7
meningkatkan aktivitasnya dalam proses pembelajaran dan cara mengajar lebih bervariasi lagi serta hasil belajar siswa dapat meningkat.
Dari ulasan latar belakang tersebut diatas maka peneliti akan mengkaji melalui penelitian tindakan kelas dengan judul Penerapan
Model Pembelajaran Kooperatif Tipe The Power of Two untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Matematika pada Siswa Kelas III
SDN Kalibanteng Kidul 02.
B. Perumusan Masalah dan Pemecahan Masalah. 1. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut : Bagaimanakah cara meningkatkan
kualitas pembelajaran matematika pada siswa kelas III SDN Kalibanteng Kidul 02 ?
Adapun rumusan masalah tersebut dapat dirinci sebagi berikut : a.
Apakah model pembelajaran kooperatif tipe The Power of Two dapat meningkatkan aktivitas siswa kelas III SDN Kalibanteng
Kidul 02 dalam pembelajaran matematika? b.
Apakah model pembelajaran kooperatif tipe The Power of Two dapat meningkatkan aktivitas guru dalam proses pembelajaran ?
c. Apakah model pembelajaran kooperatif tipe The Power of Two
dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas III SDN Kalibanteng Kidul 02 dalam pembelajaran matematika?
8
2. Pemecahan Masalah Untuk memecahkan masalah di atas dapat diterapkan model
pembelajaran kooperatif tipe The Power of Two. Model pembelajaran kooperatif tipe The Power of Two adalah kegiatan dilakukan untuk
meningkatkan belajar kolaboratif dan mendorong munculnya keuntungan yang dilakukan oleh dua orang.
Langkah-langkah model pembelajaran kooperatif tipe The Power Of Two
sebagai berikut : a.
Guru memberikan satu atau lebih pertanyaan kepada peserta didik yang membutuhkan renungan dalam menentukan jawaban.
b. Guru meminta siswa untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan
secara individual. c.
Setelah semua siswa menjawab dengan lengkap semua pertanyaan, siswa diminta untuk berpasangan dan saling bertukar jawaban satu
sama lain dan membahasnya. Pasangan kelompok ditentukan menurut daftar urutan absen atau bisa juga diacak
d. Guru meminta pasangan untuk berdiskusi membuat jawaban baru
untuk setiap pertanyaan, sekaligus memperbaiki jawaban individual mereka.
e. Guru meminta siswa untuk mendiskusikan hasil diskusi atau
jawaban baru. Dalam proses pembelajaran, siswa berdiskusi secara klasikal untuk membahas permasalahan yang belum jelas atau yang
kurang dimengerti. Semua pasangan membandingkan jawaban dari masing-masing pasangan ke pasangan yang lain.
9
f. Guru bersama-sama dengan siswa menyimpulkan materi
pembelajaran.
C. Tujuan Penelitian