Metode Analisis Data METODE PENELITIAN

Ja : banyaknya peserta kelompok atas Jb : banyaknya peserta kelompok bawah Kriteria daya pembeda adalah sebagai berikut: 0,00 ≤ D 0,20: soal tergolong jelek 0,20 ≤ D 0,30 : soal tergolong cukup 0,30 ≤ D 0,40 : soal tergolong baik 0,40 ≤ D ≤ 1,0 : soal tergolong sangat baik Jadi semua butir soal yang mempunyai D negatif sebaiknya jangan digunakan. Dari hasil uji coba soal diperoleh beberapa soal yang daya pembeda yang tergolong baik, cukup, dan jelek, namun tidak ada soal yang memiliki daya pembeda sangat baik. Dari ujicoba soal yang telah dilakukan, apabila soal-soal yang telah diujicoba telah memenuhi standar validitas, reliabilitas, taraf kesukaran dan daya pembeda soal, maka dapat dikatakan bahwa soal tersebut dapat digunakan untuk mengetahui hasil dalam penelitian melalui pre test dan post test. Soal yang dipakai untuk pre test dan post test yaitu 30 soal pilihan ganda. Tiap soal tersebut telah memenuhi setiap indikator dalam kisi-kisi tes pada materi reaksi redoks. Soal tersebut sudah memenuhi kriteria valid, mempunyai daya pembeda yang signifikan dan instrumen tes memenuhi kriteria reliabel.

3.6 Metode Analisis Data

Metode analisis data awal sama dengan analisis data akhir. Analisis pada data akhir menggunakan uji normalitas, uji homogenitas, dan uji Anava. Begitu pula dengan uji data awal menggunakan analisis uji normalitas, uji homogenitas, dan uji Anava dengan metode yang sama dengan analisis data akhir.

3.6.1 Uji Normalitas

Uji normalitas ini digunakan untuk mengetahui apakah data berdistribusi normal atau tidak, baik data awal atau pun data akhir. Hipotesis statistik yang diuji yaitu sebagai berikut. � : data berdistribusi normal, dan � : data tidak berdistribusi normal. Rumus yang digunakan adalah uji Chi-Kuadrat yaitu sebagai berikut. � 2 = � � − � � 2 �−1 Keterangan: � 2 = harga Chi –Kuadrat, � � = frekuensi hasil pengamatan, = banyaknya kelas perhitungan, dan � = frekuensi yang diharapkan. Kriteria pengujiannya adalah � diterima jika � 2 ≤ � 2 1−� −3 dengan taraf nyata 5 Sudjana 2005: 273.

3.6.2 Uji Homogenitas

Uji homogenitas bertujuan untuk mengetahui data awal dan data akhir mempunyai varians yang sama atau tidak. Jika data nilai tiga kelas tersebut mempunyai varians yang sama maka kelompok tersebut dikatakan homogen. Pengujian homogenitas k buah k  2 dengan banyaknya tiap kelas berbeda menggunakan uji Bartlett. Hipotesis statistik yang diuji adalah sebagai berikut. � : 2 3 2 2 2 1 s s s = = dan � : paling sedikit satu tanda ” = ” yang tidak berlaku. Adapun langkah-langkah pengujiannya adalah sebagai berikut. 1 Menentukan varians gabungan dari setiap kelas. 2 = � − 1 � 2 � − 1 2 Menentukan harga satuan B. = � 2 � − 1 3 Menentukan statistik Chi Kuadrat 2 x . � 2 = ln 10 { − � − 1 log � 2 } Hasil perhitungan tersebut dikonsultasikan dengan tabel Chi-Kuadrat dengan peluang 1 - a untuk a = 5 dan dk = k – 1. Kriteria pengujiannya adalah jika � 2 ℎ� � � 2 1−� −1 maka H o diterima sehingga populasi dikatakan homogen Sudjana 2005: 263.

3.6.3 Uji Anava One Way Soal Pre-test

Uji analisis varians anava data awal yang diambil dari nilai pre test digunakan untuk mengetahui apakah sampel penelitian mempunyai kondisi awal yang sama atau tidak. Dalam analisis varians ini, hipotesis statistik yang diuji adalah sebagai berikut. � : 3 2 1 m m m = = � : paling sedikit satu tanda ”=” tidak berlaku. Keterangan: 1 m : rata-rata nilai pre test kelas eksperimen 1, 2 m : rata-rata nilai pre test kelas eksperimen 2, dan 3 m : rata-rata nilai pre test kelas eksperimen 3. Pengujian hipotesis di atas menggunakan uji F dengan bantuan tabel analisis varians seperti pada tabel berikut. Tabel 3.2 Tabel ANAVA Pre Test Sumber Variasi Dk JK KT F Rata-rata 1 Ry R = Ry 1 Antar Kelompok k – 1 Ay A = Ay k-1 Dalam Kelompok � − 1 Dy D= � − 1 Total � � 2 Keterangan: Ry = jumlah kuadrat   å å = i i n x 2 Ay = jumlah kuadrat antar kelompok Y i i R n x -         = å å 2 Dy = jumlah kuadrat dalam kelompok = Jk tot – Ry – Ay, R = kuadrat tengah rata-rata, A = kuadrat tengah antar kelompok, dan D = kuadrat tengah dalam kelompok. Kriteria pengujiannya adalah tolak H o jika       å  - - - 1 , 1 1 i n k hitung F F a dimana       å - - - 1 , 1 1 i n k F a didapat dari daftar distribusi F dengan peluang 1 - a untuk a = 0,05 dan dk = k – 1,   å -1 i n Sudjana 2005: 305 – 307

3.6.4 Uji Anava One Way Soal Post-test

Uji analisis varians anava data akhir yang diambil dari hasil post-test digunakan untuk mengetahui apakah ada perbedaan rata-rata nilai tes hasil belajar antara kelas eksperimen 1, kelas eksperimen 2, dan kelas eksperimen 3. Dalam analisis varians ini, hipotesis statistik yang diuji adalah sebagai berikut. � : 3 2 1 m m m = = � : paling sedikit satu tanda ”=” tidak berlaku. Keterangan: 1 m : rata-rata nilai post test kelas ekperimen 1, 2 m : rata-rata nilai post test kelas ekperimen 2, dan 3 m : rata-rata nilai post test kelas eksperimen 3. Pengujian hipotesis di atas menggunakan uji F dengan bantuan tabel analisis varians seperti pada tabel berikut. Tabel 3.3 Tabel ANAVA Post Test Sumber Variasi Dk JK KT F Rata-rata 1 Ry R = Ry 1 Antar Kelompok k – 1 Ay A = Ay k-1 Dalam Kelompok � − 1 Dy D= � − 1 Total � � 2 Keterangan: Ry = jumlah kuadrat   å å = i i n x 2 Ay = jumlah kuadrat antar kelompok Y i i R n x -         = å å 2 Dy = jumlah kuadrat dalam kelompok = Jk tot – Ry – Ay, R = kuadrat tengah rata-rata, A = kuadrat tengah antar kelompok, dan D = kuadrat tengah dalam kelompok. Kriteria pengujiannya adalah tolak H o jika       å  - - - 1 , 1 1 i n k hitung F F a dimana       å - - - 1 , 1 1 i n k F a didapat dari daftar distribusi F dengan peluang 1 - a untuk a = 0,05 dan dk = k – 1,   å -1 i n Sudjana 2005: 305 – 307. 3.6.5 Uji Lanjut Scheffe Apabila pada uji anava � ditolak maka diteruskan dengan uji lanjut. Hipotesis yang diuji dalam uji lanjut scheffe adalah sebagai berikut. � : 3 2 1 m m m = = , dan � : 3 2 1 m m m  = . Rumus yang digunakan: SE x x S j i - = Dimana         + = j i n n s SE 1 1 2 dan s 2 adalah sesatan kuadrat rata-rata. Harga kritik :     a a ; ; 1 . 1 k N k F k S - - - = Keterangan: a S = harga kritik, K = banyaknya kelompok, n = banyaknya data masing-masing kelompok, dan N = total observasi. F k – 1; N – k; a didapat dari daftar distribusi F dengan dk pembilang k - 1 dan dk penyebut N – k untuk a = 0.05. Kriteria pengujiannya adalah tolak � jika S  a S Soejoeti 2000: 122-123 . 3.7 Analisis Deskriptif untuk Hasil Belajar Afektif dan Psikomotorik Pada analisis tahap akhir ini, digunakan data hasil belajar afektif dan psikomotorik. Nilai afektif dan psikomotorik ini diperoleh pada saat pembelajaran. Analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif yang bertujuan untuk mengetahui nilai afektif dan psikomotorik siswa baik kelompok eksperimen 1, kelas eksperimen 2, maupun kelas eksperimen 3. Adapun rumus yang digunakan adalah : Ali 1993:186 − � � �� = ℎ ℎ � � �

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Dokumen yang terkait

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING PADA MATERI REAKSI REDOKS DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENGKOMUNIKASIKAN DAN MENYIMPULKAN

0 21 50

ANALISIS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PBL) DENGAN MEDIA KARTU SOAL DAN FLASH PLAYER TERHADAP HASIL BELAJAR DAN KERJASAMA SISWA PADA PENGAJARAN REDOKS.

0 5 27

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA ANIMASI PADA MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS X PADA MATERI REAKSI REDOKS.

2 9 20

ANALISIS PENERAPAN MODEL PEMEBELAJARAN DISCOVERY LEARNING DENGAN MEDIA KARTU SOAL DAN MEDIA FLASH PLAYER TERHADAP HASIL BELAJAR DAN KERJASAMA SISWA PADA MATERI REDOKS DI SMA.

6 26 26

PENGARUH PENERAPAN PEMBELAJARAN INQUIRY TERBIMBING MENGGUNAKAN MACROMEDIA FLASH PLAYER UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN STRUKTUR ATOM.

0 4 16

IMPLEMENTASI STRATEGI PEMBELAJARAN INTERTEKSTUAL PADA MATERI REAKSI REDOKS KELAS X.

0 2 34

PENGARUH PEMBELAJARAN TAI BERBANTUAN MEDIA SIC TERHADAP HASIL BELAJAR MATERI REAKSI REDOKS SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 PARAKAN.

0 0 1

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN CUPs PADA MATERI REDOKS

0 0 11

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SNOWBALL THROWING MENGGUNAKAN MEDIA FLASH PADA MATERI REAKSI REDOKS TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS X SMK NEGERI 2 PONTIANAK

0 0 10

EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN PROBLEM POSING BERSETTING ADVANCE ORGANIZER PADA MATERI REAKSI REDOKS TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS X SMA NEGERI 3 PONTIANAK

0 2 9