e. Daerah yang tidak dapat meneriama keputusan pembatalan tersebut dapat
mengajukan keberatan kepada Mahkamah Agung setelah sebelumnya mengajukannya kepada Pemerintah Pusat pengajuan keberatan kepada
Mahkamah Agung sebagai upaya terakhir, dilakukan selambat-lambatnya 15 hari setelah adanya keputusan pembatalan dari Pemerintah Pusat.
68
Dalam hubungannya dengan pengawasan terhadap pemerintah daerah, maka untuk memberlakukan peraturan perundang-undangan daerah ialah bahwa
kewenangan yang diberikan oleh peraturan perundang-undangan dapat dilihat sebagai hak yang standar bagi pelaksanaan kegiatan dalam membuat dan menyetujui suatu
peraturan daerah, akan tetapi peraturan daerah yang dibuat dan disetujui tersebut sesuai dengan tolak ukur yang telah direncanakan sebelumnya sebagai ketentuan,
yang merupakan landasan keberadaan hubungan diantara pemerintah pusat dan pemerintah daerah itu sendiri.
8. Pengawasan Dalam Undang-Undang No. 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah
Pengawasan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah adalah proses kegiatan yang ditujukan untuk menjamin agar pemerintah daerah berjalan sesuai
dengan rencana dan ketentuan peraturan perundang-undangan . Pengawasan atas penyelenggaraan pemerintah daerah dilaksanakan oleh
pemerintah yang meliputi: a.
Pengawasan atas pelaksanaan urusan pemerintahan di daerah; b.
Pengawasan terhadap peraturan daerah dan peraturan kepala daerah.
68
NiāMatul Huda, Pengawasan Pusat Terhadap Daerah,......Op. Cit, Hal. 122
Universitas Sumatera Utara
Di dalam Pasal 38 Undang-Undang. 32 Tahun 2004, Gubernur dalam kedudukannya memiliki tugas dan wewenang:
a. Pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan pemerintahan daerah
kabupatenkota; b.
Koordinasi penyelenggaraan urusan pemerintah di daerah provinsi dan kabupatenkota;
c. Koordinasi pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan tugas pembantuan di
daerah provinsi dan kabupatenkota. Di dalam kerangka Undang-Undang ini perlu dikemukakan bahwa masalah
pengawasan pemerintah Pusat dalam penyelenggaraan pemerintah daerah pada sebelum berlakunya Undang-Undang. 32 Tahun 2004 diatur dalam ketentuan Pasal
113 dan 114 Undang-Undang. No. 22 Tahun 1999 yang intinya bahwa dalam rangka pengawasan, Peraturan Daerah dan Keputusan Kepala Daerah disampaikan kepada
pemerintah selambat-lambatnya 15 lima belas hari setelah ditetapkan. Secara teknis ketentuan Pasal 114 Undang-Undang No. 22 Tahun 1999 menyatakan bahwa
pemerintah dapat membatalkan Peraturan Daerah dan Keputusan Kepala Daerah yang bertentangan dengan kepentingan umum atau peraturan perundang-undangan yang
lebih tinggi danatau peraturan perundang-undangan lainnya. Dalam Undang-Undang No. 32 Tahun 2004 pengawasan preventif hanya
dikaitkan dengan pengesahan peraturan daerah dan keputusan kepala daerah. Padahal undang-undang ini juga memuat berbagai ketentuan yang dapat digolongkan sebagai
pengawasan preventif.
Misalnya pedoman
tentang cara
pelaksanaan pertanggungjawaban kepala daerah kepada DPRD Pasal 31 ayat 5. Disamping itu,
juga ketentuan Pasal 112 ayat 2 yang menyatakan bahwa pedoman mengenai
Universitas Sumatera Utara
pembinaan dan pengawasan atas penyelenggaraan otonomi daerah ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah. Oleh karena Peraturan Pemerintah merupakan kewenangan
eksekutif Pemerintah Pusat dalam hal ini presiden maka dapat dipahami bahwa produk hukum demikian ini nantinya lebih banyak mengakomodasikan kepentingan
pusat jika dibandingkan dengan kepentingan daerah.
69
Ketentuan dan model pengawasan yang diatur dalam Undang-Undang No. 32 Tahun 2004 dan beberapa peraturan pelaksananya tersebut di atas jelas menunjukkan
bahwa pola pengawasan preventif terhadap penyelenggaraan pemerintahan daerah masih dianut oleh Undang-Undang No. 32 Tahun 2004. Hanya saja dalam hal
pengesahan peraturan daerah atau peraturan kepala daerah wewenang pengawasan preventif sudah tidak dianut lagi tetapi lebih menekankan pada pengawasan represif.
Mencermati ketentuan di dalam Undang-Undang No. 32 Tahun 2004 secara substansial tidak jauh berbeda dengan apa yang disebutkan dalam UU No. 22 Tahun
1999. Namun demikian dalam aspek pengawasan internal ada masalah yang kiranya memerlukan perhatian secara khusus.
70
Sesuatu yang nyata bahwa dengan diberikannya kewenangan yang lebih luas kepada daerah, dan tidak dianutnya lagi pengawasan preventif terhadap Perda dan
Keputusan Kepala Daerah dalam UU. No. 10 Tahun 2004 kemudian namanya di ubah menjadi Peraturan Kepala Daerah, maka masing-masing daerah berlomba-
lomba membuat Perda khususnya yang berkaitan dengan upaya meningkatkan
69
Suriansyah Murhani, Op. Cit, Hal. 67.
70
Agussalim Andi Gadjong, Op. Cit, Jakarta: Ghalia Indonesia, 2007, Hal. 164.
Universitas Sumatera Utara
Pendapatan Asli Daerah PAD.
71
Akhirnya munculah banyak Perda yang mengesahkan berbagai macam pungutan baik dalam bentuk pajak atau retribusi yang
membebani masyarakat. Padahal jenis pajak atau retribusi tersebut sebenarnya sudah diatur dalam peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi dan menjadi wewenang
Pemerintah Pusat.
9. Pengawasan Dalam Undang-Undang No. 28 Tahun 2009 Tentang Pajak dan Retribusi Daerah