40
peneliti membatasi masalah pada ranah kognitif dan afektif. Sehingga pada penelitian ini, peneliti akan mengolah data dari tes yang diberikan kepada
siswa yang akan menentukan tingkat kelulusan belajar siswa.
6. Pembelajaran Kooperatif
a. Pengertian Pembelajaran Kooperatif
Pembelajaran kooperatif merupakan sebuah kelompok strategi pengajaran yang melibatkan siswa bekerja secara berkolaborasi untuk
mencaapi tujuan bersama Eggen and Kauchak dalam Trianto, 2007:42. Pembelajaran kooperatif disusun dalam sebuah usaha untuk
meningkatkan partisipasi siswa, memfasilitasi siswa dengan pengalaman sikap kepemimipinan dan membuat keputusan dalam kelompok, serta
memberikan kesempatan pada siswa untuk berinteraksi dan belajar bersama-sama antar siswa yang berbeda latar belakangnya. Jadi dalam
pembelajaran kooperatif siswa berperan ganda yaitu sebagai siswa ataupun sebagai guru. Dengan bekerja secara kolaboratif siswa akan
mengembangkan keterampilan berhubungan sesama manusia yang akan sangat bermanfaat bagi kehidupan di luar sekolah.
Menurut Vygotsky pembelajaran kooperatif adalah konsep yang lebih luas meliputi semua jenis kerja kelompok yang menggambarkan
keseluruhan proses sosial dalam belajar. Model pembelajaran kooperatif mempunyai peranan penting yang menekankan bahwa pengetahuan
dibangun dan dikontruksi secara mutual Agus Suprijono, 2009:55.
41
Pembelajaran kooperatif merujuk pada model pembelajaran dimana para siswa belajar dalam kelompok kecil untuk saling membantu satu sama
lainnya dalam mempelajari materi pelajaran. Dalam kelas kooperatif, siswa diharapkan dapat saling membantu, saling mendiskusikan dan
berargumentasi, untuk mengasah pengetahuan yang mereka kuasai saat itu dan menutup kesenjangan dalam pemahaman masing-masing Slavin,
2010:4. Menurut Ibrahim dkk, dalam Trianto, 2007:44, menyatakan
bahwa pembelajaran kooperatif mempunyai efek yang berarti terhadap penerimaan yang luas terhadap keragaman ras, budaya dan agama, strata
social, kemampuan, dan ketidakmampuan. Pembelajaran kooperatif memberikan peluang kepada siswa yang berbeda latar belakang dan
kondisi untuk bekerja saling bergantung satu sama lain atas tugas-tugas bersama, dan melalui penggunaan struktur penghaargaan kooperatif,
belajar untuk menghargai satu sama lain. Menurut Arends dalam Trianto,2007:47 menyatakan bahwa
pelajaran yang menggunakan pembelajaran kooperatif memiliki ciri- ciri sebagai berikut:
1 siswa bekerja dalam kelompok secara kooperatif untuk menuntaskan
materi pelajaran. 2
Kelompok dibentuk dari siswa yang mempunyai tingkat kemampuan tinggi, sedang dan rendah.
42
3 Bila memungkinkan anggota kelompok berasal dari ras, budaya,
suku dan jenis kelamin yang beragam. 4
Penghargaan lebih berorientasi kepada kelompok dari pada individu. Roger dan David Johnson dalam Agus Suprijono, 2009:58
mengatakan bahwa tidak semua belajar kelompok bisa dianggap pembelajaran kooperatif. Untuk mencapai hasil yang maksimal, lima
unsur dalam model pembelajaran kooperatif harus diterapkan. Lima unsur tersebut meliputi :
1 Positive interdependence saling ketrgantungan positif
2 Personal responsibility tanggung jawab perseorangan
3 Face to face promotion interaction interaksi promotif
4 Interpersonal skill komunikasi antar anggota
5 Group processing pemrosesan kelompok
Keterampilan sosial atau kooperatif berkembang secara signifikan dalam pembelajaran kooperatif. Pembelajaran kooperatif
sangat tepat untuk melatih ketermpilan-keterampilan kerjasama dan kolaborasi, dan juga ketermpilan-keterampilan Tanya-jawab menurut
Ibrahim, dkk dalam Trianto, 2007:44. Kolaborasi adalah sebuah metode di mana anak mampu bekerja sama untuk mencari pertanyaan yang
signifikan dan pekerjaan yang penuh bermakna. Dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa pembelajaran
kooperatif memerlukan kerja sama antar siswa dan saling ketergantungan dalam struktur pencapaian tugas, tujuan dan penghargaan. Keberhasilan
43
pembelajaran tergantung dari keberhasilan masing- masing individu dalam kelompok, di mana keberhasilan tersebut sangat berarti untuk
mencapai suatu tujuan yang positif dalam belajar kelompok. Pada pembelajaran kooperatif siswa bekerja sama dalam
kelompok kecil dengan aktivitas terstruktur. Secara individu, siswa bertanggung jawab atas tugasnya masing-masing tanpa mengabaikan
tugas kelompok. Kelompok kooperatif bekerja berhadapan muka, dan belajar untuk bekerja sebagai tim. Dalam kelompok siswa dapat berbagi
kekuatan dan kemampuan, dan membangun kemampuan anak yang lebih lemah.
b. Langkah- langkah Pembelajaran kooperatif