51
pembelajaran guru bersama-sama dengan peserta didik menyimpulkan materi pembelajaran.
Dari uraian-uraian di atas dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran dilakukan secara berkelompok berpasangan. Kelebihan
model pembelajaran kooperatif tipe The Power of Two ini antara lain siswa tidak terlalu bergantung kepada guru, akan tetapi dapat menambah
kepercayaan dan kemampuan berfikir siswa, meningkatkan partisipasi dan berkesempatan memberi kontribusi masing-msaing anggota kelompok
sehingga interaksi lebih mudah. Dengan menerapkan model kooperatif tipe The Power of Two
siswa belajar dalam kelompok kecil sehingga menumbuhkan kerja sama secara optimal dan komunikasi dapat terjalin
dengan baik.
8. Pembelajaran Tematik Pembelajaran Kelas Rendah
Pembelajaran tematik dimaknai sebagai pembelajaran yang dirancang berdasarkan tema-tema tertentu. Dalam pembahasannya tema itu
ditinjau dari berbagai mata pelajaran. Sebagai contoh, tema “lingkungan” dapat ditinjau dari mata pelajaran Matematika, bahasa Indonesia, IPA dan
IPS maupun pelajaran yang lain. Pembelajaran tematik menyedikan keluasan dan kedalaman implementasi kurikulum, menawarkan kesempatan
yang sangat banyak pada siswa untuk memunculkan dinamika dalam pendidikan. Unit yang tematik adalah epitome dari seluruh bahasa
pembelajaran yang menfasilitasi siswa untuk secara produktif menjawab
52
pertanyaan yang dimunculkan sendiri dan memuaskan rasa ingin tahu dengan penghayatan secara alamiah tentang dunia sekitar mereka. Trianto,
2009: 78. Pembelajaran tematik adalah pembelajaran terpadu yang
menggunakan tema untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga dapat memberikan pengalaman yang bermakna kepada siswa, Tema adalah
pokok pikiran atau gagasan pokok yang menjadi pembicaraan, Dengan tema diharapkan akan memberikan keuntungan, diantaranya :
a. Siswa mudah memusatkan perhatian pada suatu tema tertentu.
b. Siswa mampu mempelajari pengetahuan dan mengembangkan berbagai
kompetensi dasar antar mata pelajaran dalam tema yang sama. c.
Pemahaman terhadap materi pelajaran lebih mendalam dan berkesan. d.
Kompetensi dasar dapat dikembangkan lebih baik dengan mengaitkan mata pelajaran lain dengan pengalaman pribadi siswa.
e. Siswa mampu lebih merasakan manfaat dan maka belajar karena materi
disajikan dalam konteks tema yang jelas. f.
Siswa lebih bergairah belajar karena dapat berkomunikasi dalam situasi nyata, untuk memgembangkan suatu kemampuan dalam satu mata
pelajaran sekaligus mempelajari mata pelajaran lain. g.
Guru dapat menghemat waktu karena mata pelajaran yang disajikan dapat dipersiapkan sekaligus diberikan dalam dua atau tiga kali
pertemuan, sedangkan selebihnya dapat digunakan untuk kegiatan remedial dan pengayaan
http:defantri.blogspot.com .
53
Karakteristik mata pelajaran Matematika perlu diperhatikan dalam menyusun pembelajaran terpadu. Matematika merupakan ilmu pasti yang
semuanya berkaitan dengan penalaran. Tujuan matematika adalah meningkatkan kemampuan memecahkan masalah yang meliputi
kemampuan memahami masalah, merancang model matematika, menyelesaikan model dan menafsirkan solusi yang diperoleh. Dalam
pengembangannya pembelajaran terpadu siswa hendaknya dilibatkan dalam kegiatan langsung pada objek nyata, karena akan membantu siswa untuk
berfikir dan memecahkan masalah yang berkaitan dengan kehidupan sehari- hari melalui pengalaman belajarnya Samatowa, 2010: 68-69
Sebagai contoh pembelajaran tematik yang digunakan adalah mengaitkan antara mata pelajaran Matematika dengan mata pelajaran bahasa
indonesia dengan tema lingkungan, yaitu antara materi menghitung keliling persegi dan persegi panjang dengan membaca puisi dengan lafal dan
intonasi yang tepat. Kemudian matematika dengan IPS dengan tema pekerjaan, yaitu antara materi menghitung luas persegi dan persegi panjang
dengan jenis-jenis pekerjaan. Sebagai contoh seorang pelukis akan membuat lukisan dengan ukuran panjangnya 30 cm dan lebarnya 20 cm, berapa luas
lukisan tersebut?. Matematika dan IPS dengan tema pekerjaan yaitu mengaitkan memecahkan masalah yang berkaitan dengan kehidupan sehari-
hari yang berhubungan dengan luas dengan jenis-jenis pekerjaan. Pembelajaran tematik adalah pembelajaran terpadu yang
menggunakan tema untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga
54
dapat memberikan pengalaman yang bermakna kepada siswa. prmbelajaran tematik dalam pembelajaran matematika akan memberikan banyak
pengalaman bagi siswa. Siswa dapat membangun pengetahuan berdasarkan pengamatan, pengalaman dan penyusunan gagasan dan dapat memahami
lingkungan tempat tinggal mereka.
B. Kajian Empiris
Hanif, Abdul 2009 dalam penelitian yang bejudul Penerapan Model The Power of Two
dalam Pembelajaran Matematika untuk Meningkatkan Kemampuan Siswa kelas V SD Muhammadiyah Kudus dalam Pemecahan
Masalah, menunjukkan bahwa adanya peningkatan hasil belajar siswa dalam pembelajaran matematika. Hal ini dapat dilihat aspek : 1 kemampuan siswa
dalam memahami pertanyaan sebelum tindakan 72,97 dan diakhir tindakan 100, 2 kreativitas pemilihan rencana sebelum tindakan 27,03 dan diakhir
tindakan 90, 3 kemampuan mencoba rencana sebelum tindakan 27,03 dan diakhir tindakan 90, 4 ketelitian siswa dalam memeriksa jawaban sebelum
tindakan 21,62 dan diakhir tindakan 90, 5 refleksi siswa dari apa yang telah dilakukan sebelum tindakan 8,11 dan diakhir tindakan 82,5
http:etd.eprints.ums.ac.id5585 .
Sukmaningrum, Vitri 2010 dalam penelitian yang berjudul Penerapan Pembelajaran Melalui Strategi The Power of Two dengan Pemanfaatan
Portofolio Untuk Meningkatkan Keaktifan Siswa Pada Pembelajaran matematika, menunjukkan bahwa adanya peningkatan keaktifan siswa dan