Efektivitas Model Pembelajaran Bentang Pangajen

2. Bagi Guru Guru memperoleh pengalaman dalam merancang dan melaksanakan pembelajaran secara inovatif di kelas yang relevan khususnya model pembelajaran bentang pangajen menggunakan media Chemo Flash Player CFP. Guru diharapkan dapat mengembangkan model, pendekatan, strategi, atau media pembelajaran yang bervariasi dalam rangka memperbaiki kualitas pembelajaran kimia bagi siswanya. 3. Manfaat bagi peneliti Penelitian ini dapat memberikan pengalaman langsung kepada peneliti sebagai calon guru dalam mengembangkan model, pendekatan, atau media pembelajaran yang inovatif serta penerapannya di sekolah di lapangan, yaitu menerapkan model pembelajaran bentang pangajen menggunakan media Chemo Flash Player CFP dalam pembelajaran kimia.

1.5 Penegasan Istilah

Agar tidak terjadi kesalahpahaman dalam menafsirkan istilah maka perlu diberikan batasan-batasan sebagai berikut :

1. Efektivitas

Efektivitas berasal dari kata efektif yang artinya dapat membawa hasil; berhasil guna tentang usaha, tindakan Depdiknas: 2009. Efektivitas dalam penelitian ini adalah keberhasilan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Bentang Pangajen menggunakan media Chemo Flash Player CFP yang ditandai dengan peningkatan hasil belajar kimia siswa R-SMA-BI Kesatrian 1 Semarang pada pokok materi reaksi redoks. Adapun indikator efektivitas model pembelajaran tersebut adalah sebagai berikut. 1 Hasil tes kemampuan hasil belajar siswa pada materi pokok reaksi redoks dengan penerapan model pembelajaran Bentang pangajen menggunakan media Chemo Flash Player secara klasikal ≥ 80 dari jumlah siswa yang ada di kelas tersebut dan nilai siswa tersebut dapat mencapai kriteria ketuntasan belajar ≥ 75. 2 Hasil belajar siswa pada materi pokok reaksi redoks dengan penerapan model pembelajaran Bentang pangajen secara klasikal ≥ 80 dari jumlah siswa yang ada di kelas tersebut dan nilai siswa tersebut dapat mencapai kriteria ketuntasan belajar ≥ 75. 3 Hasil belajar siswa pada materi pokok reaksi redoks dengan penerapan media Chemo Flash Player secara klasikal ≥ 80 dari jumlah siswa yang ada di kelas tersebut dan nilai siswa tersebut dapat mencapai kriteria ketuntasan belajar ≥ 75. 4 Rata-rata hasil tes kemampuan hasil belajar kimia siswa dengan penerapan model pembelajaran Bentang Pangajen menggunakan media Chemo Flash Player lebih dari rata-rata hasil hasil belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran Bentang Pangajen saja dan yang menggunakan media Chemo Flash Player saja.

2. Model Pembelajaran Bentang Pangajen

Model pembelajaran adalah suatu pola atau langkah-langkah pembelajaran tertentu yang diterapkan agar tujuan atau kompetensi dari hasil belajar yang diharapkan akan cepat dapat dicapai dengan lebih efektif dan efisien Depdiknas: 2009. Pemilihan model pembelajaran menyangkut strategi, metode, juga pendekatan dalam pembelajaran. Strategi pembelajaran adalah perencanaan dan tindakan yang tepat dan cermat mengenai kegiatan pembelajaran agar kompetensi dasar dapat tercapai. Strategi pembelajaran yang dipilih saat ini adalah strategi yang membuat siswa semakin aktif dalam belajarnya. Strategi pembelajaran yang seperti ini dikenal dengan istilah pembelajaran aktif. Menurut Aryan, bentang pangajen adalah pembelajaran kimia yang bersifat simple, fun, and effective dengan memberikan penghargaan berupa bintang kepada siswa yang berprestasi. Kata “bentang pangajen” sendiri berasal dari bahasa sunda. Bentang berarti bintang, pangajen berarti penghargaan, jadi bentang pangajen bermakna bintang yang diberikan pada siswa sebagai penghargaan atas prestasi mereka. Pemberian bintang dalam pembelajaran ini bertujuan untuk memberikan motivasi belajar kimia kepada siswa Wiharto.

2010: 46.

Dokumen yang terkait

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING PADA MATERI REAKSI REDOKS DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENGKOMUNIKASIKAN DAN MENYIMPULKAN

0 21 50

ANALISIS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PBL) DENGAN MEDIA KARTU SOAL DAN FLASH PLAYER TERHADAP HASIL BELAJAR DAN KERJASAMA SISWA PADA PENGAJARAN REDOKS.

0 5 27

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA ANIMASI PADA MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS X PADA MATERI REAKSI REDOKS.

2 9 20

ANALISIS PENERAPAN MODEL PEMEBELAJARAN DISCOVERY LEARNING DENGAN MEDIA KARTU SOAL DAN MEDIA FLASH PLAYER TERHADAP HASIL BELAJAR DAN KERJASAMA SISWA PADA MATERI REDOKS DI SMA.

6 26 26

PENGARUH PENERAPAN PEMBELAJARAN INQUIRY TERBIMBING MENGGUNAKAN MACROMEDIA FLASH PLAYER UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN STRUKTUR ATOM.

0 4 16

IMPLEMENTASI STRATEGI PEMBELAJARAN INTERTEKSTUAL PADA MATERI REAKSI REDOKS KELAS X.

0 2 34

PENGARUH PEMBELAJARAN TAI BERBANTUAN MEDIA SIC TERHADAP HASIL BELAJAR MATERI REAKSI REDOKS SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 PARAKAN.

0 0 1

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN CUPs PADA MATERI REDOKS

0 0 11

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SNOWBALL THROWING MENGGUNAKAN MEDIA FLASH PADA MATERI REAKSI REDOKS TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS X SMK NEGERI 2 PONTIANAK

0 0 10

EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN PROBLEM POSING BERSETTING ADVANCE ORGANIZER PADA MATERI REAKSI REDOKS TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS X SMA NEGERI 3 PONTIANAK

0 2 9