembali keberhasilan yang pernah dicapai. Dengan demikian akan mempercepat respon dari siswa lain untuk mencapai keberhasilan yang dicapai oleh kelompok tersebut. Siswa akan semakin bersemangat dan tertantang untuk menyelesaikan tugasnya.

2.2 Kajian Empiris

Dokumen yang terkait

Upaya meningkatkan keterampilan membaca siswa kelas I melalui media kartu huruf di MI Al Huda Sakti Ciputat Tangerang Selatan

0 8 131

Peningkatan Kemampuan Membaca Permulaan Menggunakan Media Gambar Pada Siswa Kelas 1 Madrasah Ibtidaiyah Yahya Pondok Gede Bekasi Tahun Pelajaran 2015/2016

2 6 104

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PERMULAAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE STRUKTURAL Peningkatan Keterampilan Membaca Permulaan Dengan Menggunakan Metode Struktural Analitik Sintetik (SAS) Pada Siswa Kelas I SD Negeri Singopuran 2 Tahun Ajaran 2015/2016.

0 2 15

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PERMULAAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE STRUKTURAL Peningkatan Keterampilan Membaca Permulaan Dengan Menggunakan Metode Struktural Analitik Sintetik (SAS) Pada Siswa Kelas I SD Negeri Singopuran 2 Tahun Ajaran 2015/2016.

0 2 13

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PERMULAAN DENGAN MEDIA KARTU KATA PADA SISWA KELAS I SDN 1 JATIPOHON Peningkatan Keterampilan Membaca Permulaan Dengan Media Kartu Kata Pada Siswa Kelas I SDN 1 Jatipohon Kecamatan Grobogan Kabupaten Grobogan Tahun Pelaja

0 2 14

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PERMULAAN DENGAN MEDIA KARTU KATA PADA SISWA KELAS I SDN 1 JATIPOHON Peningkatan Keterampilan Membaca Permulaan Dengan Media Kartu Kata Pada Siswa Kelas I SDN 1 Jatipohon Kecamatan Grobogan Kabupaten Grobogan Tahun Pelaja

0 1 12

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PERMULAAN DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA KARTU KATA BERGAMBAR PADA SISWA KELAS 1A SD NEGERI BALEHARJO WONOSARI GUNUNGKIDUL.

3 50 171

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI PENGGUNAAN MEDIA FLASH CARD SISWA KELAS I SDN SUROKARSAN 2 YOGYAKARTA.

0 7 173

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PERMULAAN DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA KARTU KATA PADA SISWA KELAS I SD NEGERI 1 PANDEYAN JATINOM KLATEN.

0 3 191

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PERMULAAN MENGGUNAKAN MEDIA KARTU DI SEKOLAH DASAR

0 0 12