Mata Pelajaran Matematika di Sekolah Dasar

17 secara deduktif. Siswa mendapat pengalaman belajar secara langsung tanpa mengguanakan benda konkret atau melihat langsung lambangsimbol dan dapat berpikir secara abstrak. Pada proses pembelajaran siswa belajar secara individu maupun kelompok. Berdasarkan definisi teori-teori pembelajaran matematika diatas maka peneliti dapat menyimpulkan bahwa anak belajar berlangsung secara bertahap. Anak mendapatkan informasi dan pengalaman baru sesuai dengan tingkat perkembangan anak yaitu dilihat dari usia anak. Oleh karena itu dalam memberikan pengalaman belajar anak, seorang guru harus memahami dan mengetahui tingkat perkembangan dan karakteristik anak. Dalam pembelajaran siswa mendapat pengalaman belajar secara langsung dengan memanipulasi benda konkret. Pembelajaran dapat dilakukan dengan mengkombinasikan metode pembelajaran individual dan kelompok kecil. Dalam pembelajaran memungkinkan peserta didik menjadi kreativitas individu yang beraktualisasi diri.

c. Mata Pelajaran Matematika di Sekolah Dasar

Matematika merupakan kumpulan ide-ide dan sistem-sistem abstrak yang dibangun melalui proses penalaran deduktif dan tersusun secara sistematis dan logis. Matematika merupakan ilmu dengan objek abstrak dan dengan pengembangan melalui penalaran deduktif telah mampu mengembangkan model-model yang merupakan contoh sistem itu yang pada akhirnya telah digunakan untuk memecahkan persoalan 18 dalam kehidupan sehari-hari. Untuk memecahkan permasalahan tersebut diperlukan suatu proses pembelajaran. Pembelajaran adalah interaksi antara siswa dengan guru sehingga terjadinya proses belajar. Pembelajaran matematika merupakan suatu kegiatan atau upaya untuk memfasilitasi siswa dalam mempelajari matematika. Kegiatan tersebut adalah upaya disengaja artinya menuntut persiapan pembelajaran yang sangat detail, inovatif dan kreatif yang mampu menyesuaikan tingkat perkembangan peserta didik, tujuan pembelajaran kompetensi dalam standar kompetensi – kompetensi dasar dan kekhasan kontekstual kehidupan sehari-hari peserta didiknya. Dalam pelaksanaan pembelajaran terjadi interaksi antara guru dengan siswa. Dalam pembelajaran tersebut tugas guru hanya sebagai fasilitator, sedangkan peserta didik aktif mengkonstruksi sendiri pengetahuan, keterampilan dan sikapnya. Konsep-konsep pada kurikulum matematika sekolah dasar dibagi menjadi tiga kelompok besar, yaitu penanaman konsep dasar penanaman konsep, pemahaman konsep, dan pembinaan keterampilan Heruman, 2008:2. Tujuan pembelajaran matematika adalah melatih dan menumbuhkan cara berpikir secara sistematis, logis, kritis, kreatif dan konsistenserta mengembangkan sikap gigih dan percaya diri dalam menyelesaikan masalah Depdiknas dalam Prihandoko, 2006:21. Tujuan ini sejalan dengan nilai-nilai dalam pendidikan matematika. 19 Sedangkan tujuan mata pelajaran matematika yang tercantum dalam KTSP pada SDMI adalah sebagai berikut: 1 Memahami konsep bilangan bulat dan pecahan, operasi hitung dan sifat-sifatnya, serta menggunakannya dalam pemecahan masalah kehidupan sehari-hari. 2 Memahami bangun datar dan bangun ruang sederhana, unsur-unsur dan sifat-sifatnya serta menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. 3 Memahami konsep ukuran dan pengukuran berat, panjang, luas, volume, sudut, waktu, kecepatan, debit serta mengaplikasikannya dalam pemecahan masalah kehidupan sehari-hari. 4 Memahami konsep koordinat untuk menentukan letak benda dan menggunakannya dalam pemecahan masalah kehidupan sehari-hari. 5 Memahami konsep pengumpulan data, penyajian data dengan tabel, gambar dan grafik diagram, mengurutkan data, rentangan data, rerata hitung, modus serta menerapkannya dalam pemecahan masalah kehidupan sehari-hari. 6 Memiliki sikap menghargai matematika dan kegunaannya dalam kehidupan. 7 Memiliki kemampuan berpikir logis, kritis dan kreatif Chamisijatin dkk, 2008:6.18 Adapun ruang lingkup materi atau bahan kajian matematika di SDMI mencakup : 1 Bilangan 20 2 Geometri dan Pengukuran, dan 3 Pengolahan data. Pada penelitian kali ini, peneliti akan melaksanakan proses pembelajaran matematika di sekolah dasar dengan materi atau bahan kajian geometri dan pengukuran yaitu tentang bangun datar.

2. Pengertian Pembelajaran dan Kualitas Pembelajaran

Dokumen yang terkait

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW BERBANTUAN MEDIA VISUAL UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA KELAS IVB SDN KALIBANTENG KIDUL 01 KOTA SEMARANG

2 21 220

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION (PBI) BERBANTUAN MEDIA AUDIOVISUAL UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS V SDN KALIBANTENG KIDUL 02 KOTA SEMARANG

0 7 238

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DENGAN MEDIA CD PEMBELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS VB SDN KALIBANTENG KIDUL 01 SEMARANG

0 2 316

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make A Match untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran IPS Pada Siswa Kelas V SD Negeri Kalibanteng Kidul 01 Kota Semarang

0 32 299

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING UNTUK MENNINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS PADA SISWA KELAS V SDN KALIBANTENG KIDUL 01 KOTA SEMARANG

2 8 309

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE TALKING STICK SISWA KELAS III SDN KALIBANTENG KIDUL 01 SEMARANG

0 9 232

Penerapan Model Cooperative Learning Tipe Two Stay Two Stray Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Operasi Hitung Campuran Siswa Kelas IV SDN Kalibanteng Kidul 02 Semarang.

0 0 1

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE TALKING STICK SISWA KELAS III SDN KALIBANTENG KIDUL 01 SEMARANG.

0 0 1

(ABSTRAK) PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THE POWER OF TWO UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA KELAS III SDN KALIBANTENG KIDUL 02.

0 0 2

BAB IV HASIL PENELITIAN A. Hasil Penelitian 1. Peningkatan Hasil Belajar Siswa pada Penerapan Model pembelajaran Kooperatif Tipe The Power of Two - Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe the power Of two untuk peningkatan hasil belajar siswa Kelas V

0 1 6