5. Undang –undang tidak dapat diganggu gugat.
6. Undang-undang sebagai sarana untuk semaksimal mungkin dapat mencapai
kesejahteraan spiritual materiil bagi masyarakat maupun individu, melalui pembaharuan maupun pelestarian asas welvaarstaat .
7. Undang-undang yang dibawah tidak bertentangan dengan Undang-undang yang
diatasnya Lex superiore derogat lex infiriore.
2. Konsepsi
a. Pembinaan atas penyelenggaraan pemerintah daerah adalah upaya yang dilakukan
oleh pemerintah dan atau Gubernur selaku Wakil Pemerintah di Daerah untuk mewujudkan tercapainya tujuan penyelenggaraan otonomi daerah. Dalam rangka
pembinaan oleh Pemerintah, Menteri, dan Pimpinan Lembaga Pemerintah Non Departemen melakukan pembinaan sesuai dengan fungsi dan kewenangan
masing-masing yang dikoordinasikan oleh Menteri Dalam Negeri untuk pembinaan dan pengawasan provinsi serta oleh gubernur untuk pembinaan dan
pengawasan kabupatenkota.
27
b. Pengawasan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah adalah proses kegiatan
yang ditujukan untuk menjamin agar pemerintah daerah berjalan sesuai dengan rencana dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Pengawasan
yang dilaksanakan oleh Pemerintah terkait dengan penyelenggaraan urusan pemerintahan dan utamanya terhadap peraturan daerah dan peraturan kepala
27
Pasal 217 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Otonomi Daerah.
Universitas Sumatera Utara
daerah.
28
c. Peraturan Daerah adalah Peraturan Daerah Provinsi danatau Peraturan Daerah
KabupatenKota.
29
d. Pajak Daerah adalah kontribusi wajib kepada Daerah yang terutang oleh orang
pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk daerah untuk
sebesar-besar kemakmuran rakyat.
30
e. Retribusi Daerah adalah pungutan Daerah sebagai pembayaran atas jasa atau
pemberian izin tertentu yang khusus disediakan danatau diberikan oleh Pemerintah Daerah untuk kepentingan orang pribadi atau badan.
31
f. Investasi Penanaman Modal adalah segala bentuk kegiatan menanam modal,
baik oleh penanam modal dalam negeri maupun penanam modal asing untuk melakukan usaha di wilayah Negara Republik Indonesia.
32
G. Metode Penelitian 1. Jenis dan Sifat Penelitian
Jenis penelitian yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian yuridis normatif, penelitian hukum normatif adalah penelitian yang
28
Pasal 218 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Otonomi Daerah.
29
Pasal 1 angka 11 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Otonomi Daerah.
30
Pasal 1 angka 10 Undang-Undang Nomor28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah.
31
Pasal 1 angka 64 Undang-Undang Nomor28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah.
32
Pasal 1 angka 1 Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal.
Universitas Sumatera Utara
mengacu kepada norma-norma dan asas-asas hukum yang terdapat dalam peraturan perundang-undangan dan putusan pengadilan. Ronald Dworkin yang diterjemahkan
Bismar Nasution, yang menyebut metode penelitian tersebut juga sebagai penelitian doktrinal doctrinal research, yaitu suatu penelitian yang menganalisis baik hukum
sebagai law as it written in the book, maupun hukum sebagai law as it is decided by the judge through judicial process.
33
Menurut Sunaryati Hartono, Dalam Penelitian hukum normatif dapat mencari asas hukum, teori hukum dan pembentukan asa
hukum baru.
34
Namun untuk memperkuat data, penulis mempergunakan data empiris sebagai data pendukung, yakni dengan melakukan wawancara kepada informan
Kepala Biro Hukum Setda Provinsi Sumatera Utara dan Kepala Bagian Perundang- undangan Biro Hukum Setda Provinsi Sumatera Utara, khususnya Pendekatan yang
bersifat yuridis-normatif tersebut akan dilakukan dengan mempergunakan bahan hukum primer, bahan hukum sekunder dan bahan hukum tertier.
35
Selain hal itu, penelitian ini bersifat deskriptif analitis yang sengaja menggambarkan wewenang gubernur dalam rangka pembinaan dan pengawasan
peraturan daerah kabupatenkota di provinsi Sumatera Utara. Dikatakan bersifat deskrifptif karena penulis berusaha mengetahui dan memaparkan informasi faktual
secara objektif dan sistematis.
33
Bismar Nasution, Metode Penelitian Hukum Normatif dan Perbandingan Hukum, makalah disampaikan pada dialog interaktif tentang Penelitian Hukum dan Hasil Penulisan Hukum pada
Majalah Akreditasi, Fakultas Hukum USU,Tanggal 18 Februari 2003, hal. 1.
34
.C.F.G. Sunaryati Hartono, Penelitian Hukum di Indonesia Pada Akhir Abad Ke-20, Bandung: Alumni, 1994,
Hal. 12.
35
Soerjono Soekanto dan Sri Mamudji, Penelitian Hukum Normatif, Suatu Tinjaun Singkat, Jakarta: Rajawali, 1985. hal. 34-5
Universitas Sumatera Utara
2. Sumber Data