159
sudah memenuhi batas kriteria ketuntasan belajar, maka penelitian berhenti pada siklus III.
Dalam penelitian yang telah dilakukan terlihat adanya peningkatan baik dari aktivitas siswa, aktivitas guru dan hasil belajar
siswa dalam pembelajaran. Hal tersebut membuktikan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe the power of two cocok untuk diterapkan
dalam pembelajaran matematika. Karena dalam pembelajaran kooperatit terdapat komponen yang melibatkan guru dan siswa untuk
lebih aktif sehingga pembelajaran berjalan maksimal.
2. Implikasi Hasil Penelitian
Dalam proses pembelajaran melalui model pembelajaran kooperatif tipe the power of two memberikan peluang kepada siswa untuk
ikut berpartisipasi aktif dalam pembelajaran sehingga mendorong siswa aktif, berani, semangat dan termotivasi untuk belajar.
Pada pembelajaran kooperatif tipe the power of two siswa tidak harus menghafal materi yang disampaikan tetapi hal yang ditekankan
adalah kerja sama dimana siswa saling bertukar pikiran untuk memecahkan suatu masalah. Kegiatan pembelajaran kooperatif tipe the
power of two berupa kegiatan diskusi kelompok secara berpasangan.
Strategi belajar kekuatan berdua the power of two termasuk bagian dari belajar kooperatif adalah belajar dalam kelompok kecil dengan
menumbuhkan kerja sama secara maksimal melalui kegiatan pembelajaran
160
oleh teman sendiri dengan anggota dua orang di dalamnya untuk mencapai kompentensi dasar Ramadhan, 2007. Dengan kegiatan diskusi siswa
dapat saling bekerja sama dan bertukar pendapat satu sama lain. Dengan begitu pembelajaran dapat berjalan secara efektif dan lebih
menyenangkan. Peran guru dalam pembelajaran sebagai pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, dan membimbing
peserta didik. Dalam pembelajaran melalui model pembelajaran kooperatif tipe the power of two guru tidak harus aktif melainkan siswa juga terlibat
secara langsung dalam pembelajaran. Peran guru dalam pembelajaran menciptakan lingkungan belajar yang baik dan menyenangkan bagi
peserta didik, sehingga tujuan pengajaran dapat tercapai dengan optimal. Mengajar adalah usaha yang dilaksanakan oleh guru melalui bahan
pengajaran yang diarahkan kepada siswa agar dapat membawa perubahan baik kognitif, afektif dan psikomotorik. Peran guru dalam meningkatkan
mutu pendidikan sangat penting sehingga guru dituntut untuk menguasai berbagai kompetensi kecakapan dalam melaksanakan profesi
keguruannya agar dapat mengajar dan membimbing dalam pembelajaran sehingga dapat menciptakan lingkungan belajar yang menyenangkan bagi
peserta dan tujuan pengajaran dapat tercapai dengan optimal Pupuh Fhaturrohman, 2007:44.
Berdasarkan hasil evaluasi yang dilaksanakan di SDN Kalibanteng Kidul 02 diperoleh kesimpulan bahwa melalui model
pembelajaran kooperatif tipe the power of two, kualitas pembelajaran
161
matematika pada siswa kelas III SDN Kalibanteng Kidul 02 meningkat. Hal ini dapat diketahui pada aktivitas siswa pada siklus I diperoleh rata-
rata jumlah skor 16 dengan kriteria nilai baik, pada siklus II rata-rata jumlah skor menjadi 16,5, dengan kriteria nilai baik dan pada siklus III
rata-rata jumlah skor meningkat menjadi 17,3 dengan kriteria nilai baik. Hal ini menunjukkan bahwa aktivitas siswa mengalami peningkatan rata-
rata jumlah skor 0,65. Sedangkan aktivitas guru dalam pembelajaran matematika pada siklus I memperoleh jumlah skor 36 dengan kriteria nilai
baik, pada siklus II jumlah skor 38 dengan kriteria nilai baik dan siklus III jumlah skor meningkat menjadi 43 dengan kriteria nilai sangat baik. Hal
ini menunjukkan bahwa aktivitas guru mengalami peningkatan dengan rata-rata jumlah skor 3,5. Selain itu pada hasil belajar siswa juga
mengalami peningkatan. Pada siklus I nilai rata-rata 63 dengan ketuntasan belajar klasikal mencapai 68, sedangkan pada siklus II nilai rata-rata 65
dengan ketuntasan belajar klasikal mencapai 74, sehingga terjadi peningkatan nilai rata-rata 2 dan ketuntasan belajar klasikal sebesar 6.
Akan tetapi pada siklus I dan siklus II belum memenuhi kriteria yang ditetapkan yaitu sebesar 80 sehingga penelitian dilanjutkan pada siklus
III. Pada siklus III diperoleh nilai rata-rata 70 dengan ketuntasan belajar klasikal mencapai 82, sehingga terjadi peningkatan dari siklus II ke
siklus III dengan nilai rat-rata 5 dan ketuntasan belajar klasikal meningkat sebesar 8. Karena pada siklus III sudah melebihi batas kriteria
ketuntasan belajar, maka penelitian berhenti pada siklus III. Dengan
162
demikian dapat disimpulkan bahwa memlalui model pembelajaran kooperatif tipe the power of two dapat meningkatkan aktivitas siswa,
aktivitas guru dan hasil belajar siswa. Berdasarkan hasil yang telah dicapai pada siklus I, siklus II dan siklus III telah menunjukkan indikator
keberhasilan telah tercapai maka penelitian berhenti pada siklus III. Dapat disimpulkan bahwa melalui model pembelajaran kooperatif
tipe the power of two dalam pembelajaran matematika pada siswa kelas III SDN Kalibanteng Kidul 02 telah mampu memberikan konstribusi yang
positif bagi peningkatan aktivitas siswa, aktivitas guru dan hasil belajar siswa terhadap mutu pendidikan dengan keterlibatan siswa secara
langsung.
163
BAB V PENUTUP
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai penerapan model pembelajaran kooperatif tipe the power of two untuk meningkatkan
kualitas pembelajaran matematika pada siswa kelas III SDN Kalibanteng Kidul 02 menunjukkan adanya peningkatan aktivitas siswa, aktivitas guru dan
hasil belajar siswa. Dengan demikian peneliti dapat menarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Hasil rata-rata skor aktivitas siswa pada siklus I adalah 2,7 dengan kriteria
baik. Rata-rata skor aktivitas siswa pada siklus II adalah 2,8 dengan kriteria baik pula dan rata-rata skor aktivitas siswa pada siklus III adalah
2,9 dengan kriteria baik. 2.
Sedangkan rata-rata skor aktivitas guru pada siklus I adalah 2,7 dengan kriteria baik. Rata-rata skor aktivitas guru pada siklus II adalah 2,9 dengan
kriteria baik dan rata-rata skor aktivitas guru pada siklus III adalah 3,2 dengan kriteria sangat baik.
3. Rata-rata hasil belajar yang diperoleh pada pembelajaran matematika
melalui model pembelajaran kooperatif tipe the power of two yakni siklus I dengan rata-rata 63, siklus II didapatkan hasil rata-rata 65 dan siklus III
rata-rata hasil belajarnya adalah 70. Sedangkan persentase ketuntasan yang